prologue

9.9K 713 36
                                    

happy reading!
sorry for typo(s)

.

Suasana club malam ini sangat ramai. Aroma menyengat alkohol dan dentuman musik sang DJ selalu menjadi khas tempat itu. Ditambah orang-orang yang menghibur diri dengan berdansa memenuhi lantai dansa. Min Yoongi, lelaki bermanik tajam itu mulai jenuh dengan keramaian di sini. Yang dapat dilakukannya hanya minum wine, tak tertarik untuk turun ke lantai dansa.

Masalah keluarga membuat Yoongi datang dan minum di club. Tapi, bukannya rileks, kepalanya malah tambah pusing. Ia juga tak mau pulang, mengingat neneknya sedang berada di rumah. Pasti dia akan ditanyai macam-macam oleh neneknya jika dia pulang. Cukup ayahnya saja yang membuatnya pusing, jangan tambah neneknya.

Akhirnya Yoongi bangkit berdiri, berjalan menuju toilet. Sedikit membasuh wajah mungkin akan membuatnya rileks. Ia melewati koridor yang terdapat beberapa pintu. Ya, club ini memang menyediakan kamar untuk mereka yang ingin melakukan 'itu'. Dan tentu saja Yoongi dapat mendengar suara aneh dari beberapa kamar.

Bruk!

Suara itu berhasil menarik atensi Yoongi. Tak jauh darinya berdiri, ada seorang pemuda yang jatuh terduduk di lantai. Sepertinya dia baru saja keluar dari pintu kamar di belakangnya. Pemuda bersurai blonde itu terlihat tak asing bagi Yoongi. Karena penasaran, Yoongi menghampiri pemuda bersurai blonde itu.

"Hiks! Hiks!" suara isakan pemuda itu terdengar pilu.

Yoongi bersimpuh menyamakan tingginya dengan pemuda itu. "Hey, kau baik-baik saja?" tanyanya.

Perlahan pemuda itu mendongak. Sontak Yoongi terkejut melihat siapa pemuda di depannya itu. Manik hazel, pipi gembil, dan juga bibir plump semerah cherry.

"Park Jimin?" lirih Yoongi kaget.

"Hiks! T-tolong~"

Grep!

Yoongi hampir saja terjungkal ke belakang ketika tiba-tiba Jimin ambruk ke pelukannya. Pemuda berpipi gembil itu jatuh tak sadarkan diri.



















•••

next/unpub?
vote and comment, please;)

sunshine ✧ yoonminOù les histoires vivent. Découvrez maintenant