1#Tali Cinta Abu Darda

45.9K 2.6K 313
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Saya datang membawa story baru.
Jangan lupa beri dukungan dengan vote dan koment ya.
Syukron jiddan semuanya, semoga suka.
***********Tahajjud Cinta**********

Abdullah Ammar Zaid. Tiga puluh satu tahun usianya. Tampan rupanya, lembut perangai serta dewasa sikapnya, juga selalu penuh perhitungan dalam setiap langkah.
Pahatan wajah yang nyaris tanpa cela.
Penampilan sempurna ditambah sifat shalih. Rasanya tidak ada yang kurang dari sosok Ammar. Tapi sampai menginjak kepala tiga, Ammar masih betah sendiri. Pun dia tidak begitu risau akan urusan jodoh.
Semua sudah jelas terukir di Lauhul Mahfuzd. Tinggal dikejar melalui untaian doa dan iktiyar.

Lagi pula bukan cuma dia yang masih betah sendiri. Saudara kembarnya, Abdullah Azra Zaid pun belum memutuskan untuk menikah. Jika Ammar lebih banyak menghabiskan waktu dengan membantu menjadi pengajar di pesantren, di sela-sela kesibukannya bekerja. Lain Azra yang terkenal ulet dan pekerja keras. Azra masih betah sendiri, jika ditanya alasannya selalu sama; masih ingin fokus memajukan perusahaan yang dia rintis.

Membayangkan tentang jodoh, Ammar jadi semringah. Rahang kokohnya tertarik, membentuk lengkungan tipis. Angannya terbang pada satu sosok perempuan. Berparas jelita dan shalih, manis jika tersenyum, dan polahnya menggemaskan. Ah, Ya Rabbana... Ammar merasa tertusuk duri dosa setiap kali bayangan tentang dia merasuki otaknya.

Sebenarnya tanpa disadari orang di sekelilingnya, Ammar diam-diam sudah memendam perasaan. Perasaan yang takut akan tercemari oleh hawa nafsu dunia.
Perasaan yang kiranya bisa leluasa ia diskusikan dengan Rabb-nya di sepertiga malam.

Ammar kembali fokus dengan kemudia mobil. Sore ini sepulang kerja, Shaqila minta sekalian di jemput di kampus. Shaqila si sepupu cantik, sudah sangat dekat dengannya sejak kecil. Tetapi beranjak dewasa, keduanya mulai membatasi interaksi satu sama lain.

Sepupu itu bukan mahram, wajib hukumnya menjaga aurat masing-masing saat telah akhil balik. Sepupu itu termasuk orang yang halal untuk dinikahi.

Sesungguhnya Allah mengharamkan kita untuk menikahi wanita yang memiliki hubungan mahram dengan kita. Hal ini Allah tegaskan dalam firman-Nya di surat an-Nisa, ayat 23. Pada ayat tersebut Allah menyebutkan beberapa wanita yang tidak boleh dinikahi oleh lelaki, karena status mereka sebagai mahram.

Dan Allah pun mengatakan dengan sangat jelas jika saudara sepupu bukanlah mahram. Karenanya Allah menghalalkan untuk menikahi saudara sepupu. Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam firman-Nya,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوَاجَكَ اللَّاتِي آتَيْتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ مِمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَيْكَ وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمَّاتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خَالاتِكَ

"Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu." (Quran, Surah Al-Ahzab: ayat: 50)

Ayat ini secara tegas menujukkan bolehnya menikahi saudara sepupu. Syaikh abdurrahman as-Sa'di mengatakan:
Allah berfirman sebagai bentuk kemurahan kepada Rasul-Nya, bahwa Allah menghalalkan bagi Rasul-Nya sesuatu yang Allah halalkan bagi orang beriman lainnya, yaitu menikahi sepupu, di mana Allah menyatakan, yang artinya:
"Halal untuk menikahi anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu." ayat ini mencakup semua paman dan bibi dari bapak maupun ibu, yang dekat maupun yang jauh.

Tahajjud Cinta (TAMAT/TERBIT NOVEL)Where stories live. Discover now