Kiss Milk

999 145 39
                                    

    Love You Twice

Hampir dua jam seingat Sena ia hanya membolak – balikkan badannya di kasur. Tidurnya tidak tenang. Matanya yang terpejam kembali terbuka. Dan bolak – balik ia melihat jam di dinding. Berjalan lambat rasanya.

Ia membangkitkan tubuhnya, meraih air putih di gelas. Sayangnya air di gelasnya telah habis. Ia berdecak kecil. Rasa malas untuk turun kebawah mengambil air minum. Tapi, rasa hausnya mengharuskan dirinya untuk turun ke bawah.

Mau tak mau Sena memaksakan tubuhnya bergerak turun kebawah. Dengan minim penerangan ia melangkah berhati – hati. Rasanya ia malas untuk menghidupkan lampu. Ia masih bisa melihat walaupun dengan minim cahaya seperti ini.

Satu persatu kakinya melangkah menuruni tangga. Tangan Sena meraba tembok agar ia tidak jatuh.

Dan sampai akhirnya ia menuruni semua anak tangga.

"ASTAGA !" Sena terkejut ketika Hoseok membuka pintu dan berpapasan hampir menabrak dirinya.

Sena memegangi dadanya. Ia kira apa ternyata lelaki ini. Wajah Hoseok tidak kalah terkejutnya dari dirinya. Maklum lelaki ini penakut melebihi perkiraanya.

"Kau tidak tidur ?" tanya Hoseok setelah beberapa lama mereka saling berdiam saling menatap satu sama lain.

Sena mengangkat gelas yang ia bawa dari kamarnya. "Aku ingin mengambil air minum."

Love You Twice

Dalam keadaan minum Sena melirik Hosek dari sudut matanya. Lelaki ini juga sedang minum di dapur bersama dirinya dengan posisi sama – sama berdiri.

Mata Sena berkedip beberapa kali melihat cara Hoseok meneguk air minumnya. Jakunnya bergerak naik turun membuatnya dadanya berdesir halus.

Perasaan apa ini pikirnya.

Sena meletakkan gelas yang hampir kosong di meja. Lagi – lagi matanya melirik Hoseok, kini lelaki itu mengapus sisa – sisa air di bibirnya dengan punggung tangannya.

Sialan kenapa harus seseksi itu batinnya berbicara.

Sena buru – buru membuang pandangannya ketika pandangannya bertemu dengan pandangan Hoseok. Ia pura – pura melihat ke arah lain.

"Kau tidak bisa tidur ?" tanya Hoseok. Lelaki ini menopang tubuhnya dengan kedua tangannya di meja.

Sena menoleh kemudian sedikit berpikir. "Sedikit."

"Mau aku buatkan susu hangat ?"

Satu sudut bibir Sena menarik. "Hm, boleh."

"Ada susu dan coklat ?"

Sena mengangguk. "Ada di kulkas."

Love You Twice

Selagi Hoseok membuatkannya susu hangat. Sena dengan tenangnya melihat punggung Hoseok yang membelangi dirinya.

Dulu, ia senang memeluk Hoseok dari belakang. Lalu menggesek – gesekkan wajahnya di punggung Hoseok sampai – sampai lelaki ini tertawa karena geli.

Dulu ia senang memeluk Hoseok dari belakang, karena ia suka wangi tubuh lelaki ini. Percampuran mint, citrus dan cinnamon membaur menjadi satu.

"Ini susu hangatnya."

Sena menyambutnya dengan senang. Ia melihat kepulan asap yang menari – nari diatas. Pelan – pelan ia sesap menelan dan membuat tenggorakkanya hangat.

"Enak." Seru Sena spontan.

Melihat Sena menikmati susu buatannya, Hoseok juga ikut tersenyum. Di topang dagunya dengan tangannya pandangannya tak lepas dari Sena yang terlihat menikmati.

Merasa di pandang terus. Sena menjauhkan mug yang ia pegang dari bibirnya. "Kau mau ?" tawarnya kepada lelaki ini.

Hoseok menggelengkan kepalanya. "Tapi aku maunya ini." lalu ia bangkit.

Diambilnya cepat mug yang berada di tangan Sena. Di raupnya cepat bibir Sena. Tubuhnya bergerak mengikuti nalurinya. Mengangkat tubuh Sena dan mendudukkan ke atas meja, mensejajarkan dengan tinggi tubuhnya. Hoseok memberikan ciuman bertubi – tubi, mencecap, mengulum mengikuti feeling-nya.

Bukannya menolak, Sena justru menikmatinya. Kenapa harus ciuman dari Hoseok membuatnya terdiam menikmati seperti ini.

Hoseok manarik wajahnya. Hoseok membasahi bibirnya dengan lidahnya. "Rasa susu. Aku menyukainya" Ucapnya pelan.

Mata Sena memicing memandang Hoseok. "Tapi aku lebih suka rasa bibirmu." Di lumatnya kembali bibir Sena.

Layaknya sihir Sena malah mengalungkan tangannya di bahu Hoseok. Sudah kepalang basah kalau ia menolak, ia justru menekan kepala Hoseok agar memperdalam ciumannya.

Tak mau kalah, Hoseok mengangkat tubuh munggil Sena membawa gadis ini ke kamar. Sesekali Hoseok tersenyum, menyadari Sena tidak pernah mau kalah darinya termasuk ciuman.

Dengan pelan Hoseok membaringan tubuh Sena ke ranjang. Dan disaat itu juga ciuman mereka berhenti. Hoseok memandang wajah Sena yang kini sudah memerah. Di usapnya bibir Sena dengan ibu jarinya.

"Aku tidak bisa menahannya, kalau kau mengatakan berhenti, aku akan menyudahinya." Ucapnya serius.

Tiba – tiba Hoseok berdecak kesal. "Jangan mengingit bibirmu. Itu membuatku hilang kontrol !"

"Lalu kenapa ?"

"Can I love you twice ?"

Sena memandang Hoseok. Mencari kebohongan disana. Hasilnya nihil. Ia hanya mendapatkan kejujuran disana.

"Jika kau mencari kebohongan. Maaf, tidak akan ada."


To be continued

Love You Twice [ Complete ] ✔️Where stories live. Discover now