Love You Twice [ Complete ] ✔️

You Wanna ?

       
[ I Choose You Acoustic - Kiana Ledé ]

Love You Twice

"Kau mau pulang ?"

Sena melirik sinis Hoseok. Ia mengambil tasnya yang ia letakkan di meja dan bersiap untuk pergi tapi di tahan oleh tangan Hoseok.

"Aku bertanya kepadamu."

Secepat kilat Sena menepis tangan Hoseok. Lelaki ini menggerutkan keningnya.

Matanya mengarah ke teman – temannya yang semua melihat dirinya.

"Aku antar ya." Tawar Hoseok. Sena mengangkat tangannya. "No."

"Why ?" Hoseok menarik tangan Sena.

"Kenapa ? Kau takut jatuh cinta lagi samaku ?" Tanya Hoseok menelisik.

"Memang aku masih cinta sama mu." Balas Sena tak kalah cepat.

Love You Twice

Hoseok menekur di depan pintu rumah Sena. Setelah hampir setengah jam mereka berseteru tidak jelas. Hanya karena Hoseok ingin mengantar Sena pulang. Dan Sena tidak maudi antar pulang oleh Hoseok.

"Sudah sampai rumahkan. Silahkan anda pulang." Sena mempersihlahkan Hoseok untuk pulang.

"Kau mengusirku ?" tanyanya tak senang.

"Jelas !" balas Sena sengit.

Hoseok membuang pandangannya kesal. Saat Sena masuk dan akan menutup pintunya. Hoseok secepat kilat masuk ke dalam rumah Sena.

"Aku tidur disini."

Mata Sena melotot kaget. Apa lelaki ini tidak salah bicara. Apa karena efek alkohol tadi. Memang Hoseok kalau minum ucapannya sedikit ngawur.

Hoseok melipat kedua tangannya di dada. "Kenapa ? Kau takut kita berbuat yang aneh – aneh ?"

Satu alis Sena menukik tajam ke atas. "Aku ?" tunjuknya tak senang. "Apa kau tidak salah bicara ?" Ditatapnya Hoseok tajam. "Nanti kau saja." Tantangnya.

Hoseok tersenyum sinis. "Jelas tidak."

Mendengar ucapan Hoseok, Sena mendekat dengan gerakan pelan. Tangannya bergerak perlahan dari perut Hoseok memainkan jari – jarinya hingga ke dada lelaki ini. "Yakin ?" tanya Sena sengaja dengan nada seduktif.

Hoseok mendadak panik. Ia hanya asal bicara ternyata Sena menantangnya. Perlahan – lahan kakinya mundur. Maksudnya tidak seperti ini.

"Di–dimana, kamar tamunya." Hoseok berbicara tanpa melihat wajah Sena. Di pandanganya langit – langit rumah Sena dengan mata berkedip cepat.

Terdengar decihan Sena.

"Kamar tamunya di sana." Ia menunjuk kamar di dekat tangga.

Lalu Sena meninggalkan Hoseok yang menegang panik. "Dasar lemah." Sindir Sena sambil berlalu santai.

Sayangnya sindiran Sena menaikkan emosi seorang Jung Hoseok. Di tariknya Sena dan di sudutkan ke dinding terdekat.

"Kau memancingku ?" tanya Hoseok penuh penekanan. Di kukungnya tubuh Sena denga kedua tangannya. Sehingga gadis ini tidak bisa pergi kemana – mana.

"Kenapa kau terpancing begitu ?"

Gemas karena Sena memancingnya terus. Di dekatkannya tubuhnya hingga wangi tubuh Sena tercium jelas olehnya. Ia suka wangi tubuh Sena.

"Kau—" desisnya tertahan.

Dagu Sena terangkat ke atas. "APA !"

Gerakan tanpa di duga. Hoseok mencium kening Sena. Lalu menatap gadis ini lekat.

"Jangan di pancing sayang. Kita cuma berdua disini." Jelas Hoseok santai. Tanpa emosi, penekanan.

Sena menelan ludahnya. Tak di sangka, lelaki ini mencium keningnya. Seakan – akan ciuman kening yang Hoseok berikan terasa menenangkan dirinya sejenak. Hingga ia terhenyak seketika.

Diturunkannya pandangannya kebawah "Kau kira aku serius." Ucapnya pelan.

"Serius pun aku bersedia."

Kepala Sena langsung terangkat ke atas. "Apa !" dicubitnya pinggang Hoseok. Lelaki malah terkekeh kecil.

"Sudah tidur sana." Suruh Sena. Gadis ini mendorong tubuh Hoseok. Lagi – lagi Hoseok menarik tangannya.

"Apa lagi." Ucap Sena malas.

Hoseok memajukan bibirnya. "Ciuman selamat malam mana ?"

Bola mata Sena berputar dramatis. "Memangnya kau pacarku." Kemudian ia menyentakkan kecil tangan Hoseok.

"Bagaimana kalau kau jadi pacarku lagi."

Beberapa langkah Sena terhenti mendengar ucapan Hoseok. Gadis ini terlihat berfikir.

"Kalau aku tidak ada mau bagaimana Jung Hoseok?"

"Kalau begitu jadi istriku saja Yoon Sena."

To be continued

Yha silahkan di komen, di klik bintangnya
💋