Prolog

7.4K 704 6
                                    

Seharusnya, kehidupan Kim Taehyung sebagai siswa adalah kehidupan seperti pelajar pada umumnya.

Berangkat ke sekolah, belajar, mendapatkan ilmu, mengenal guru, memiliki banyak teman, dan sebagainya.

Tapi sayang, itu semua hanya ekspektasi Kim Taehyung belaka sebagai seorang pelajar.

Tak ada yang tahu bagaimana kehidupan Kim Taehyung sebenarnya. Mereka—yang seharusnya menjadi teman Taehyung, justru membully Taehyung hanya karena Taehyung anak yang culun, kutu buku, anak miskin, dan dingin.

Taehyung juga ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki teman, satu saja ia akan bersyukur karena itu. Tapi sayang, tak ada yang mau berteman dengannya. Hanya karena alasan itu.

Karena itu, semenjak Taehyung duduk di sekolah dasar dan Taehyung tidak memiliki teman, Taehyung berubah menjadi tidak peduli, dingin, bahkan tidak pernah mendengarkan perintah para pembully yang membullynya. Lebih baik mendapatkan luka lebam akibat dipukuli daripada ia harus menyerahkan harga dirinya untuk mereka. Lebih baik ia bertengkar daripada ia menjadi seorang pengecut di hadapan mereka.

Bukan permasalahan di sekolah saja Taehyung dapatkan, melainkan di dalam keluarga yang Taehyung inginkan sebagai keluarga harmonis. Jauh dari kata harmonis yang Taehyung inginkan.

Keluarga Taehyung memang miskin, sering dihina, menjadi bahan cemoohan bahkan ejekan. Apa yang bisa Taehyung lakukan selain diam dan mendengarkan cemoohan para tetangga kepada keluarganya? Tidak ada selain Taehyung menanti keajaiban datang kepadanya. Taehyung bertekad untuk mengubah posisi keluarganya yang semula di bawah menjadi di atas. Dengan belajar tentunya.

Hanya saja, tidak ada yang mendukung Taehyung untuk itu.

Ayah Taehyung seorang pemabuk berat dan penjudi, tidak peduli bahwa ia memiliki seorang keluarga yang harus ia nafkahi. Sering melakukan kekerasan pada ibu Taehyung yang membuat Taehyung harus sering menangis dalam diam.

Ibu Taehyung selalu memiliki kehendak yang harus dituruti. Keras kepala, tidak suka dikekang bahkan dibantah. Taehyung yang selalu menjadi korban jika ibunya tengah marah, memarahi Taehyung jika kehabisan uang, memukul Taehyung jika Taehyung tidak berhasil mendapatkan uang, dan bahkan tidak memberi Taehyung makan jika Taehyung tidak berhasil membuatnya senang. Selalu seperti itu bahkan setiap hari.

Taehyung lelah dengan kehidupannya. Ia tidak tahu harus berbuat apa ketika kehidupan nerakanya seperti ini. Kejam. Taehyung bahkan tidak pernah tersenyum untuk kehidupannya.

Taehyung hanya manusia biasa. Ia hanya bisa berharap pada takdir yang menentukan kehidupannya. Semoga saja, esok hari ketika ia sudah mapan, ia bisa mengubah keadaan hidupnya.

Hanya itu yang bisa Taehyung harapkan untuk ke depannya.

Semoga saja.

In Your Eyes ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang