《7》

39.8K 11.1K 3K
                                    

Nah disini udah bener-bener ada harsh wordnya. Wkwk, di chapter kemaren gak jadi.

Tolong hargai karya authornya yang udah berusaha buat ngelanjutin cerita ini.

-------------------------------------------------


Chan panik ketika Changbin melihatnya. Buru-buru dia menyingkir dari sana dengan nafas memburu.

"Sial, gue harus apa?!"

Chan mengepalkan tangannya, dia benar-benar panik. "Gue harus pergi dari sini. Iya, gue harus."

Dengan segera dia berlari untuk turun. Tapi sayang, ketika dia membuka pintu, ada Felix yang berdiri di depannya dengan senyum sinis yang terpampang jelas di wajahnya.

"Oh, jadi selama ini lo?"

Chan terkejut. "L-lo ngapain disini?"

Felix mengabaikan ucapan Chan, dia mendorong Chan untuk mundur dengan tatapan tajamnya.

"Maksud lo apa ngelakuin semua ini?! Kenapa harus Kak Minho?!"

"Bukan gue, tadi ada orang lain disini."

Felix mendecih. "Dari tadi gue di depan pintu, mau boong sama gue? Gak bakal bisa."

"Sumpah gue gak boong! Tadi ada murid laki-laki, dia pake masker dan gue gak bisa liat jelas mukanya!"

"Halah, gue gak bakal percaya sama omongan lo!"

"Dibilang bukan gue! Lo gak usah nuduh gue!"

"Lo sebenci itu sama kita? Lo kalo benci sama kita semua bilang, gak usah main nyawa, anjing!"

Chan yang terpancing emosi langsung mencengkram kerah baju Felix. "Lo mending pergi sebelum gue berbuat hal buruk sama lo."

Felix terkekeh sinis. "See, udah ketauan lo pelakunya."

"Denger ya, mending lo pergi sekarang. Dan gue ingetin, bukan gue yang dorong Minho."

Felix geram, tanpa aba-aba dia melayangkan pukulannya ke wajah Chan dan membuat cengkraman di kerah bajunya terlepas.

"Fine, gue pergi."

Felix segera berbalik badan untuk turun. Tapi, dia merasakan pundaknya ditarik ke belakang dan setelah itu pukulan melayang ke wajahnya.

"Lo yang mulai, ya."

Felix mengusap sudut bibirnya yang berdarah lalu menatap Chan emosi. "Mau lo sebenernya apa, hah?!"

"Gak ada."

Felix mengabaikan ucapan Chan, dia segera turun ke bawah.

Tapi tiba-tiba punggungnya di dorong ke depan. Felix refleks berteriak kaget.

Namun, apa yang terjadi membuat mereka berdua kaget.

Felix nggak jadi jatuh, tapi dia menabrak tubuh seseorang. Dan orang itu langsung jatuh berguling ke tangga dan berakhir dengan kepalanya yang menghantam tembok begitu sampai di bawah.

"JISUNG!"

Tak lama kemudian terdengar teriakan marah seseorang dari bawah.

"Woi! Siapapun lo, turun sekarang atau gue yang bakal dorong lo dari sana!"

●●●

"K-Kak Changbin tenang, percuma kakak ke atas kalo nanti orangnya udah gak ada."

"Maksud lo meninggal?!"

"B-bukan, maksud aku pergi."

Changbin yang udah panik gara-gara ngira kalau orang yang dorong Minho bakal bunuh diri langsung menggeram kesal dan mempercepat langkahnya.

"Gue bakal hajar orang yang udah bikin Minho ninggalin kita. Gue gak peduli kalau dia temen gue."

Jeongin bergidik ngeri. Ini yang ditakutin semua orang dari Changbin. Karena kalau udah marah, dia bakal ngelakuin apapun sampai amarahnya mereda.

"K-Kak Changbin, mending kita cari Kak Hyunjin aja."

"Ngapain? Lo bisa cari sendiri, gue bakal tetep ke atas buat hajar tuh orang."

Jeongin nggak tau kalau yang dimaksud Changbin adalah Chan, tapi karena terlalu panik dia nggak bisa mencerna omongan Changbin dengan baik.

"Loh, J-Jisung?!"

Changbin yang baru berbelok ke koridor menuju rooftoof terkejut ketika melihat Jisung tergeletak di lantai dengan kondisi pelipis yang berdarah.

Begitu juga dengan Jeongin, dia bahkan langsung berlari menghampiri Jisung dan berusaha membangunkannya.

"Kak Jisung, bangun dong. Jangan bikin kita panik," ucapnya sambil menepuk pelan pipi Jisung.

"JADI LO YANG DORONG KAK MINHO?!"

Mereka berdua serempak menoleh ke arah pintu rooftoof begitu bentakkan seseorang terdengar jelas.

"Jeong, lo bawa Jisung ke uks. Gue mau ke atas."

Jeongin mengangguk.

Changbin menaiki tangga dengan amarah yang menggebu-gebu. Nggak peduli kalau Jeongin khawatir sama dia.

"BANG CHAN!"

Teriakan Changbin mengalihkan atensi ketiga orang yang sedang berdebat itu. Mereka bertiga kaget terutama Chan yang tadi tertangkap basah oleh Changbin.

"Aduh, mampus dah gue," batinnya panik sendiri.

Changbin berjalan menghampiri Chan lalu menunjuknya dengan geram.

"Lo seharusnya udah masuk penjara dari dulu!"

"Astaga, bukan gue pelakunya! Harus berapa kali gue bilang, sih!" Teriak Chan frustasi.

"Hyunjin, Felix, lo berdua ngapain disini?"

Hyunjin mendecih lalu melirik Chan. "Gue kesini karena dia yang mau dorong Felix ke tangga dan malah Jisung yang kena."

Changbin jadi tambah emosi.

"Kak Changbin, mending kita pergi dari sini. Gue yakin guru-guru bakal dateng kesini," ajak Felix sambil melirik Chan sinis.

"Urusan kita belom selesai," ucap Changbin final lalu pergi dari sana tanpa menoleh ke belakang disusul oleh Felix.

Hyunjin diam sejenak lalu menatap Chan. "Gimana rasanya? Enak gak?"

Chan terbelalak kaget. "M-maksud lo apa?"

Hyunjin mengedikkan bahunya acuh lalu segera menyusul yang lain, meninggalkan Chan dengan berbagai pertanyaan di otaknya.

"Hyunjin lama-lama kok makin aneh, ya?"

[1] Who? | Stray Kids ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin