《6》

45.2K 11.1K 7.1K
                                    

Mulai dari chapter ini bahasanya campuran baku sama non-baku, beda dari chapter sebelumnya. Soalnya aku agak bingung bikin kalimatnya.

Oh ya, disini udah mulai ada harsh word. Jadi maaf kalo ada yang gak suka.

--------------------------------------------------


Berita tentang kematian Woojin menyebar luas di sekolah dengan cepat. Banyak murid-murid sekolah yang mengucapkan bela sungkawa kepada mereka ketika mereka masuk sekolah.

Jisung yang memang sedang sensitif akhir-akhir ini sedikit dijauhi untuk sementara. Karena dia dikit-dikit marah, dikit-dikit jutek.

Bahkan si Felix sampai mengira kalau Jisung lagi pms. Mana ada cowok pms, adanya ims. Yang nggak tau cari sendiri di internet.

Seperti sekarang ini, Jisung sedang menyendiri di kelas dengan wajah muram. Tangannya bergerak lincah membuat gambaran indah di kertas.

Eh, emang Jisung bisa gambar?

Bisa kok, hasilnya lumayan. Iya, lumayan bisa bikin orang males ngeliatnya.

"Jisung, tumben diem di kelas? Biasanya ke kantin bareng Hyunjin sama Felix?"

Jisung mendongakkan kepala, menatap Changbin yang berdiri di samping mejanya dengan kening yang mengkerut.

"Ngapain lo kesini?" Ketus Jisung dan memilih lanjut menggambar.

"Dih, galak amat. Pms lo?"

"Plis deh, mending lo pergi sekarang."

"Yang bener tuh please, bukan plis."

"Sewot banget sih! Lo pergi sekarang atau gue sebar aib lo ke satu sekolah!"

"Ck, baperan amat. Padahal gue kesini mau cerita soal Felix."

Jisung mengernyit bingung. Perasaan Changbin sama Felix jarang banget yang namanya berantem.

"Ada masalah apaan?" Tanya Jisung yang tertarik dengan topik pembicaraan.

"Nyuruh gue pergi tapi nanya juga."

"Berisik lo, buruan atau gue usir beneran!"

"Ngegas amat, iya gue cerita."

Jisung mendengus sebal, dalam hati dia berjanji bakal nyebarin aibnya Changbin kalau sampai ceritanya nggak penting.

"Tadi pagi gue ngeliat dia di parkiran sekolah, nah kan ada Minho yang baru dateng juga. Tapi anehnya si Felix ngeliatin Minho terus."

"Suka kali," ceplos Jisung dan langsung dipukul sama Changbin.

"Lo bener-bener lagi pms atau gimana, sih?! Jangan sampe gue emosi nih."

"Ya udah sana, gue lagi mau sendiri," usir Jisung.

"Lah, jadi gue cerita gak dikasih saran gitu?"

"Banyak omong, buruan atau gue colok mata lo pake pensil," ancam Jisung dan membuat Changbin ngibrit keluar kelas.

Jisung mengusap wajahnya gusar lalu membanting pensilnya ke atas meja. "Aduh, kenapa hidup gue sesulit ini sih?"

[1] Who? | Stray Kids ✓Where stories live. Discover now