Concert time 2

1.7K 148 1
                                    

Ji ra sangat terkejut dan cemberut tentu saja. Dia baru saja ketahuan dan sekarang sedang duduk tenang di ruang artis belakang panggung bersama tiga kakaknya.

Untunglah Jungkook hyung bukan orang yang suka mengadu. Ji ra jadi sedikit tenang jika para hyungnya bertanya nanti.

"Haloo Ji ra senang bisa melihatmu lagi!" itu Jaehyun. Salah satu member grup kakaknya yang sudah berpakaian rapi dan tampan karna dirias terlebih dahulu.

"Oh lihat siapa yang mendekati adikku!" Taehyung mulai bicara. Meskipun pandangannya tetap di gadget nya. Ji ra tertawa canggung lalu tersenyum membalas sapaan laki-laki tampan didepannya.

"Ahh iya Jaehyun oppa. Senang bisa bertemu lagi..." Jaehyun memutuskan pergi saat Jimin dan Jungkook kembali memasuki ruang artis sekembalinya dari kamar kecil.

Melihat Ji ra yang diam dan canggung membuat Jimin dengan segera menghampiri adiknya.

"Sudah makan?" Jimin bertanya sambil meyandarkan punggungnya pada sofa di sebelah adiknya.
Ji ra mengangguk saja, masih betah memandangi Jimin yang kelihatan lelah sekali.

"Hyung baik-baik saja?" Jimin yng sedang menutup matanya reflek
Membuka satu matanya. Terkekeh kecil saat melihat Ji ra memandanginya dengan tidak biasa.

"Aigooo, kau lucu sekali saat mengkhawatirkan ku. Kemari, aku hanya butuh pelukan dari adikku!" Ji ra ingin protes karna bau keringat dan malu. Tapi melihat Jimin yang terlihat sangat nyaman di pelukannya membuat Ji ra mengurungkan niatnya.

"YA! Jimin! Jangan memonopoli Ji ra. Aku juga belum memeluknya hari ini!"

Jungkook berdecak saat kedua kakak kembarnya mulai adu bicara, dan Ji ra yang tertawa jahat seolah menjadi kayu di api yang menyala.

"Kau kan sudah setiap hari dengannya!" Jimin mulai protes tidak terima.

"Kata siapa?! Mundur, aku ingin mengajaknya ke suatu tempat! Ayo Ji ra, ikut Taehyung oppa!"

"Ewww, apa itu tadi! Tidak, tidak! Ji ra harus bersamaku!" semua staf yang mendengar tertawa juga para member yang melihat. Jungkook? sudah kabur duluan saat kedua kakaknya mulai menjadi pusat perhatian.

"Sudah lah hyung. Biar Ji ra bersamaku saja!" kedipan mata dan kata itu meluncur dari salah satu anggota grup mereka kepada Ji ra.
Saat itu juga Ji ra menahan untuk tidak bergidik dan tertawa.

Maknae yang menggoda.

"KAU MAU MATI YA LUCAS!" ucap bersaman dua saudara kembar tidak identik itu.
















.





















Konser berahir tepat setengah jam yang lalu, hari sudah sangat sore. Jungkook bahkan sudah menghilang dengan pakaian serba hitamnya di jalanan ramai kota seoul. Juga tersisa Jimin dan Taehyung bersama Ji ra yang sedang bingung ingin jalan kemana.

"Kita pulang saja deh hyung. Lagi pula kalian pasti lelah setelah tampil tadi!"

"aniyo! Kapan lagi aku bisa jalan-jalan dengan adik-adik ku?"

Jimin memeluk pundak Ji ra disebelah kanan, dan Taehyung di sebelah kiri. Di susul decak an tidak terima dari Taehyung tentu saja.

"Enak saja menyebutku adikmu. Kau itu yang harusnya di panggil adik!"

"Hasttt! Kalian berisik sekali. Kita mau kemana nih jadinya?!" Ji ra mulai kesal sebenarnya tapi ya kapan lagi dia akan mendengar perdebatan kedua kakak kembarnya ini.

Setelah berdiskusi yang lebih menyerupai debat mereka memutuskan mampir ke cafe dekat dorm, karna hari juga semakin malam. Taehyung dan Jimin tidak tega jika membiarkan adik mereka pulang sendirian malam-malam begini.

Setelah memesan corndog dan milkshake untuk Ji ra. Jimin dan Taehyung hanya memesan kopi americano dan kue tiramisu, itupun separuhnya masuk di perut Ji ra.

"Bagaimana sekolahmu? Baik?  Atau Jeongin selalu mengganggumu?" Taehyung bertanya saat ditengah-tengah Ji ra memakan corndognya. Sambil mulut yang belepotan karna gula, Ji ra menjawab dengan semangat.

"Tidak. Jeongin sangat membantu. Sekolahku juga baik! Kalau hyung bagaimana rencana konser tournya?"

Tangan Jimin bergerak dari memakan tiramisu mengusap bibir adiknya yang masih asik bicara dengan Taehyung.

"Ya begitu-begitu saja. Ah apa kau mau ikut? Hyung akan minta pada manajer untuk pesan satu kamar untukmu?"

"Tidak ah. Ji ra masih banyak tugas di sini. Nanti Jeongin dan Guanlin kesepian jika Ji ra ikut hyung terus."

Jimin tertawa lirih kemudian mengusap pipi adiknya manja.
"Bagus. Nanti biar hyung belikan oleh-oleh yang banyak untuk Ji ra ya..."

"ya, ya! Jangan menyentuhnya seperti itu Jimin pabo. Hanya aku saja yang boleh menyentuh adik manisku!"
Tangan Taehyung dengan cepat menepis tangan Jimin, Ji ra tertawa dan Jimin mempoutkan bibirnya kesal.

"Ck. Dasar protektif!"

"Apa kau bilang?!"

"Hyung sudah!"















Tes, tes. Btw ada yang kangen 95 line? Kalo iya kita sama!






















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Makin pendek? Memang :p

Jan lup vote dan komen!

ENJOY!

 Lil SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang