Jungkook kalau sedih

2.1K 158 0
                                    

Ji ra baru saja keluar dari kamar mandi rumahnya dengan perasaan lega. Langsung saja berjalan santai menuju ruang tamu menyusul para hyungnya yang sedang berkumpul.

Yang Ji ra pikir cukup seru karna tawa mereka sudah terdengar nyaring dari kamarnya. Sampai diruang tamu, Ji ra dihadapkan Jimin yang wajahnya sudah penuh warna juga Yoongi hyung yang memakai gaun tidurnya. Hal itu langsung membuatnya tertawa, sampai terpingkal. Para hyungnya sibuk tertawa dan menistakan, sedangkan Namjoon hyung diam-diam sedang merekam dengan gadget miliknya.

Semua tertawa diderasnya hujan senja hari itu, tidak termasuk Jin hyung dan Jungkook karna sedang membeli bahan makan malam untuk mereka.

Satu jam kemudian mereka kelelahan, Ji ra terlihat berkeringat tertidur disofa ruang tamu, Jimin dan Taehyung melanjutkan bermain game di gadget, dan Yoongi hyung yang langsung berlari ke dalam kamar mandi.

Hoseok masih sibuk memainkan rambut Ji ra yang tertidur sambil melihat drama saat suara Jin hyung memenuhi rumah, menandakan selesai berbelanja dengan Jungkook. Pintu dibanting keras saat Jungkook telah masuk kedalam rumah. Wajahnya cemberut dan memerah meskipun cuaca sedang dingin. Rahangnya mengeras seperti ingin menelan orang saat itu juga.

"Ada apa?" Namjoon yang sedang berkutat dengan jurnalnya bertanya tanpa suara pada Jin. Sedangkan jungkook langsung mengambil duduk dengan kasar didepan sofa yang ditiduri Ji ra sehingga membuat Hoseok agak menyingkir.

"Dia baru saja bertengkar dengan pacarnya. Sudahlah kalian bantu aku kedapur, biarkan Jungkook istirahat sebentar. Jungkook pindahkan adikmu ke kamarnya, aku khawatir punggungnya akan sakit jika bangun nanti!" Jungkook hanya mengangguk acuh. Bersamaan dengan semua hyungnya yang mengekor Jin hyung ke dapur.

Jungkook menyisir rambutnya sambil bernafas berat. Ini konsekuensi yang harus dia terima jika menyukai sesama artis. Oke Jungkook jadi mengingat peristiwa tadi saat memergoki pacarnya berselingkuh tepat di depannya, berpelukan, menyapa mesra, dan Jungkook muak.

Ugh.... Biasa-biasanya juga perempuan itu masih tidak mau diputuskan. Membuat Jungkook makin jijik saja.

Jungkook sedikit terganggu saat tiba-tiba Ji ra bergumam tidak jelas saat tidurnya. Membuat Ji ra mendapatkan atensi penuh dari Jungkook. Jika seperti ini Jungkook jadi sedikit tenang, wajah adiknya yang seperti duplikat dirinya membuatnya menarik. Dan yang paling penting mata terpejam Ji ra membuatnya damai.

Jungkook kembali mendesah sebelum berahir membopong adik terahirnya memasuki kamarnya tanpa terbangun.















.













Jeongin terlalu senang saat dia sudah berada didepan pintu. Maksudnya didepan pintu rumah Ji ra. Wajar, seharian ini Jeongin belum bertemu dengan Ji ra dan yah... Dia sedikit rindu dengan wajah manja gadis itu.

"Ada apa?" suara sahutan setelah dia mengetuk pintu didepannya terdengar. Kim Jungkook berdiri tegak didepannya. Dengan wajah sedikit kesal.

"Em, apa Ji ra ada hyung?" dari dulu Jeongin memang tidak dekat dengan kakak terahir Ji ra ini, meskipun mereka sering menyapa atau hanya sekedar ngobrol random. Mereka tidak sedekat itu.
Lalu di tambah Jungkook yang dalam mood jelek, pas sekali membuat Jeongin deg-deg an.

"Tidak bermaksud menghalangi mu, tapi dia sedang tidur. Temui dia lagi nanti malam." Jeongin hanya bisa terdiam lalu mengangguk sambil tersenyum.

"Ah, baiklah hyung. Aku akan kembali nanti malam. Selamat siang!"
Kemudian disusul tutupan pintu tiba-tiba dari Jungkook.








Ji ra terbangun tiba-tiba karna tangannya kram. Jendela kamarnya terbuka separuh menunjukan hari sudah pagi karna sinar malu matahari yang membayang.

Apa?!  Jadi ini sudah pagi?!.

Ji ra terburu-buru bangun dari tempat tidur dengan sia-sia. Tubuhnya ditahan dengan kuat. Lengan panjang kakak terakhirnya itu kuat dan berat, Ji ra jadi kesulitan bergerak untuk bangun. Tapi kenapa juga Jungkook hyung nya tidur dikamarnya, bersamanya?.

Dia mendesah sambil melemaskan badannya dengan susah payah. Dengan bisikan pelan dia mencoba membangunkan kakaknya.

"Hyung... Jungkook hyung, lenganmu berat hyung!" Jungkook hanya menggeliat lalu berlanjut tidur. Dengan pasrah Ji ra hanya memasrahkan tubuhnya, dengan gerakan pelan-pelan dan perjuangannya. Kedua lengannya bebas tapi tidak dengan tubuh dan kakinya yang jadi guling gratis kakak terahirnya.
Setelah beberapa detik melamun dan menatap Jungkook hyungnya Ji ra kembali tidur dengan nyenyak.



























Diluar kamar Ji ra, Jeongin mendengus kasar sambil melihat Jin hyung dan Namjoon hyung yang asik tertawa sendiri.

"Maafkan kami tidak bisa membawa Ji ra menemuimu Jeongin. Kau tau bagaimana tidak akrabnya mereka berdua dan sekarang... kita tidak mau menganggu waktu akrab mereka." ucap Jin, di sertai sisa kekehan kecil di ahirnya.
Jeongin sedikit sedih, tapi ya sudahlah. Lebih baik bertemu dengan Ji ra di sekolah saja karna bisa bebas dan tanpa halangan.
Jeongin tidak menduga jika kakak terahir Ji ra ini akan sangat menyebalkan.

Eoh, memang ada yang salah jika Ji ra tidur bersama kakak laki-lakinya?, batin Jeongin menggumam.








































Makin kesini saya gak tau ini nulis apa. Btw....


Happy new years guys!!!

Vote and coment!.

 Lil SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang