Last but Not Least

1.4K 97 4
                                    

Malam itu kediaman rumah keluarga Kim sangat ramai. Tepatnya di halaman belakang rumah, mereka mengadakan pesta barbeque sebagai perayaan kelulusan Ji ra juga pertunangan Jin dan Jisoo.

Tidak banyak yang di undang selain teman-teman Ji ra dan beberapa teman dari kakak-kakaknya. Kebetulan Ji ra mendapat bagian memanggang daging bersama empat orang lainnya. Ada Jin hyung, Ji ra, seungwoo oppa, dan Sowon Eonni.

Jeongin, Chanle, Daewhi, dan Beomgyu sedang berkumpul di pojok halaman mengerubungi Haechan yang masih bercerita horor. Teman-teman segrub Tae hyung juga datang, sedang berkumpul di sofa tengah taman sibuk bercerita.

"Nah sudah matang, ini berikan pada temanmu. Aku akan selesaikan sisanya." Seungwoo oppa memberikan sepiring besar daging matang, tidak lupa dengan sayur dan sauce.

Ji ra membawa dagingnya kepada teman-teman nya, menghentikan Haechan yang akan bercerita yang sepertinya sudah sampai pada klimaks.

"Akhirnya datang juga!" Haechan sudah melompat paling semangat menyambut makanan. Sementara yang lainnya segera membentuk lingkaran, bersiap-siap untuk makan.

"Sudah memutuskan kuliah dimana?" Haechan yang memang tidak bisa diam, bertanya di tengah-tengah makan.
Ji ra menoleh sekilas tapi langsung melanjutkan makan karna Jeongin sudah membalas terlebih dahulu.

"Aku, Ji ra, dan Daehwi masuk Universitas Seoyeon. Kalau Beomgyu katanya ingin kuliah di Amerika." Jeongin menjelaskan.

"Aku di terima menjadi trainee di perusahaan SN." Chanle bicara sambil menyumit dua daging, tapi yang tersedak malah Haechan.

"Serius?!" Haechan memang sekaget itu. Dia adalah salah satu artis yang telah debut di perusahaan itu, wajar juga kalau terkejut.

"Semoga bisa debut cepat ya!" ucap Haechan dengan menepuk pundak Chanle.









Hari sudah makin malam, dan teman-teman Ji ra memutuskan pulang setelah pamit dengan sopan pada kakak-kakak Ji ra.
Sekarang mereka sedang di halaman depan, bersiap pulang dengan jalan bersama menuju halte bus kecuali Jeongin dan Haechan.

"Hati-hati kalian!" Ji ra melambai semangat.

"Terimakasih makanannya!" ucap Daehwi dan Chanle lantang, dengan di ikuti senyuman mereka yang semakin menjauh.

"Ji ra aku juga harus pulang, besok ada pendaftaran ulang kan? Dan aku belum menyiapkan berkas."
Jeongin tersenyum manis, tangannya di masukan ke dalam saku celana karna udara makin dingin.

"Tentu, jalja!" Jeongin berjalan menjauh, Ji ra dan Haechan masih menatapi sampai depan rumah.
Oh ya Jira sempat melupakan Haechan masih berada di sini.

"Apa? Kok tidak pulang? Bukannya besok ada jadwal comeback stage?" Ji ra bertanya sambil menatap Haechan yang terang-terangan melihatnya. Haechan mengangguk.

"Iya, tapi masih ingin di sini."

"Kenapa? Ini sudah larut, kau harus-" 
Perkataan Ji ra terputus karna pelukan Haechan yang tiba-tiba. Haechan memeluk pinggang dan bahunya erat sekali sampai wajahnya tenggelam di bahu milik Haechan.

"Kau tidak lupa jika hyungku ada di dalam kan?" Ji ra mengangkat tangannya balas memeluk Haechan yang sudah menyembunyikan wajahnya pada lekukan leher milik Ji ra.

"Tidak peka sekali sih. Aku merindukanmu!" Ji ra tertawa lirih karna gumaman Haechan. Tangannya dibawa mengusap lembut rambut Haechan yang telah dicat kecoklatan.

"Setelah aku tampil besok. Aku janji kita akan jalan-jalan, kau harus mau." Haechan bergumam sambil membawa tubuh mereka terayun kekanan dan kekiri, menikmati dekapan yang makin hangat di dinginnya malam yang makin larut.

 Lil SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang