sextus

14.7K 1.7K 670
                                    

"Seungmin, aku mau minta maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seungmin, aku mau minta maaf."

Seungmin mengerjap ketika Nancy tiba-tiba saja menghampirinya saat ia baru keluar dari dalam ruangan kelasnya. "Hah gimana?"

"Aku-gak seharusnya berusaha manfaatin kamu kayak kemarin gitu. Aku salah, maaf."

Sang pemuda Kim tersenyum miring mendengarnya.

Kemarin, dia memohon pada Chan untuk membatalkan request lelaki itu pada ketua yayasan untuk mengeluarkan Nancy dari kampus. Chan setuju, dengan syarat ketua yayasan harus menekan Nancy agar mau meminta maaf pada Seungminnya.

Tentu saja, Seungmin bukanlah orang yang pendendam.

"Nancy," Seungmin tersenyum. "Lain kali, liat-liat dulu kalo mau berurusan sama seseorang, ya? Daddy gue bisa ngelakuin apa aja buat babynya, dia bisa beli harga diri lo yang gak seberapa itu. You can't imagine what he will do to you when you are threatening me again, sweetie."

Seungmin puas sekali rasanya melihat wajah pucat Nancy memancarkan kemarahan, namun tak bisa melakukan apapun.

Seungmin memang bukan pendendam, namun ia juga tak semudah itu untuk memaafkan. Hidup susah selama ini sudah mengajarkannya untuk realistis.

Karena Seungmin tahu, orang yang selalu baik dan memiliki idealisme hanya akan berakhir terinjak-injak oleh orang lainnya. Dia sudah bosan menjadi baik untuk orang-orang yang tidak pantas dibaikkan. Dulu, dia tidak berdaya melakukannya.

Namun sekarang, dia memiliki kemampuan untuk itu.

Namun sekarang, dia memiliki kemampuan untuk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sore, kak Hyunjin,"

Hyunjin tersenyum ke arah salah seorang juniornya yang menyapanya dengan malu-malu. "Sore juga, Jiheon."

Jiheon nampak terkejut karena Hyunjin yang terkenal mengetahui namanya. "Em-kakak sore ini ada kelas? Eung-kalau gak ada, mau mampir sama aku dulu di café depan kampus? Katanya ada promo menu baru. Eh tapi kalau kakak gak mau sih gak apa-apa, hehe."

Hyunjin menengok arloji Rolex barunya-pemberian Chan tentu saja, duh. Pukul empat sore. Dia sebenarnya memiliki ingin segera pulang ke apartment dan tidur hingga tengah malam nanti, namun Jiheon terlihat terlalu manis untuk ditolak tawarannya. "Santai aja, gue kosong kok. Mau ke sana sekarang?" Dan menampilkan senyum terbaiknya.

Monsieur +ChanminhyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang