little friend in lost

1.8K 144 1
                                    




Haechan? Atau Donghyuck. Memang satu-satunya orang yang Ji ra hindari untuk bertemu.

Hanya masalah masa lalu. Tapi sangat berefek dalam bagi Ji ra.
Di saat Ji ra di siksa oleh ayahnya, Haechan dan Jeongin datang bersamaan. Mengulurkan tangan dan memeluknya erat.

Tapi Haechan... Ji ra tidak berpikir jika anak laki-laki secerah matahari itu menghianatinya. Menyebarkan bagian tubuhnya yang lebam, menempelnya di dinding sekolah, sampai gudang sekolah hari itu.

Pikiran masa lalu terus menghantui otaknya saat Haechan membawanya menepi dari semua orang. Lebih ke tempat yang privat seperti balkon di pojok ruangan dengan pembatas pintu kaca.

Ji ra menunduk saat hatinya mulai ngilu lagi. Hei... Ji ra tahu bagaimana jailnya Haechan. Tapi kalau sampai dia mengerjainya setelah ini. Ji ra pastikan laki-laki ini tidak akan pernah melihatnya lagi.

"Ji ra...." Haechan menunduk saat melihat gadis di depannya tetap menunduk. Rambut bergelombangnya menutupi sisi wajah manapun. Membuat Haechan gemas sendiri ingin menyingkirkannya.

"Lihat aku ya." lembut sekali tangan Haechan membawa rambutnya ke belakang telinga. Nada ceria dan suara khasnya memutar berulang di telinga Ji ra. Tapi rasanya berbeda.

Ji ra tidak merasakan apapun dari kedekatan mereka. Haechan tidak pernah sedekat ini dengannya lima tahun ini. Lalu saat dia melihat Haechan lagi setelah sekian lama, rasa itu hilang. Rasa mencintai diluar batas itu raib bersama bergantinya waktu.
Terbawa angin, terbawa setiap menit jam yang di lalui Ji ra.

"Aku akan mengatakan yang sejujurnya. Maaf kau sudah menunggu lama untuk ini. Aku hanya... Tidak bisa jika Jeongin tidak kembali ke korea untuk membantu mu!"

Ji ra mengulum bibirnya gugup. Haechan sahabatnya dulu tidak pernah seserius ini. Dengan tinggi badan melebihinya, dengan tuxedo keren, dengan rambut warna-warninya, dengan tangan tan nya yang menyentuh perlahan jemarinya semua terasa aneh dan familiar untuk Ji ra.

"Than just say." Ji ra berkata sambil melihat tepat menusuk retina mata Haechan, bersinar Indah dengan cairan tipis di pelupuk mata. Indah sekali karna hanya untuk laki-laki matahari ini seorang.











































Tunggu! Kenapa suasananya menjadi mendramatisir sekali. Legah sekali saat kejadian itu hanya terjadi di otaknya. Nyatanya Haechan memang meminta maaf, memberitahukan siapa pelakunya, dan mengaku kenapa dia baru sekarang berani untuk mengatakan kebenaran ini.

"Aku terus di paksa Jeongin untuk memberanikan diri, selain itu aku melakukannya karna nekat ingin kau kembali di Nct dream lagi. Mereka merindukanmu tau!"
Ji ra bergidik jijik dan membatin eww. Ji ra hanya mengangguk seadanya dan mengiyakan, mengikuti Haechan yang menyandatkan tubuhnya pada pagar balkon mewah.

"Maaf sekali lagi, aku memang cowok pengecut.." Haechan melanjutkan yang di balas tatap oleh Ji ra.

"Nggak perlu minta maaf, aku udah maafin semuanya semenjak kakakku jadi artis dan kamu hilang." iya hilang. Haechan jadi tersenyum cerah. Gemas sekali. Kali ini dia berani mencubit dua pipi Ji ra yang seperti mochi.

"Ya ampun aku kangen sama pipi ini!"

"YA! Haechan sakit tau! Lagian yang boleh cubit cuman Jeongin!"

"Yah kalah lagi sama Jeongin!"
Ji ra menikmati waktunya saat ini dengan Haechan. Mereka bicara banyak hal, termasuk tentang pengalaman Haechan saat jadi idol.

"Aku lebih suka kamu panggil Donghyuck sih dari pada Haechan."
Haechan kali ini membawaku mengobrol sambil berjalan. Membawaku kembali pada kakak-kakak ku karna waktu sudah semakin malam.

"Udah kebiasaan di sekolah semua panggil kamu Haechan. Nggak enak aja kalau aku panggil Dong-Dong sendiri kan?"

"Kenapa masih ingat nama itu sih?!" mereka tertawa bersama. Saat itu juga Jungkook hyung muncul dengan temannya. Yang setahu Ji ra teman dekatnya, entahlah lupa namanya.

"Kemana saja sih? Udah di tungguin tuh!" Jungkook hyung tiba-tiba menarik tangan Ji ra, Haechan yang melihat hanya memberi salam lalu meminta maaf.
Setelahnya Jungkook bicara sebentar pada temannya dan menggeret Ji ra untuk berjalan.

Di belakangnya Haechan melambai sambil menaruh tangannya di telinga berbentuk seperti telephone, Ji ra mengangguk mengerti sebelum tersenyum. Kemudian pasrah saja mengikuti langkah Jungkook yang lebar-lebar keluar dari ballroom mewah ini.













































Any way sebenarnya ini cuman khusus buat BTS tapi saya merasa makin kesini semuanya malah campur aduk.

Jujur sih saya kekurangan ide dan feel sama BTS karna beberapa hal.

Maka dari itu buat kalian yang punya ide, kalo misalnya kalian punya kakak laki-laki BTS kalian pengennya ngapain.

Saya bakalan tulis ide kalian di cerita ini. Saya bakalan pilih beberapa di komen dan di dm wettpad ini. So jangan sungkan-sungkan buat request ide kalian.


Pertanda sayang, mantan Taehyung pacar Jimin.

 Lil SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang