Monsieur +Chanminhyunlix

primus

Plak

Suara bertemunya antara telapak tangan dan pipi itu cukup keras, membuat beberapa orang di sekitar kafe tersebut menoleh.

"Kamu gak bisa ngertiin aku lagi! Aku gak mau tau ya, Hyunjin. Pokoknya aku mau putus!"

Sang lelaki yang terkena tamparan si wanita memegangi pipinya yang terasa berdenyut, sebelum kemudian mengulum senyum miring. "Ya udah. Gak ada ruginya juga sama gue, kan. Putus ya putus aja. Oh iya Siyeon, jangan lupa mobil balikin, ya. Kan mobil lo dari gue tuh."

Siyeon mendengus. "Kamu emang gak peka ya jadi cowok!" Dia melempar kunci ke arah Hyunjin. "Tuh ambil! Jangan ngejar-ngejar aku lagi." Kemudian dengan langkah yang sengaja dihentak-hentakkan keluar dari kafe tersebut.

Hyunjin mengangkat bahunya. "Siapa juga yang mau ngejer lo." Dia meneguk lattenya yang sempat terabaikan karena pertengkarannya dengan Siyeon di awal.

"Weits, putus lagi bos?" Eric—seorang waiter yang merupakan teman dekatnya di kampus duduk di hadapannya. "Gila sih, lo koleksi mantan udah macem koleksi pokemon, aneh-aneh semua!"

"Bosen gue. Gak ada tantangannya."

"Gak coba pacaran sama cowok aja?"

Hyunjin mendengus. "Udah pernah. Tau Jeongin kan lo?"

Eric mengangguk. Siapa yang tidak kenal Jeongin, lelaki manis yang galak dari fakultas kedokteran?

"Itu mantan gue. Terus Haechan, Daehwi, Ji Changmin yang senior tari. Gue udah sering nyoba sama cowok."

"Gila primadona semua." Eric melotot. "Menurut gue lo harus nyobain yang lain deh, Jin."

"Apaan? Cewek udah, cowok udah. Sama banci doang yang belum. Masa' lo mau nyaranin gue sama banci?"

"Bukan." Eric terbahak. "Gini nih, mantan cowok lo kan manis semua tuh, berarti lo yang di atas, kan. Menurut gue kenapa gak lo coba jadi di bawah? Kan lumayan lo gak harus manjain, bisa dimanjain."

Hyunjin tersedak minumannya.