02

6.7K 640 22
                                    

happy reading!
sorry for typo(s)

.

Setelah kelas selesai, Yoongi langsung bangkit berlalu keluar. Mengabaikan teriakan Jackson yang memanggil namanya. Yang ada di pikirannya kini hanyalah Jimin. Ia bisa menghubungi asistennya untuk mewakili meeting. Satu-satunya tempat yang akan dikunjunginya sekarang adalah rumah sakit, tempat Jimin dirawat.

Yoongi memasuki mobil hitamnya, lalu melaju ke arah rumah sakit. Tak butuh waktu lama untuk dia sampai di sana. Tentu karena dia sudah terbiasa mengendarai kendaraan dengan kecepatan di atas rata-rata. Setelah memarkirkan mobil kesayangannya, dia berlari kecil masuk ke dalam rumah sakit.

Ceklek!

Kedua kaki Yoongi melangkah masuk ke ruang inap Jimin. Ia mengernyit saat tidak mendapati Jimin di ranjang. Apa pemuda itu sedang di toilet?

"Jimin?" panggil Yoongi.

Tidak ada sahutan.

Yoongi mendekat ke arah pintu toilet yang terbuka. Pintunya terbuka, tentu sudah jelas tidak ada Jimin di sana. Hal itu membuat Yoongi sedikit panik.

"Jimin, kau dimana?"

Tidak ada jawaban lagi.

Dengan tergesa Yoongi berlari keluar dari ruangan. Mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru koridor rumah sakit. Dia merogoh saku celananya, meraih ponsel. Lalu menghubungi seseorang untuk membantunya mencari Jimin. Tidak mungkin Yoongi mencari Jimin seorang diri di rumah sakit yang sangat luas ini.

•••

Pemuda bersurai blonde yang berjalan di trotoar jalanan itu berhasil menjadi pusat perhatian beberapa orang. Dia terlihat paling mencolok dengan memakai piyama putih khas pasien rumah sakit. Membuat orang-orang mengira dia adalah pasien rumah sakit yang kabur. Yah, walau nyatanya itu memang benar.

"Ini dimana?" gumam Jimin.

Ya, pemuda dengan penampilan lain dari yang lain itu adalah Jimin. Ia baru saja kabur dari rumah sakit tempatnya dirawat. Sekarang dia tersesat karena tidak tahu dimana dia berada sekarang.

Jimin hendak bertanya pada orang di sekitarnya. Namun, tatapan tajam mereka membuatnya mengurungkan niat. Dia menghela napas berat sambil menunduk sedih. Tanpa sadar pemuda itu sudah berdiri di pinggiran sebuah jembatan.

"Sekarang apa? Apa aku harus kembali ke rumah sakit?" lirih Jimin menatap sendu aliran sungai di depannya.

Sret!

Jimin tersentak kaget ketika seseorang tiba-tiba menarik lengannya.

"Apa yang ada di pikiranmu?! Kalau memang masalahmu sangat berat, kau bisa berbagi denganku! Bukan malah bunuh diri begini!" bentak Yoongi mengeratkan cekalannya.

"A-aku tidak-"

"Kau membuatku khawatir! Apa kau tahu bagaimana paniknya aku saat tidak mendapatimu di kamar?! Bagaimana jika aku tidak datang?! Apa kau akan melompat ke sana?! Kau tahu hanya orang bodoh yang melakukan bunuh diri!"

Bentakan lantang Yoongi membuat Jimin takut hingga dia menunduk. Ditambah rasa sakit di tangannya yang masih dicekal erat oleh Yoongi. Tanpa sadar air mata mulai berjatuhan di kedua pipinya.

Yoongi menghela napas berat setelah menyadari apa yang telah dilakukannya. "Kau tidak perlu menangis begitu." ujarnya pelan.

sunshine ✧ yoonminحيث تعيش القصص. اكتشف الآن