30 🍃

2.2K 237 12
                                    


Emely menatap sebuah gua yang begitu besar didepan. Apakah ini langkah terakhir mereka untuk memulihkan inti kekuatan milik Emely, jawabannya adalah iya. Tatangan yang mereka hadapi berhenti tepat didalam gua ini, gua yang di jaga oleh serigala berdarah biru, kekuatan iblis yang tak akan pernah terkalahkan.

Saat memasuki gua, pemandangan pertama yang dilihat oleh mereka adalah beberapa macam jenis tanaman yang bercahaya. Tanaman-tanaman itu seolah hidup dan menyapa keduanya. Emely merasa, entah mengapa dia tidak takut untuk memasuki gua, cahaya-cahaya itu terlihat sangat indah dan berkelap-kelip, membuat nyali yang semula ciut hilang seketika.

Dan saat mereka lebih dalam memasuki gua, tanaman bercahaya itu seakan penasaran dan mengikuti langkah kaki keduanya. Cahaya yang mereka punya terlihat lebih bersinar.

Emely belum pernah melihat pemandangan seindah ini, terlihat sangat alami dan penuh pesona. Tetapi kenapa mereka belum melihat dimana Serigala Berdarah Biru itu berada. Gua Hao yang mereka masuki sangat tenang, bahkan ada beberapa hewan yang tinggal di gua ini.

Langkah mereka terhenti setelah mendengar suara erangan yang tiba-tiba memenuhi gua. Suara yang mereka dengar seoalah sedang merasakan kesakitan. Erangan itu berulang untuk kedua kalinya, dan mereka yakin kalau suara itu berasal dari dalam inti gua.

Celvin yang berada dibelakang menggandeng tangan Emely untuk melihat apa yang terjadi didalam. Karena pencahayaan alami oleh beberapa tumbuhan, keduanya tidak takut untuk tersandung bebatuan gua. Mereka dengan hati-hati mendekati asal suara.

Keduanya melihat seekor serigala berwarna putih keabu-abuan sedang berbaring ditanah dengan mengaung kesakitan. Sesekali serigala itu akan membalikkan tubuhnya untuk mencari tempat yang nyaman. Apa yang sedang terjadi?

Perut serigala itu terlihat besar, atau jangan-jangan!

Serigala Berdarah Biru yang melengendaris akan segera melahirkan keturunannya! Apakah mereka datang disaat waktu yang tidak tepat. Tetapi mereka sangat beruntung untuk menyaksikan kelahiran itu.

Sedangkan Serigala yang merasakan kehadiran seseorang disekitarnya tidak bisa bereaksi. Dia sedang merasa kesakitan diperutnya dan tidak akan bisa melawan musuh. Ini adalah kelahiran pertama dan terakhir Serigala Berdarah Biru, kelahiran itu sendiri akan datang hanya sepuluh ribu tahun sekali dan tepat jatuh disaat ini.

Emely yang melihatnya dari kejauhan entah mengapa merasakan sakit itu. Pasti sang serigala menahan rasa sakitnya dengan sekuat tenaga. Seorang ibu akan melahirkan buah hatinya, bagaimanapun itu, sang ibu akan terus berjuang.

Keduanya hanya diam terpaku memandang sang serigala yang berjuang untuk melahirkan. Emely menoleh kearah Celvin dan berseru. "Celvin, lakukan sesuatu! Lihatlah! Dia sangat kesakitan, aku tidak tega melihatnya."

"Kamu tenanglah, Serigala Berdarah Biru harus mendapatkan ketenangan saat proses kelahiran mereka. Serigala Berdarah Biru tidak butuh bantuan dari siapapun untuk itu. Kamu tenang saja dan jangan cemas." Celvin menjelaskan dengan suara yang begitu lembut agar Emely memahaminya.

Mereka menunggu hampir dua jam lamanya. Celvin bahkan merasa pusing melihat Emely yang terus berlarian kesana kemari untuk melihat keadaan sang serigala itu. Emely terlihat sangat khawatir juga penasaran. Celvin memakluminya, tetapi bukankah ini sedikit berlebihan.

Setelah proses kelahiran selesai, seekor serigala berbulu putih bersih akhirnya keluar dari perut sang ibu. Matanya yang berwarna biru laut terlihat sangat polos dan mempesona. Emely bahkan melihat bayangan Celvin kecil pada anak serigala itu. Sang ibu yang merasa kelelahan segera tertidur tanpa memperdulikan anaknya. Sedangkan bola putih lembut itu bingung ingin kemana.

