31🍃

2.2K 222 24
                                    


Emely menatap Celvin dengan marah, ingin sekali dia ikut bergabung dalam perang itu, namun Celvin terus saja melarangnya. Kekacauan ini adalah perbuatannya, semua musuh mereka telah mengetahui kekuatan yang Emely miliki dan mereka ingin memilikinya dengan membantai klan pengikut Celvin. Dan jika Emely tidak pergi ke dunia lain bersama Celvin, mungkin sebagian pasukan miliknya tidak akan tewas begitu saja.

Apapun itu Emely haruslah ikut serta, dia juga mulai bisa mengontrol kekuatannya walaupun kadang sangat sulit untuk diajak kerja sama.

Celvin hanya diam dengan masih membelakangi Emely. Dia tau apa yang tengah difikirkan oleh kekasihnya, tetapi dia tidak akan begitu saja membiarkan Emely dalam bahaya. Kekuatan musuh entah mengapa bertambah walaupun tanpa kehaduran dari Angelo raja kegelapan. Celvin tidak ingin apapun terjadi kepada Emely, dia akan sangat menyesal jika perempuan itu terluka.

"Setuju ataupun tidak, aku akan tetap pergi!" Ini sudah keputusan bulat milik Emely.

Celvin berbalik dan menatap Emely. "Berhentilah keras kepala Emely! Ini hanya demi kebaikanmu, aku tidak ingin terjadi apapun padamu dan akan membuatku menyesal nantinya. Mengertilah sayang, hmm?"

Celvin mencoba berbicara selembut mungkin kepada Emely. Semoga saja dia bisa membuat perempuan itu mengerti. Tetapi sikap keras kepala milik Emely selalu mendominasi dirinya. Dia selalu mengatakan kalau dirinya akan baik-baik saja. Tidak! Celvin tidak bisa!

Dengan satu gerakan Celvin memblokir seluruh ruangan dengan kekuatannya. Cahaya biru laut perlahan melapisi tempat itu dan menjadi trasparan. Ini jelas sebuah sangkar yang diberikan Celvin agar Emely tidak bisa pergi.

Emely menatap tidak percaya dengan pria didepannya. "Celvin, apa.. apa yang kau lakukan hah! Keluarkan aku sekarang juga!!"

Emely berteriak dengan menggedor-gedor tameng trasparan didepannya, tetapi dia tidak bisa menembusnya sama sekali. Kekuatan ini terlalu kuat untuk Emely hadapi.

Sebelum berbalik dan pergi, Celvin mengatakan sesuatu yang dapat membuat jantung Emely berdebar. "Jika memang ini akhirnya, aku hanya ingin mengatakan kalau aku sangat mencintaimu Emely. Sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku sudah merasakan itu semua. Aku selalu berusaha untuk menjadi yang nomor satu hanya karena ingin melindungimu, semua yang kulakukan hanya memiliki satu tujuan, yaitu kamu Emely. Ingat baik ucapanku, jika ini berakhir, aku hanya ingin melihatmu bahagia, tetaplah tersenyum walaupun kita tidak bersama. Berjanjilah Emely."

Nada itu terdengar bergetar, Emely sudah tidak dapat mencerna apa yang dikatakan oleh Celvin. Yang dia tau adalah dia tidak ingin terjadi apapun dengan Celvin. Mereka bahkan belum memulai hidup yang tenang, tetapi mengapa alam selalu menyiksa mereka.

Masa-masa yang terus berputar dipikaran Emely terasa begitu singkat. Kenangan yang diberikan oleh Celvin sendiri masih belum cukup untuk Emely terima. Dia masih ingin Celvin menemaninya sampai waktunya. Tetapi ini terlalu dini, tidak akan terjadi apapun kepada mereka.

Emely meraung marah dan meneriaki Celvin, tetapi pria itu seolah tidak mendengarnya dan pergi begitu saja. Melihat bayangan Celvin menghilang dibalik pintu, Emely merosot dan jatuh ke lantai. Kedua telapak tangannya mencengkram karpet merah dengan air mata yang mulai membasahi karpet itu. Jantung Emely berdetak begitu cepat seperti ingin keluar dari dalam tubuhnya, Emely begitu takut. Dia takut akan terjadi sesuatu pada Celvin.

Disisi medan perang, Celvin tiba dengan ditemani oleh Greyson juga Benedic. ketiganya menatap situasi dari atas bukit padang pasir yang mereka jadikan lokasi peperangan. Trik matahari yang menyengat dan debu yang berterbangan tidak membuat mereka semua menyerah. Banyak sekali mayat yang tergeletak ditanah dengan penuh darah, banyak burung gagak mengitari bangkai-bangkai itu untuk dijadikan makanan, pemandangan itu pasti akan membuat orang yang melihatnya memuntahkan isi dari perutnya.

Serigalaku Adalah Pelindungku (TAMAT)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن