tertium

12.9K 1.8K 473
                                    

"Why no one tell me this sooner?!" Chan menggebrak meja kerjanya, sementara di depannya Jihyo memasang wajah datar, dan seorang pria paruh baya terus menunduk

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Why no one tell me this sooner?!" Chan menggebrak meja kerjanya, sementara di depannya Jihyo memasang wajah datar, dan seorang pria paruh baya terus menunduk. "Oh, astaga. Aku berniat mencari sugar baby, not a real baby to take care of!"

"Anda bisa tetap menggunakan Felix untuk-"

Chan bangkit berdiri dari kursinya, memandang tajam pada sang pria paruh baya. "Anda adalah ayahnya. Kenapa anda tega mengatakan hal seperti itu?"

"Saya hanya ingin memastikan dia hidup senang dan nyaman. Jika satu-satunya cara melakukannya adalah dengan menjadikannya sugar baby anda, maka-"

"Age regression is not a kink. Little space is not a kink. It doesn't turn me on. Felix itu tertekan! Aku suka dipanggil daddy bukan berarti aku menyukai partnerku berperilaku sebagai anak kecil dan membuatku merasa bersalah jika memikirkan hal seksual tentangnya!" Chan berujar frustasi. Tadi setelah dia dan para babynya kembali dari acara berjalan-jalan mereka, lelaki itu langsung memanggil Jihyo dan ayah Felix ke rumahnya untuk membicarakan tentang keadaan Felix.

"Duduk, Chan." Jihyo membuka suara, mendelik pada adiknya yang terlihat sangat emosi. Dia kemudian berpaling menatap ayah Felix. "Tuan Lee, sudah berapa lama Felix mengidap penyakit ini?"

"Itu bukan penyakit." Chan menyergah. "Itu coping mechanism. Cara dia menangani rasa tertekannya."

"Sejak tingkat akhir sekolah menengah pertama." Ayah Felix menceritakan. "Dia itu anak yang ceria, tapi tidak pernah punya banyak teman karena semua mengiranya tipikal anak orang kaya yang sombong. Aku tidak tahu pastinya bagaimana, tapi suatu hari dia mulai sering berbicara dengan boneka, harus selalu disuruh baru bersedia melakukan sesuatu, serta mengoleksi pacifier. Ibunya mengatakan untuk membiarkannya saja, karena setiap kali dipisahkan dari boneka atau pacifiernya, dia akan sangat tertekan, akan menggigiti kuku atau bibirnya hingga berdarah. Itu berlangsung hingga saat ini."

"Siapa caregivernya?"

"Saya dan ibunya. Saat ibunya meninggal, Felix tidak menangis. Saat perusahaan saya bangkrut dan semua properti kami disita pihak bank juga dia tidak menangis. Saya pikir dia sudah sembuh, saya tidak tahu kalau dia bisa kambuh lagi."

Chan mengacak rambutnya, terlihat jelas banyak pikiran.

Jihyo bersidekap memandang adiknya. "Keputusan ada padamu, Chan. Kau masih ingin memakainya? Dia sudah menandatangani kontrak untuk bekerja untukmu."

"Jangan berucap begitu seakan dia barang." Chan memijat dahinya. "Baik. Aku akan melanjutkan kontrak ini, demi dia. Untuk menjamin hidupnya. Ini murni hubungan profesional, paham?"

"Dan apakah kau akan-memakainya?"

Chan mendelik. "Pasti. Tapi hanya atas persetujuannya, dan aku tidak akan memanfaatkan keadaannya. I'm not that kind of person."

Monsieur +ChanminhyunlixWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu