31 (KARA)

1.8K 204 8
                                    

Dalam diam aku menyusun pakaian ke dalam lemari Kal-El lalu merapihkan kamarnya. Sudah berapa kali kukatakan padanya untuk menaruh pakaian kotor di ruang laundry. Tetapi sepertinya Kal-El tidak memperdulikan peringatanku padanya.

Terkadang aku berdebar jika harus membersihkan kamarnya, karena aku akan menemukan satu box kondom besar di kamarnya. Astaga, apa yang Kal-El perbuat dengan kondom ini?

Ibu dan Ayahku tidak akan pernah tahu bahwa saudara kembarku sangat aktif secara seksual dengan anak perempuan di cheers.

Well,mungkin saja Aunt Anita akan sangat shock mengetahui keperawanan anaknya Hermoine Rogers sudah diambil oleh Kal-El Owen, kemungkinan mereka takkan boleh lagi bertemu setelah itu.

Kuambil pigura foto yang terdapat di atas meja belajar Kal-El. Aku dan Kal-El yang berusia delapan tahun serta Barry Allen yang baru berusia tujuh tahun dan Hermoine yang sudah berusia sebelas tahun kami bermain di pent house milik teman Aunt Natalie dan tampak sangat bahagia disana.

Aku ingat sekali pent house besar dengan kolam renang di halaman luarnya yang dapat melihat pemandangan luar biasa kota Manhattan. Aku juga ingat Hermoine naksir berat dengan Uncle Spencer pemilik pent house tersebut. Hermoine selalu starstruck ketika melihatUncle Spencer.

Aku rindu masa-masa itu, sungguh sangat rindu. Hermoine masih menjadi teman baikku dan tidak meninggalkanku sendirian di Queens.

Aku melihat status di sosial media milik Hermoine bahwa saat ini dia berjalan-jalan di sekitar Chicago, dia backpacker dengan beberapa teman kampusnya. Sungguh, hidupnya sekarang ia jalani sesuai dengan keinginannya sejak dulu, keluar dari zona nyamannya dan bepergian keseluruh penjuru negara bagian.

Tampak Kal-El dengan tas besarnya masuk ke dalam kamar dan melempar tas besar tersebut ke lantai. Aku berdecak kesal dan menekan tanganku di pinggang.

"Kal-El! Bisakah kau meletakkan pakaian kotormu di ruang laundry? This is so disgusting Kal-El!" Kini Kal-El menoleh ke arahku lalu merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.

"I know kau yang akan meletakkannya di mesin pencuci pakaian, jadi aku akan meletakannya saja disini," Karena aku kesal dengannya kubuka tas besar yang berisikan pakaian kotornya sehabis latihan baseball lalu kulemparkan pakaian it uke atas tubuhnya.

"JUST DO IT YOURSELF!" Kataku kesal dan aku berjalan keluar kamarnya dengan langkah kesal.

"KARA! REALLY? KAU MEMPERLAKUKANKU SEPERTI ITU?GOSH! YOU'RE SO UNBELIVABLE!"Kini aku kembali berjalan dengan cepat ke arah kamar Kal-El dan menatapnya dengan tatapan tajam.

"Grown up brother!" Kutekankan jariku ke dadanya dan mendorongnya sekuat tenaga. Aku sedikit terkejut Kal-El terhuyung dan aku berlari ke kamarku.

"You're so annoying Kara!!"

***

Pandora lagi-lagi bermain ke rumahku. Aku heran apakah dia tidak punya teman lain selain diriku? Seingatku saat aku di kelas Junior aku melihatnya berkumpul dengan anak-anak punkdan beberapa anak lainnya dengan pakaian dan penampilan seperti Pandora.

"You know about his past Pandora, why didn't you tell me?"

"Well,bukan urusanku harus memberitahumu atau tidak Kara, aku ingin Parrish saja yang menjelaskannya padamu,"

"But, I ended up so freaked out about his past!Aku merasa ketakutan tetapi aku tak ingin berpisah darinya," 

Kini Pandora terdiam sejenak tidak menatapku lalu dia menurunkan tank top yang ia pakai dan aku panik.

"Pandora? Kenapa kau menurunkan pakaianmu?"

"Because I need you to know kalau kita semua mempunyai masa lalu yang buruk Owen..." 

Tampaklah luka di punggung Pandora yang tampak seperti luka pukul dan pecutan. Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku dan sangat terkejut melihat Pandora yang sangat cantik dengan luka yang sangat mengerikan di punggungnya.

"Kita semua punya luka di hati maupun fisik Owen, aku harap kau mengerti situasi Parrish, Parrish tidak seburuk yang kau pikirkan, temanilah dia, dia merasa terpuruk kau menjauh darinya dan menghilang dari sisinya," Kini aku menatap mata biru Pandora yang sejernih lautan, Pandora mengusap pipiku.

"Aku tahu kau ketakutan tetapi kau sangat mencintainya hingga kau sendiri takut akan perasaan apa ini ya kan?" Aku mengangguk pelan.

"Kau pasti ketakutan karena usia kita masih sangat dini untuk merasakan hal seperti ini, ya kan?" Astaga, aku begitu transparan di mata Pandora.

"Pergilah, temui Parrish, beranikan dirimu untuk menghadapi masa lalunya maupun masa depannya Kara, aku tak ingin kau menyesal nantinya," Aku berdiri lalu menatap Pandora.

"Pandora?"

"Yes?"

"Thank you,kau teman terbaik yang pernah kumiliki,"

"Anytime Owen... ingatlah perasaan yang kau miliki saat ini, tidak terlalu dini untuk kau punya, cinta tidak memandang usia siapapun yang meraskannya, jika kau merasakannya bersama Parrish, maka ungkapkanlah perasaan itu melalui kata ataupun sikap Owen..."

"Aku baru tahu sisi dewasamu ini Pandora..."

"Well, usiaku memang tidak cocok dengan sikapku..." Aku terkekeh lalu Pandora memanggilku.

"Owen... kau butuh ini," Pandora menyelipkan sebuah bungkus plastik kecil berwarna merah muda dan aku tahu apa ini. Wajahku memerah dan tubuhku memanas

"Pandora! Astaga! Aku hanya akan bicara padanya! kami belum saatnya melakukan hal itu!"

"Please,ini sudah sangat waktunya, tidakkah Ibumu mengajakmu untuk ke dokter kandungan? I mean just in case kau melakukannya secara aktif dengan Parrish..."

"God, I hate you Pandora," Pandora terkekeh lalu menghampiriku dan memelukku.

"Good luck,"

"For what?"

"Bicara dengan Parrish dan menghadapi masa lalu dan dirinya sekarang,"

"Yeah, right... thanks..."

"Good luck juga untuk perkembangan hubunganmu to the next level,"

"Pandora! Astaga! Aku masih tujuh belas tahun!" 

"So, do I Owen... gosh... jangan terlalu berlebihan..."

I'LL BE YOURS ( YOURS SERIES 1) KARA STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang