Chapter 29

4K 291 0
                                    

Pembaca sekalian terima kasih! Arigatou! Kamsahamninda! Thank you very verrry much! Udah 10k makasih banyak ya :P :*( ^ω^ ^_^^O^

Jendral Chen juga tertegun dia

terdiam sejenak menunggu perkataan para gugu di cerna baik-baik oleh otaknya, dia begitu tak menyangka segera di pertanyakannya masalah tersebut.

"Apa benar?"

"Kami tidak bercanda Jendral Chen, kami datang atas perintah Li qing wang"

"Tapi . . . Anak kami sudah menerima lamaran pemuda lain . . . Tak mungkin kan kami menerima 2 lamaran"

Para gugu saling menatap satu sama lain, mereka saling berbisik lalu gugu paling muda mengeluarkan secarik kertas bewarna merah, dia memberikan pada gugu berpakaian hitam. Gugu berpakaian hitam itu tersenyum pada kedua orang tua Furong.

"Jendral, kami pelayan rendahan hanya di tugaskan mengantarkan hadiah pinangan, tidak diperuntunkan untuk di bawa kembali. Harap jendral Chen mengerti" gugu itu memaksa menyuguhkan kertas merah tersebut pada jendral Chen, dia mundur beberapa langkah menyejajarkan dirinya dengan gugu lain. Jendral Chen terpaksa membuka kertas itu mengcocokan setiapbenda diruangan dengan jumlah terteradi kertas.

"Lengkap" ucap jendral Chen

"Baik, sungguh sebuah petunjuk langit mempersatukan hubungan kedua keluarga"

Gugu paling tua mengeluarkan sebuah ornamen batu jade dari kotak di serahkannya kepada jendral Chen. Jendral Chen yang mengerti benar adat perkawinan orang Manchuria juga membuka kotak perhiasan dan ditukarkannya dengan pemberian gugu, Gugu paling tua membuka kotak-kotak perhiasan yang terletak di depan mereka, mereka menjejerkannya di dalam nampan yang diberi alas kain merah.

"Dimana letak kamar nona Chen?"

"Pelayan kami akan mengantar anda"

Para gugu pamit, mereka dibawa menuju kamar Furong oleh Yutang. Gugu berbaju hitam mengetuk pintu setelah mendapat jawaban mempersilakan mereka pun memasuki kamar. Furong tengah berdiam diri menatap luar je.dela pandangannya terlihat ragu bercampur aduk bersama perasaan lainnya.

"Nona!" Yutang memanggil lantang.

Furong menoleh pelan-pelan dilihatnya ke empat orang wanita yang kini sudah berada di depan meja menatapnya terpesona oleh kecantikannya. Para gugu tersenyum-senyum sendiri mereka saling berbisik pelan.

"Hamba sekarang mengerti kenapa Li qing wang  begitu mengi.ginkan pernikahan ini" ujar gugu paling muda "betapa cantiknya calon fujin Li qing wang" para gugu tertawa-tawa bahagia.

Gugu paling muda menarik Furong duduk, sekarang mereka mulai mengadakan ritualnya, dilepaskannya tusuk konde Furong lalu mereka mulai menggantinya dengan tusuk konde baru yang menjadi barang lamaran. Gugu paling tua memasangkan tusuk konde burung phoenix dengan butiran mutiara sebagai gantungannya, gugu berbaju hitam pun turut memakaikan tusuk konde lainnya pada kedua sudut rambutnya berupa batu jade putih dengan ukira. Bunga teratai dan satu lagi bunga peoni dari emas.

"Nah, semua tusuk konde ini terlihat seperti khusus dibuat untuk nona, cantik sekali"puki gugu palung muda disertai tawa semua gugu.

Furong meraba sedikit tatanan rambutnya seraya tersenyum manis. Para gugu pamit pulang sambil membungkuk berjalan pergi, Yutang menghambur melihat nonanya. Ia memutar sedikit tubuh nonanya, dia tertawa lebar.

"Nona, cantik sekali kau sekarang!" Pujinya antusias

Yutang memandang semua barang pernikahan diatas meja lalu mengambil pakaian pernikahan dari dalam nampan mengepasnya di tubuh Furong.

Only LastWhere stories live. Discover now