Chapter 26

4.3K 303 6
                                    

welcome back teman-teman ^^ saya JadePearly penulis tak laku akan mempersembahkan cerita Chapter 26 ini. chapter soundtrack ingatdikliksebelumdibaca

dia tak memberiku waktu banyak, dalam keadaan terdesak seperti ini aku cuma punya satu pilihan. Pilihan yang menyesakan jiwaku juga membuat lidahku kelu mengatakannya, aku menyadari mungkin setelah ini aku akan hidup tanpa jiwa tapi aku dapat menyelamatkan Mingli cintaku. aku baru menyadari ku tak bisa menghindari takdir semua gadis di Da Qing ini, pernikahan paksa, hidup dengan lelaki yang tak kau cintai, melahirkan anaknya, tua dan mati dalam keluarga lelaki itu. Semua yang kuhindari selama ini mulai sekarang menghantuiku.

"aku . . . setuju . . ." ujarku pasrah.

Albert seperti tak menyadari kesedihanku, dia langsung memelukku riang gembira seolah tak pernah terjadi ancaman tadi, pelukan itu terasa dingin sedingin es sama sekali tak terasa kehangatannya, tak seperti pelukan Mingli hangat dihati. Dia melepaskan pelukannya lalu melihat luka kakiku kemudian membalut kakiku dengan sapu tangannya menolongku berdiri.

"aku dapat berjalan sendiri, kau pulang dan siapkan seorang mak comblang datang melamarku dan *3 buku 6 etiket" kataku dingin.

aku meninggakan Albert, berjalan tertatih-tatih sendirian menuju pintu samping kediaman keluarga kami.

#####

"apa katamu?!" ayah sontak tak percaya. " apa kau masih waras? kau tahu barusan kau mengatakan sesuatu yang mengerikan?"

"ya . . .aku tahu . . ." kataku dengan ketegasan pura-pura.

"Furong? kau kenapa berkata begini? jangan bilang Li qing . . ."

"jie-jie tak ada hubungannya, aku baru menyadari hatiku lenyap untuknya"

"Furong, niang bisa memaafkan perilakumu selama ini. tapi masalah ini mengenai pernikahanmu! kami orang tuamu berhak menentukan untukmu!" niang ikut angkat suara tak setuju.

"aku tak ingin kalian mengontrolku, aku ingin kebebasan memilih pasangan hidupku!" bentakku pura-pura marah

"kau!" ayah menunjuku "kau anak durhaka!! berlutut SEKARANG JUGA!" ayah sekarang menjadi berang "lao Zheng, bawakan kayu pemukulku!"

lao Zheng segera melaksanakan perintah ayah, tak lama kemudian lao Zheng membawakan kayu pemukul ayah dan menyerahkannya.

"anak durhaka! akui kesalahanmu sekarang juga atau ku hukum sekarang!" ayah memukul punggungku dengan keras.

Aku tak mau mengakuinya aku mengerti aku bersalah, tapi demi keselamatan Mingli aku harus menderita sedikit. Aku menahan suara kesakitanku, ayah mengulangi pukulannya.

"ayo mengaku!" kali ini pukulannya bertambah keras, niang dan jie-jie yang melihat pun merasa simpati.

BUK BUK BUK!

Aku tetap tak bersuara meskipun dari mulutku keluar darah segar, niang dan jie-jie tak tega mereka menahan tangan ayah yang menukuliku.

"Ayah berhenti! Kau bisa menbunuh Furong"

"Benar tuanku, ini darah dagingmu sebdiri . . . Kau akan menyesal, maafkanlah Furong tuanku"

"Apa-apaan kalian?! Lepaskan aku! Akanku hajar anak kurang ajar ini"

Jie-jie segera menghalangi ayah, dia berdiri di depanku menjadi tameng untukku, niang juga menahan tongkat ayah. Aku terbatuk-batuk namun tak ada yang mempedulikan aku, mereka lebih fokus pada ayah yang sedang marah.

Only LastWhere stories live. Discover now