Keturunan dari Serigala Berdarah Biru umumnya akan sangat cerdas. Setelah mereka lahir, mereka akan terlihat menggemaskan namun memiliki daya pikir yang tinggi. Naluri untuk menjaga diri sendiri sudah melekat sejak mereka lahir, maka sang ibu tidak akan takut untuk anak mereka yang akan terluka.

Tiba-tiba bola putih itu berlari menuju kearah Emely dan melemparkan tubuhnya pada Emely. Emely jelas sangat terkejut saat merasakan kehangatan dari bulu halus itu tetapi hatinya terasa damai. Tanganya perlahan mengelus bulu putih itu dan rasa nyaman meliputinya.

Bola putih itu sangat menggemaskan, wajahnya terlihat bulat karena bulunya yang lebat. Emely sangat senang dan memeluk tubuh serigala kecil.

Emeli tanpa sadar telah bermain dengan anak serigala selama satu jam lamanya. Dia sangat asik menikmati kebersamaan dengan anak serigala sampai sang ibu dari serigala kecil terbangun dari istirahatnya. Induk serigala yang melihat anaknya berada ditangan orang lain merasa waspada dan ingin mengambilnya kembali. Namun belum sempat sang ibu melangkah, bola putih itu lebih dulu meloncat dari pelukan Emely dan menghampiri ibunya untuk ia jilati.

Ikatan batin antara sang ibu dan anak sangat kuat. Melihat anaknya yang sangat bahagia membuat kewaspadaan ibu Serigala Berdarah Biru itu mengendur. Anaknya sangat menyukai orang lain dan tidak menyakiti anaknya, maka dari itu sang Serigala tidak akan menyerang mereka.

Serigala dewasa menatap kedua orang didepannya dan bertanya dengan kata hati. "Karena kalian telah menjaga putraku, maka aku akan mengabulkan satu permintaan dari kalian. Ini adalah bentuk terimakasihku."

Mata Emely segera berbinar. Celvin yang merasa ini serius langsung mengambil alih. "Kami kemari ingin meminta sesuatu yang sangat penting. Kami ingin inti kekuatan yang Emely miliki kembali seperti semula. Tidak ada kekuatan hitam yang menyelimuti inti kekuatanya, kami hanya menginginkan itu."

Terlihat sang serigala menganggukkan kepalanya dan kembali berbicara. "Aku akan mengabulkan permintaanmu. Biarkan gadis itu kemari dan duduk didepanku!" Perintah sang serigala.

Emely menoleh kearah Celvin dan mendapat persetujuan dari pria itu. Emely perlahan menghampiri sang Serigala Berdarah Biru yang berukuran lumayan besar itu. Mengambil tempat yang nyaman untuk dia duduki.

Sang serigala menutup kedua matanya dan menyalurkan cahaya putih kepada Emely. Cahaya itu menyelimuti tubuh Emely dengan tenang. Rasa sakit yang begitu dalam membuat Emely tanpa sadar mengerutkan keningnya. Itu benar-benar menyakitkan, tetapi beban berat yang dia miliki seolah sedikit demi sedikit terangkat.

Diakhir proses, Emely mengeluarkan darah yang begitu pekat dari mulutnya. Celvin yang melihat itu segera mendekat untuk membantu menyetabilkan tubuhnya.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

"Enn, terasa lebih baik. Aku sedikit bisa bernafas dengan bebas sekarang."

"Baiklah."

Keduanya berdiri dari posisinya dan mengucapkan terimakasih kepada Serigala Berdarah Biru juga anaknya. Walaupun bola putih kecil itu terlihat tidak rela, dia harus tetap membiarkan keduanya pergi. Setelah keluar dari gua Hao. Mereka merasa kelegaan dihati keduanya.

Sebuah cahaya terang menerpa mereka dan dengan sekejab mereka telah kembali pulang. Dengan disaksikan beberapa pasang mata diruangan putih yang mereka tempati sebelum pergi. Tetapi ada yang aneh dengan raut wajah mereka semua.

"Yang mulai, akhirnya anda kembali." Greyson memecahkan keheningan diruangan itu.

"Apa yang terjadi?"

"Yang mulia, pasukan hitam yang dipimpin oleh Ratu duyung juga Thomas putra dari wakil bangsa vampir menyerang kita. Mereka sudah menghancurkan bagian depan pertahanan kita."

Dengan tenang Celvin memberi perintah. "Umumkan kepada seluruh pasukan kalau Raja mereka telah kembali dan kita akan segera membalas pasukan hitam sampai titik darah penghabisan."

"Baik yang mulia."

Dengan demikian, seluruh pasukan yang semula gemetar akhirnya tenang dan dengan semangat terus berjuang sampai raja mereka datang.





TBC🍃

Maaf telat 🙏

Serigalaku Adalah Pelindungku (TAMAT)Where stories live. Discover now