49

179 6 0
                                    

Maaf Tuhan, aku menista sebab terlalu memuja manusia.

Beribu tombak kecewa menghunus, sebab ulahku tak meletakkan-Mu sebagai cinta pertama.

Aku mencintainya sampai aku lupa bagaimana mencintai diri sendiri.

Aku jatuh hati serupa tragedi yang dengan sengaja tak kuhindari.

Aku mencintainya tanpa kata 'karena' dan 'tapi'. Mengabaikan segala standardisasi.

Aku mencintainya dengan harapan-harapan yang melambung tinggi.

Aku mencintainya terlalu percaya diri hingga lupa diri.

Aku pula ingin mencintai sampai tak kujumpai lagi diksi yang menjadikannya objek puisi. 

Sebab ulahku yang menaruh rasa sedemikian dalam, hingga melampaui batas diri.

Aku juga harus siap bahwa suatu waktu harapan-harapanku jatuh terpuruk ke dasar bumi.

Aku ingin mencintai sampai aku sadar bahwa sebenarnya-- aku ini mencintai atau sedang menyakiti diri sendiri.

Maaf Pencipta, Engkau pasti lebih kecewa.

Narasi Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang