38

237 4 0
                                    

Aku hanya ingin bertukar kata

Hujan di luar sana belum reda. Dan orang bilang katanya hujan mengajarkan arti jeda, misalnya saat hujan turun rutinitas mereka akan berjeda.

Tapi kenapa tidak dengan rindu? Iya sama sekali tidak mengenal arti jeda. Yang ada ia datang sama derasnya dengan hujan di luar sana.

Aku rindu. Sangat. Aku tak tahu kenapa aku begitu merindu, padahal pagi sekali tadi aku sudah melihatmu. Sudah tahu bahwa kau baik-baik saja.

Kali ini, aku hanya ingin sekadar bertukar kata. Itu saja. Lewat pesan singkat yang kemudian kau balas ramah, harapku.

Kau tahu, sebelumnya aku mengumpulkan segudang keberanian terlebih dahulu, menyusun strategi sedemikian rupa. Memilih diksi sedemikian hati-hati. Percayalah untuk menghubungimu nyatanya lebih sulit dari menuliskan ini.

Pada akhirnya pesan yang kukirim hanyalah perihal pertanyaan sederhana yang sebenarnya bisa kudapat dari  berbagai sumber. Itu hanyalah modus, modus biar bisa chating dengan kamu.

Pun kamu seperti tergesa-gesa sekali untuk mengakhiri percakapan tersebut. Sementara aku, mati-matian memutar isi kepala agar bisa terus lanjut chat, barangkali keterusan kemana-mana pembahasannya, sampai tanpa sengaja aku mengutarakan rasa.

Selain memandangmu, aku juga ingin bertukar kata setiap hari, tak perlu setiap saat. Yang penting sehari itu ada, satu huruf pun tak apa.

Tapi mana mungkin, susah sekali rasanya. Harus berpikir modus-modus yang elegan bagaimana cara agar bisa chatingan  denganmu.

29Nov2018

Narasi Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang