《12》

45.1K 10.4K 11.4K
                                    

Jeongin mengerjapkan matanya pelan, kepalanya mendadak pusing dan tengkuk lehernya terasa sakit.

Kepalanya mendongak untuk melihat sekelilingnya. Tanpa sengaja ia melihat Jisung yang duduk di kursi dengan kondisi kedua tangan terikat di belakang.

Sontak matanya membulat kaget melihat darah yang masih mengucur deras dari kepala Jisung.

Dia makin kaget karena dirinya juga diikat di kursi. Beberapa saat kemudian dia ingat apa yang terjadi.

Saat Jeongin ingin membawa Jisung pergi, tengkuk lehernya dipukul dengan balok kayu yang dipegang Felix.

Setelah itu dia nggak inget apa-apa lagi.

"Kak Jisung! Kak, lo gak apa-apa, kan?!"

Jisung bergeming, kepalanya masih tertunduk. Jisung masih pingsan.

"Udah sadar?"

Jeongin refleks menoleh ketika mendengar suara yang nggak asing. Dia terkejut melihat laki-laki yang dicarinya sejak tadi berdiri santai di ambang pintu dengan senyum miringnya.

"K-Kak Hyunjin?"

"Gimana? Akting gue bagus, kan?"

Jeongin nggak sanggup untuk sekedar mengeluarkan suara. Dia nggak percaya, kalau orang yang sedang berjalan menghampirinya itu adalah pelaku yang sebenarnya.

"Felix bisa dimanfaatin juga ternyata."

Hyunjin berdiri tepat di depan Jeongin. Tanpa aba-aba dia menendang kursi yang diduduki Jeongin hingga membuatnya berjengit kaget.

"Gue gak suka sama orang yang gak dengerin omongan gue."

Dengan berani Jeongin mendongak untuk menatap Hyunjin. "Gue gak akan pernah takut sama lo, psikopat gila."

Dapat Jeongin lihat Hyunjin terkejut, tapi secepat mungkin dia menormalkan raut wajahnya dan memilih menghampiri Jisung.

"Gimana ya Jeong? Di antara kalian yang masih hidup, gue paling benci sama Jisung. Jadi, kalo gue bunuh Jisung duluan gak apa-apa, kan?"

"Gue gak akan maafin lo kalo sampe Kak Jisung kenapa-napa!"

"Jadi sekarang kakak tersayang lo itu Jisung, bukan gue?"

"Dari dulu lo gak pernah jadi kakak kesayangan gue."

Rahang Hyunjin mengeras, kedua tangannya terkepal erat, giginya bergemelatuk menahan amarah.

Kemudian dia menghela nafas dan menatap Jeongin. "Lo mau tau gak alesan gue bunuh Seungmin?"

Jeongin menggeleng dengan bibir yang mengatup rapat.

"Karena dia udah nolak gue."

Hah? Jeongin nggak salah denger kan? Maksudnya nolak apaan?

"N-nolak apa?"

"Nolak jadi pacar gue."

What?!

"Karena gue terlanjur emosi, gue bunuh dia. Gue nyesel udah bunuh dia."

"Gila lo! Jadi selama ini lo g-gay?!"

Hyunjin tersenyum remeh sambil mengantungi kedua tangannya di dalam saku celana.

"Iya."

Jawaban singkat yang diberikan Hyunjin mampu membuat Jeongin terkejut luar biasa.

"Tapi ternyata Kak Chan sama Kak Minho sadar kalo Seungmin mati dibunuh. Karena itu gue mutusin buat bunuh kalian semua agar kedok gue gak kebongkar."

[1] Who? | Stray Kids ✓Where stories live. Discover now