PART 26

80.7K 5.9K 106
                                    

FARA

Aku memasuki kamar dengan langkah gontai, makanan yang sejak tadi menggugah selera tiba-tiba menguap begitu saja sesampainya di kamar, lebih tepatnya saat aku melihat dia di lobby 10 menit yang lalu.

Aku menghempaskan tubuhku ke atas sofa, memijat pelipisku pelan.

"Asataga, Kya. Berhentilah bersifat kekanak-kanakan seperti ini."ucapku pada diriku sendiri, mencoba menstimulan diriku untuk segera mengenyahkan segala macam fikiran yang kini menari-nari di kepalaku.

Tiba-tiba ponselku berbunyi di atas meja, di samping plastik makanan yang kuambil dari kurir ojek online tadi. Aku meraihnya, melihat nama Fakhri di layar ponsel.

Sudah hampir 1 minggu aku tidak berkabar dengan Fakhri, pertemuan kembali kami hampir 2 bulan yang lalu di Pulau Macan hanya menghasilkan 1 kali pertemuan singkat di coffee shop tak jauh dari kantorku, setelahnya, kami mencoba mengatur kembali pertemuan namun selalu berhalangan dengan padatnya jadwal kami.

Aku menggeser layar ponselku dan kemudian menempelkan di telinga.

"Hallo, Bear?"sapaku

"Kya, where are you?"tanya Fakhri tanpa basa-basi

"Uh--aku di rumah. Ada apa? Kamu dimana?"

"Ketemu yuk! Kamu lupa ya hari ini adalah hari ulang tahunku?"

Aku terkesiap, langsung melepas ponselku dan melihat tanggalan di ponsel yang menunjukkan tanggal 19 Oktober, "Astaga, Bear! I am so sorry!"seruku langsung

Fakhri terkekeh, "It's okay, i know you've a lot of things to remember"ucapnya yang tentu membuatku langsung tersindir

"So, kamu dimana sekarang?"

"Aku sedang dalam perjalanan. Beberapa temanku mengajakku pergi ke suatu tempat, mereka sudah melakukan reservasi. Kamu menyusul kesana ya. Aku share location-nya nanti."

Aku terdiam sejenak, sesungguhnya tubuhku masih terasa kurang baik, namun rasanya akan semakin menyakiti Fakhri jika aku menolak bertemu di hari ulang tahunnya.

"Okay."

"See you, Sweety"

"See you."

Aku kemudian menyimpan ponselku dan bangkit dari sofa, bersiap-siap pergi menemui Fakhri. Ponselku berdering sekali, menandakan pesan masuk, aku kembali meraihnya dan terlihat pop up message yang dikirim Fakhri berisi sebuah lokasi.

ʘʘʘ

Aku turun dari taksi tepat didepan sebuah gedung yang sudah sangat aku hafal. Sebuah gedung yang dulu kerap menjadi saksi bisu dari luka yang ditoreh seseorang. Dulu.

Dan, sekarang orang tersebut berada juga di dalam gedung ini.

Aku kembali menimbang langkahku memasuki Parvour.

Aku yakin malam ini Revan dan Kiehl juga sedang berada di dalam, meskipun, aku sendiri ragu kemungkinan kami akan berpapasan sangat kecil, mengingat Revan adalah member VIP dari klub tersebut, yang berarti Revan kemungkinan besar akan berada di ruangan khusus VIP bersama gadis-gadisnya. Hhhh....

Aku meraih ponselku kembali membaca pesan Fakhri yang mengatakan sudah berada di dalam dan meminta aku mengabari jika sudah sampai. 

Aku kemudian mengirimkan pesan singkat yang mengatakan bahwa aku sudah sampai di depan Parvour.

She's My SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang