Day 10

4.9K 555 20
                                    

Ketika natal tiba, salju sudah menumpuk di halaman Kost Takeguchi. Kaori menyerobot masuk ke kamar (Name) begitu saja sembari membawa sekotak kado berbungkus kertas merah dengan hiasan pita hijau sebagai pemanis. Tawa riangnya yang bagai genderang memenuhi ruangan, memaksa (Name) bangun.

"Apa, sih, Mbak Kao?" gerutu (Name) malas, menarik selimut hingga menutupi wajahnya, "entaran aja bangunnya."

Kaori berkacak pinggang sembari cemberut di depan jendela. "Ini natal, (Name)! Tunjukin semangatmu dikit, dong!" keluh wanita itu sembari mendekati ranjang (Name).

(Name) mengerang panjang. "Ogah," serunya malas.

"Pantesan 'aja suamimu ngusir, yah," Kasamatsu menyandar ke kusen pintu sembari bersedekap dada. Ia menatap (Name) berkubang dalam selimut bagai buntalan pakaian bekas di atas ranjang sembari tersenyum miring. "Ternyata kamu istrinya Kise, toh," gumam Kasamatsu, "kok bisa-bisanya aku nggak tahu."

(Name) mengintip dari ujung selimut. Menggumam malas. "Kok ... Kenal Kise?"

Kaori menjerit heboh. "Kise Ryouta yang model, itu? Wih, seriusan?"

"Dhek," tegur Kasamatsu tegas.

Sang istri yang mendapat teguran demikian terkikik manis. "Udah siap?" ia bertanya ramah.

Kasamatsu mengangguk. "Kami mau ke gereja dulu, lu jaga rumah," putus pria itu tanpa peduli (Name) bahkan tidak berniat bergerak sedikitpun dari ranjangnya.

"Ogah, masya allah," sahut (Name) masih dari balik selimut. Dibangunkan dengan tawa sudah cukup membuatnya jengkel, ditambah romansa pasutri yang disuguhkan pasangan Kasamatsu di kamar kost sementaranya ini hanya menambah kadar jengkel (Name). "Kalau mau pamer jangan di sini, astaga," keluh perempuan itu sebal.

Kasamatsu mendorong punggung Kaori ke selasar. Ia sendiri masih menatap (Name) yang setia mengubur diri dalam selimut.

"Ternyata kamu istri adik kelas kesayanganku," ulang Kasamatsu atas pernyataannya tadi.

(Name) menggumam sekenanya. "Aku nggak tahu Kak Kasamatsu kakak kelas Ryouta," lirih perempuan itu.

"Aku ketemu sama suamimu kemarin," ujar Kasamatsu tenang. Ia menatap (Name) yang masih diam tak bergerak. Lelaki itu mengembuskan napas. "Dasar sama-sama gengsian," keluhnya. Ia melangkah hendak menyusul Kaori.




"Padahal Kise udah beneran kepanikan nyariin."



Perlahan (Name) bergerak menyibak selimut. Namun hanya pintu yang ditutup yang menyambutnya. Pasangan Kasamatsu sudah berangkat.

***

Perayaan natal (Name) tahun ini berbeda daripada sebelumnya. Kalkun diletakkan di tengah meja makan besar ruang makan kost dikelilingi penghuni kost yang menghabiskan liburan di rumah sementara alih-alih pulang kampung. (Name) sendiri duduk di antara mahasiswa di sana, berpikir akan kekonyolan Kaori menyajikan hidangan utama berupa kalkun panggang.

Memangnya thanksgiving pake kalkun segala? Pikir (Name) gemas.

Setelah membuka makan malam dengan kata pengantar yang berkilauan akan semangat natal, para penghuni kost mulai makan dengan lahap. Senang hati menandaskan hidangan yang diberikan sang tuan rumah.

"(Name)."

Menantu keluarga Kise yang sedang minggat itu nyaris menyemburkan minuman di mulutnya ketika Kaori yang sepertinya setengah mabuk menubruknya dengan sebuah pelukan.

10 Days to Divorce ∣∣ Kise Ryouta Version [✓]Where stories live. Discover now