RE-WRITE | BAB DELAPAN

31.2K 4.2K 67
                                    

"Apa kamu mengenal Pak Alden sebelumnya, Danielle?" tanya Gabrielle kepadanya. Setelah Alex dan James menyelesaikan rapat mereka, Gabrielle menariknya ke ruangan wanita itu dan menanyakan hal yang mengganggu pikirannya. "I mean it's so obvious that somehow you both knew each other."

Dani menghembuskan napasnya dan ia berkata dengan jujur, "Gabrielle, he's my brother in-law."

"Apa?! Kenapa kamu tidak bilang ke aku Danielle?"

"Karena aku pikir tidak penting untuk..."

"Kamu mengenal Alexander Alden— bukan hanya mengenal tapi juga bagian dari keluarganya?"

"Well, technically not anymore. Kakakku... Nina... sudah tiada," ucap Dani.

Gabrielle menatapnya dengan sedih, "I'm sorry, truly am."

"Tidak apa-apa."

"Pasti berat bagi kamu dan Alex. Sudah berapa lama kalau aku boleh tahu..."

"Empat tahun."

Gabrielle mengangguk dan mencoba untuk mengganti topik pembicaraan. "So, minggu depan kita akan ke Moskow? Menurut aku apa yang kamu coba jelaskan kepada Alex brilian Danielle."

Setelah Alex terlebih dahulu melangkah keluar dari ruangan, James berbicara kepada Gabrielle mengenai rapat yang baru saja mereka lakukan. "Tidak ada yang pernah berbicara kepada Alexander Alden seperti itu, Gabrielle."

"She's young and new, I liked her perspectives Pak Salim. Pak Alden juga sepertinya tidak keberatan mendengarkan apa yang Danielle harus katakan."

"Listen, I need you to come to Moscow dengan Danielle."

"Baik Pak Salim, anything else?"

"Aku akan mengirimkan informasi mengenai keberangkatan kalian."

"Apa kita harus booking tiket kita sekarang? Dan bagaimana denga visa?"

"Tidak perlu Alden & Co. akan mengaturnya semua. Semua staf kami yang bertemu dengan Alexander Alden akan mengenakan pesawat pribadinya. We'll take care of it."

Dani mendengar semua kata-kata yang diucapkan James kepada Gabrielle. James sepertinya tidak percaya dengan Dani sehingga ia meminta Gabrielle untuk ikut dengannya. Dani sama sekali tidak tersinggung, sebaliknya ia merasa aman... Ya, karena dengan begitu ia tidak harus berada satu ruangan dengan pria yang sepertinya sangat membencinya.

Kembali Gabrielle berbicara dengannya dan Dani mendengarkan, "Danielle, aku sangat percaya kamu akan melakukan pekerjaan ini dengan baik. With or without me. Alasan mengapa aku sangat menginginkan kamu adalah karena kamu sepertinya tahu apa yang kamu lakukan Danielle."

"Terimakasih Gabrielle."

"Oh ya, panggil aku Gabi saja."

"Baik," ujar Dani.

"Dan apa aku harus memanggil kamu, Di? Karena Alex memanggil kamu dengan panggilan itu," tanya Gabrielle kepadanya.

"Dani saja," Dani memberikan senyum kepada Gabrielle dan berharap bosnya tidak akan bertanya mengapa pria itu memanggilnya Di. Hanya pria itu yang memanggilnya Di.

"Dani kalau begitu," ujar Gabrielle kepadanya. "Dani, apa aku boleh bertanya satu hal lagi?"

Dani mengangguk, "Apa saja."

"Kenapa kalian bersikap sangat dingin? I know, it's not my problem, tapi kenapa? Apa karena kalian tidak ingin semua orang tahu kalau kalian satu keluarga?"

"Tidak."

"Apa itu saja jawaban kamu, Dani?"

Dani menjawab pertanyaan Gabrielle dengan lebih jelas kali ini, "Aku dan Alex, aku dengannya tidak pernah... dekat." Bohong. Pembohong besar.

"Oh, ya?"

"Ya."

"Jadi apakah sangat aneh kalau aku mengatakan kalau aku menyukai Alexander Alden dan menginginkannya, Dani?"

Dani menatap Gabrielle dan terdiam untuk sesaat, "I guess not. Kenapa harus aneh?"

"Aku tidak akan menggantikan posisi kakak kamu Dani, ataupun mencobanya, aku tidak akan... hmmm, mencoba begitu keras. Tapi aku menyukai tantangan dan Alex adalah tantangan bagi aku. He's single and I'm single. There's no harm. Benar, bukan?"

"Sure," gumam Dani tidak jelas.

"Aku tidak ingin kamu melihat aku seakan-akan aku ingin merebut Alex dan kakak kamu, Dani."

"Tentu saja tidak, tidak ada yang bisa dan tidak ada satu orangpun yang dapat menggantikan posisi Nina," jawab Dani yang membuat Gabrielle sedikit terkejut dengan kata-katanya. Lalu Dani menambahkan, "Alex akan mengatakan hal itu kepada kamu Gabi. So proceed with caution. Alexander Alden bukanlah laki-laki yang mudah untuk kamu taklukan. Bermain dengannya sama dengan bermain dengan api, Gabi." 

LUMIÈRE BLANCHE | ALDEN SERIES #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang