9

720 75 13
                                    

"C'mon boys, bangun sekarang atau aku akan menendang bokong kalian satu persatu" Paul berkacak pinggang melihat kelakuan anak asuhnya yang masih bergelung dalam dunia mimpi di saat 1 jam lagi mereka akan ada pemotretan dan di lanjutkan dengan mengisi acara di salah satu stasiun radio yang paling terkenal di LA.

Intinya jadwal mereka sangat padat hari ini, tetapi sepertinya itu tidak akan terlaksana jika kelima pemuda tersebut masih bergelung dalam mimpi masing-masing.

"Boys! I'm not in the mood now" apaul bersedekap jengkel menatap kelima pemuda tersebut yang mulai mengerjabkan mata mereka.

"Kau mengganggu Paul" gerutu Zach sembari menguap lebar.

"Apa kau tahu kami tidur jam berapa semalam?" Jack menggaruk kepalanya dengan mata yang masih setengah terpejam.

Kantong mata mereka tampak menghitam dan kedua mata mereka memerah menandakan jika kelimanya tidak mendapatkan tidur yang cukup.

"Boys, aku mengerti karena aku juga sama seperti kalian tapi inilah resiko yang harus kita tanggung jika ingin menjadi terkenal seperti sekarang" Paul mencoba memberi pengertian kepada anak-anak asuhnya.

Ia mengerti walau bagaimanapun kelima pemuda ini adalah remaja yang baru akan beranjak dewasa.

Pasti sangat berat bagi mereka menghabiskan masa muda mereka dengan segudang kesibukan yang seakan tidak ada habisnya. Tetapi inilah resiko saat kau berani melangkah masuk kedalam dunia hiburan, secara otomatis kedua kakimu akan terikat oleh rantai tak kasat mata yang akan membatasi ruang gerakmu.

Tetapi Paul bersyukur karena kelima pemuda ini tidak pernah mengeluh dan menghadapinya dengan senang hati, walau sesekali mereka akan merasa kelelahan seperti saat ini.

"Now wake up and go to bath"

"Paul,, bisakah lima menit lagi?"

"Now Zach!"

"But,,"

"Now!!" ucap Paul penuh dengan penekanan membuat Zach mendengus segera bangkit dari tidurnya.

"Oh shit! Jack sudah masuk kedalam kamar mandi" umpat Daniel yang berada di depan pintu kamar mandi. "Ini akan memakan waktu yang lama jika dia yang mandi duluan" Daniel mengerang kesal.

"Kamar mandi yang satu lagi?"tanya Zach.

" Corbyn" jawab Daniel dengan kesal.

Zach tersenyum miring dan segera melemparkan tubuhnya keatas sofa. "Aku akan mandi setelah Jack" ujar Zach dan mulai menutup matanya.

"Apa yang kukatakan tentang mandi dan bersiap Zach?" Paul berkacak pinggang melihat kelakuan bungsu di dalam band tersebut.

"Kamar madi penuh" gumam Zach dengan mata yang masih terpejam.

"Di luar sana ada selang untuk menyiram tanaman bukan? Kalian berdua pergi mandi disana" perintah Paul yang membuat Daniel dan Zach kenatap horor kearah manager mereka tersebut.

"You crazy"

"Yes i am, aku ingin 10 menit lagi kalian sudah siap atau bersiaplah untuk berolahraga keliling arena malam ini" putus Paul dengan final dan kemudian melenggang menuju dapur.

Sontak saja mereka berdua sibuk menggedor-gedor pintu kamar mandi dan berteriak menyruh kedua mahkluk yang berada di dalam sana untuk cepat keluar.

"Kalian pikir ini hutan? Cepat mandi sana" Jonah dari lantai dua melempar handuknya ke wajah Zach.

"Di atas masih ada kamar mandi kosong, kenapa kalian harus menggedor-gedor pintu itu hah?" ucap Jonah dan berlalu ke dapur.

Zach dan Daniel saling pandang dan sedetik kemudian mereka sudah melesat ke atas, bahkan saat akan menaiki tanggapun mereka berebutan dan saling tarik menarik.

Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang