06

7K 681 217
                                    

happy reading!
sorry for typo(s)

.

Yoongi mendesah lega setelah berhasil menyelesaikan tugasnya di laptop. Dikemasnya benda itu lalu membereskan meja yang sedikit berantakan. Ia berhenti sejenak, karena tiba-tiba hidungnya mencium wangi masakan. Ah, Yoongi lupa jika ada Jimin yang sedang memasak di dapur. Pasti Jimin memasak menu yang enak, terbukti dari wanginya.

Karena penasaran, Yoongi bangkit menghampiri Jimin di dapur. Yang dia lihat sekarang adalah Jimin tengah sibuk dengan teflon. Ia berjalan mendekat hingga berada tepat di belakang si manis.

"Kau masak apa?"

"Yak!" Jimin terkejut dan sontak balik badan hingga dahinya menabrak rahang kuat Yoongi.

Dugh!

"Awhh~"

"Eh, kau baik-baik saja?" sahut Yoongi sambil mengelus dahi mulus Jimin yang sedikit memerah.

"I-iya, maaf, aku hanya terkejut." sentuhan tangan Yoongi di dahinya membuat Jimin gugup.

Yoongi tertawa lirih, mengingat ekspresi kaget Jimin. "Aku yang minta maaf. Kau masak apa?"

"A-aku masak bulgogi dan salad. Apa hyung ingin menu yang lain?"

"Terserah, 'kan kau yang masak."

"Aku takut hyung tidak suka, atau ingin menu lainnya." lirih Jimin.

Tanpa sadar tangan Yoongi bergerak untuk mengacak surai blonde Jimin. "Tak apa, anggap saja dapur sendiri. Oh ya, ada yang bisa kubantu?" tawarnya.

"Eh? Tidak perlu, hyung duduk saja dan menunggu." ujar Jimin menunduk, menyembunyikan rona merah di pipi gembilnya.

"Bukankah lebih cepat selesai jika dikerjakan bersama? Katakan, apa yang bisa kubantu?"

"B-baiklah, hyung bisa memotong sayur?" tanya Jimin.

"Tentu saja bisa!" jujur, Yoongi sedikit tersinggung. Karena pertanyaan Jimin terdengar begitu meremehkan.

"Kalau begitu, hyung bisa bantu memotong sayur di atas meja itu? Kebetulan hanya saladnya yang belum siap." ucap Jimin, lalu kembali sibuk dengan teflon di atas kompornya.

Yoongi mengangguk, segera duduk di kursi dan mulai memotong beberapa sayuran. Walau dia tak bisa memasak, setidaknya dia masih bisa memotong sayur. Ia ingin sedikit menjaga image di depan Jimin. Diliriknya pemuda bermarga Park itu sibuk memasak dengan lihai. Ditambah Jimin memakai apron milik Yoongi yang jarang disentuh.

Kedua sudut bibir Yoongi tertarik ke atas. Satu hal lagi yang dia tahu tentang Jimin. Bahwa Jimin punya aura keibuan yang begitu kuat. Ya, selama ini Yoongi memang diam-diam memerhatikan Jimin. Sejujurnya ini diluar kendali Yoongi. Tapi, setiap melihat Jimin, Yoongi selalu merasa jika perhatiannya hanya terpusat pada pemuda itu.

Kupikir bertemu dengannya adalah sebuah keberuntungan, batin Yoongi.

•••

Malam ini Yoongi mengajak Jimin menonton film lagi. Jimin tidak nyaman jika menolak, akhirnya mengiyakan ajakan Yoongi. Mereka kini duduk bersebelahan di karpet depan TV. Yoongi memegang segelas kopi, sedangkan Jimin minum susu kotak. Jimin bilang dia tidak suka kopi atau teh. Jadi, Yoongi membelikannya susu.

"Itu film apa, hyung?" tanya Jimin penasaran, menunjuk TV.

"Entahlah, aku juga tak tahu. Aku pinjam flashdisk milik Jackson." Yoongi mengendik acuh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 01, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

sunshine ✧ yoonminWhere stories live. Discover now