1🍃

23.2K 1.6K 14
                                    

Emely, gadis kecil yang sedang berlibur di sebuah pulau milik papanya harus merasakan hal yang membosankan. Papanya harus meninggalkannya seorang diri karena pekerjaan yang lebih penting dari pada dirinya.

Papanya memang seorang pengusaha ternama di Asia, jangankan Asia di Eropa saja ia sangat dikagumi. Bahkan pulau yang ia tempati sebagai tempat liburannya ini adalah pulau pribadi milik papanya.

Emely tumbuh hanya dengan kehadiran papanya. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu sejak kecil. Mamanya telah tiada saat melahirkan Emely di dunia ini. Walaupun kehilangan seorang ibu Emely tidak ingin ada yang menggantikan tempat mama di hatinya, papanya pun demikian. Dia sangat mencintai istrinya itu dan tak mau ada yang merebut posisi di hatinya. Mereka berdua hanya mencintai satu orang saja.

Emely mondar-mandir di halaman depan rumah, dia sangat bosan berada di pulau ini sendiri hanya di temana beberapa body guard dan beberapa pelayan saja. Tidak ada anak sepantarannya disini, ya karena pulau yang ditempati ini milik pribadi.

"Aku ingin jalan-jalan sebentar!" Emely terlalu bosan, dia berjalan keluar dari halaman dengan cemberut.

Belum sempat Emely keluar dari halaman, suara seseorang mencegahnya. "Saya temani ya nona?" Bram selaku ketua dari para body guard menawarkan diri. Bagaimana jika nona mudanya itu mengalami sesuatu.

Emely dengan cepat segera menolak. "Tidak, aku ingin pergi sendiri!"

"Tapi nona, anda tidak tau jalan pulau ini." Bram masih bertekat untuk mencegah Emely.

"Aku tidak akan jauh, kau tenang saja."

"Saya temani saja ya nona?" Bram meminta sekali lagi, dia harus menjaga Emely apapun yang terjadi.

"Aku bilang tidak paman Bram, kamu disini saja. Aku hanya berkeliling pulau lalu pulang. Kalian tunggu saja disini dan jika sedikit terlambat katakan kepada papa kalau aku sedang jalan-jalan." Jelas Emely.

"Baiklah nona." Bram tidak bisa menolak perintah anak dari majikannya ini. Jika sudah keluar sikap keras kepalanya maka semua akan berjalan dengan apa yang diinginkannya.

Emely berjalan dengan sangat bahagia. Selama di pulau ini dia memang tidak pernah keluar dari rumah karena larangan dari papanya. Pemandangan di pulau ini sangatlah indah, pohon-pohon tumbuh dengan rindangnya, dan bunga-bunga tumbuh bermekaran, sangat cantik walaupun bunga itu tumbuh dengan liar.

Emely terus berjalan sambil bersenandung ria. Jarang sekali dia bisa bebas dari kekangan para body guard ayahnya. Dan seketika Emely berhenti saat melihat seekor kelinci berwarna putih, kelinci imut itu sedang memakan rerumputan. Sangat mengemaskan.

Emely berjalan ke arah kelinci itu berada. Kelinci seperti mendapat akan ada bahaya yang menimpanya segera berlari. Emely tidak ingin ia pergi dan mengejar kelinci itu.

Emely terus saja mengejar, sampai ia tidak sadar apabila kelinci yang ia incar telah masuk ke dalam hutan. "Hei berhenti kelinci lucu, aku tidak akan menyakitimu!" Emely terus mengejar kelinci itu.

Emely tidak memperdulikan bahwa dia telah masuk begitu dalam ke hutan. Dia tetap mengejar kelinci itu. Dan beberapa saat kemudian Emely berhasil menangkapnya. Emely memegang kelinci ditangannya dan mengelus sayang bulu halas sang kelinci.

"Kena kamu! jangan takut hmm, aku tidak akan menyakitimu karena Kamu sangat lucu."

Saat Emely menelusuri pandangannya ke sekeliling, dia kaget menyadari kalau telah memasuki hutan begitu dalam. Emely memang gadis yang tidak gampang takut, hanya saja ia gadis yang acuh dan cuek. Tetapi memasuki hutan seorang diri membuat Emely menjadi was-was.

Serigalaku Adalah Pelindungku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang