Five ☀️

3.5K 625 63
                                    

"Hei," Lucas dan Jungwoo menoleh bersamaan ketika Rowoon mengintrupsi keheningan mereka, "Makan malam sudah siap. Ayo."

Keadaan menjadi canggung untuk Jungwoo, karena Rowoon memberikannya tatapan jahil seraya melirik Lucas singkat. Jungwoo takut Lucas melihatnya dan menjauhinya.

"Luke, kau dulu saja, aku menyusul."

Lucas sedikit bingung, tapi dia menurut. Dan hanya ada Jungwoo dengan Rowoon yang masih menatap Jungwoo jahil. Lalu perlahan, kedua sudut bibir Rowoon tertarik ke atas. "Kau.. kau menyukainya~" goda lelaki itu. Jungwoo tidak bisa apa-apa, dia hanya bisa menunduk malu menyembunyikan rona di wajah.

"Kim Jungwooku sudah besar.." Rowoon mendekati Jungwoo dan menarik si cantik ke dalam pelukan. "Kalau kalian menikah, jangan lupa undang aku."

"Tidak akan terjadi, dia itu normal.."

"Tahu dari mana?"

Bahu Jungwoo diendikan, "Menurutku. Lagipula dia itu terlalu jauh untukku. Sebuah berlian tidak bisa bersanding dengan sampah."

Saat itu juga Rowoon melepas pelukannya sedikit kasar, tangannya mencengkram kedua bahu Jungwoo yang membuat yang dicengkram meringis. "Tidak ada yang menganggapmu sampah, Jungwoo. Jadi jangan berucap atau berpikir seperti itu lagi."

"Kalau aku bukan sampah aku tidak akan dibuang, Rowoon."

"Jungwoo,"

"Rowoon, sudah, aku lelah." Jungwoo menghela nafasnya dan pergi menyusul Lucas. Sementara Rowoon tidak berniat untuk menyusul, perutnya tak lagi merasa lapar karena ucapan Jungwoo tadi.


☀️

"Lucas, ayo bangun."

Hal pertama yang Lucas lihat adalah wajah Jungwoo yang terlihat segar dengan rambut yang basah. Wangi sabun kemudian mengisi setiap rongga pernafasan Lucas, menyadarkannya dari ketidaksadaran.

"Cepat bangun dan sarapan, lalu kita akan pergi ke kota."

Mendengar kata kota membuat otak Lucas bekerja maksimal. Kembali teringat dengan apa yang harus dia selesaikan membuat semangatnya menggebu-gebu..

tetapi hilang begitu saja ketika melihat Jungwoo.

"Tunggu apalagi? Ini handuknya. Jangan terlalu boros memakai airnya."

Lucas hanya mengangguk dan pergi. Secara mendadak, dia tidak ingin pulang. Apa salah jika dia ingin bersama Jungwoo? Apa dia tidak akan bersalah jika meninggalkan ibunya di saat bahaya mengancam? Tapi Lucas merasa berat untuk meninggalkan Jungwoo.

"Nak, kau ingin mandi, sepagi ini?"

Kepala Lucas otomatis menoleh ke belakang dan mendapati Paman Kim, ayah Rowoon, berdiri dengan tatapan heran terpancar di matanya.

"Iya, aku dan Jungwoo harus cepat-cepat pergi, paman."

Paman Kim mengangguk-anggukan kepalanya, lalu membalik tubuhnya, seperti akan pergi. Namun kembali ke posisi semula. "Nak,"

Pria beruban itu mendekati Lucas dan menepuk pundak Lucas. "Tolong jaga Jungwoo baik-baik. Dia sudah menolongmu dan kuharap kau tidak akan melupakannya."

"Paman, tentu akan kulakukan. Aku bukan orang yang tidak tahu diri." Lucas tersenyum, setelah itu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.



☀️

With You [LuWoo | CasWoo] ✓Where stories live. Discover now