8《PHP?》

4.7K 254 3
                                    

"Jika aku tau bertemu denganmu akan sesakit ini, kuharap kita tidak pernah mengenal satu sama lain."

"Lov!"

"Hah lo panggil gue love?"

"L O V BUKAN L O V E." Ia mengeja satu per satu kata dengan geram. Alvino rasanya ingin sekali menimpuk buku IPS yang cukup tebal di kepala Lovia agar gadis itu tidak menghayal terlalu tinggi.

"Tumben lo manggil gue. Ada apa?" tanya Lovia dengan gelagatnya yang centil.

"Mau pulang bareng ga?"

"WHAT?!" Lovia terperanjak kaget, "Sejak kapan lo ngerespon mantan terindah lo ini?"

"MAMA LO SURUH KITA PULANG BARENG WOI! JANGAN NGAREP." Alvino membuat penekanan di setiap kata yang diucapinya agar Lovia sadar dari dunia hayalannya.

-----

Cheryl melangkah memasuki koridor yang sudah mulai sepi karena memang ia telat keluar kelas. Suatu pemandangan keributan di dekat parkiran membuat gadis yang sedang berjalan santai ini menoleh kearah keributan itu. Ia merasa tidak asing akan suara cowok yang sedang bertengkar itu dan tepat sekali, disana ada cowok yang memberi harapan kepada dirinya.

Semua perasaannya bercampur jadi satu. Dimana sedih karena melihat Alvino dekat sama musuhnya, bahagia karena Alvino tidak akan menganggunya lagi dan kecewa... karena cowok itu telah memberi harapan palsu kepada dirinya.

Ia berbalik dan memilih jalan lain, ia tidak ingin melewati gerbang di dekat parkiran. Cheryl mulai menguasai dirinya, ia mengontrol mukanya kembali, menjadi sosok Cheryl yang cuek.

Angin semilir berhembus selama perjalanan pulangnya Cheryl dan ia hanya berpikir, mengapa dirinya sangat mudah dekat seperti itu dengan Alvino? Mengapa Cheryl bisa berubah menjadi sosok yang hangat? Kemana Cheryl yang cuek dan tidak peduli akan semua orang?

Ia berjalan pulang dengan tatapan kosong, lebih tepatnya dengan hati yang kosong juga. Sepuluh menit, ia berkalut dalam pikirannya sendiri sampai akhirnya ia sampai di panti asuhan dan memilih melupakan segala bebannya hari ini.

----

Perpustakaan, ruangan yang dari awal Cheryl masuk sekolah hingga kini tidak pernah ia kunjungi. Keinginan gadis ini selalu tertahan karena ia sangat benci keramaian di perjalanan saat menuju perpustakaan.

Ia membuka pintu perlahan dan mengamati pemandangan sekelilingnya. Ia melihat buku-buku disusun dengan sangat rapi dan bersih. Rak-rak buku tertata rapi di setiap penjuru ruangan. Tidak heran jika sekolah ini disebut-sebut sebagai sekolah swasta yang cukup bagus di Jakarta.

Ia berjalan masuk dan mendapati ada sosok yang membuatnya memusatkan perhatian kepada sosok itu. Ia membuyarkan lamunannya lalu bergerak untuk mengambil buku dan duduk diam membacanya.

Ia memilih tempat duduk disebelah sosok itu. Ia memperhatikan cowok ini, menurutnya ia sangat berbeda dengan Alvino. Tiba-tiba, cowok ini merasa diperhatikan seseorang kemudian ia menoleh dan mendapati ada Cheryl yang tengah memperhatikannya. Ia tersadar jika ia ditatap balik oleh cowok itu dan karena hal itu kini dirinya menjadi salah tingkah.

"Maaf."

"Untuk apa?"

"Sudah menganggumu." Cheryl kembali berfokus pada bukunya kembali.

Ia tidak sadar jika dirinya tengah diperhatikan oleh cowok itu. Cowok ini memperhatikan nama yang ada di atas saku baju Cheryl dan kini ia mengetahui nama gadis itu. Menurutnya, Cheryl itu lucu.

Cheryl kembali membenarkan poninya kembali sambil membaca buku. Cowok ini bingung akan gelagat Cheryl.

Heiii jgn lupa vote and comment yaaa💞

CHERYL [Completed]Where stories live. Discover now