9

4.1K 416 109
                                    

○○○


Lisa masih gelisah berguling ke kanan dan ke kiri di ranjangnya, ia memutuskan seharian untuk tidur dan melulu berada dikamarnya, karna hari itu tampaknya Lisa malas keluar, agar ia tak perlu mendapati jennie di sekitaranya, gadis itu berhasil menyiksa Lisa seharian penuh, hasratnya batal tersalurkan sehingga membuat Lisa kesal setengah mati, bahkan gadis itu mulai mengacaki seluruh folder di laptopnya berharap teman-teman tidak warasnya meninggalkan jejak film biru disana.

"Lisaaa..."

itu jennie, yang mana memunculkan kepalanya di balik pintu sintak saja Lisa terperanjat kaget yang mana langsung menyembunyikan laptopnya di balik bantal.

"ah...ah......ah.."

"suara apa itu?" tanya jennie, sial ! Lisa menghela nafasnya, suara dari laptopnya bising, nyaring bunyinya hingga Lisa mengutuki dirinya sendiri lantas tanganya mulai merayap mematikan laptopnya di balik bantal.

"ah..kau menonton film porno ya???" tuduh jennie yang terkikik geli melihat Lisa dan wajahnya yang mulai merah padam.

"so tahu kamu, orang lagi nonton MV Thailand juga.." sanggah mulut lancar Lisa yang mengibaskan rambutnya, skill acting nya patut diacungi jempol saat itu hingga membuat jennie yang naif itu mengangguk-nganggukan kepalanya.

"kau mau apa kali ini? mau menggodaku lagi lantas menendangiku setelahnya? ingin tahu rasanya ku pukul ya?" decak mulut tajam Lisa, yang membuat jennie kembali terkekeh.

"You're abussive, you're never hit me, and you don't have to..." ucap jennie sambil menyunggingkan senyumnya.

"i'm sure, jangan berpura-pura jahat begitu, kau sangat menggemaskan.." decak jennie.

"ah..aku hampir lupa, aku dan Hanbin baru saja memasak, Hanbin bilang kau menyukai rosty, aku membuatkanya untukmu, ayo turun.." pekik jennie yang masih bergelenjontan di ambang pintu.

"turun kemana? ke dadamu?" tanya wajah tanpa dosa milik Lisa.

"maksudku turun ke bawah.." jelas jennie.

"bawah mana? ke bawah pusarmu? yang ada nanti aku di tendang lagi" begitu seringai Lisa mencuat.

"hyak...dasar pendendam" seru jennie.

"maafkan aku, kali ini anggap Rosty nya sebagai permintaan maafku arra? ayolah.."

"bagaimana kalau aku tidak mau?" ucap Lisa yang kali ini seolah ingin menggoda jennie saat itu.

"hyak..aku sudah capek-capek membuatnya dengan penuh tekad, bahkan aku mencari seluruh resep di internet lantas berpanas-panas ria berbelanja di pasar tadi, setidaknya hargai usahaku" keluh jennie seakan merajuk.

"tidak ada yang menyuruhmu tuh, kenapa kau repot-repot begitu?" decak mulut menyebalkan milik Lisa.

"aaaahhhhh kamuu harus turunnn, aku tidak mau tau, ya? ya? ya?" begitu ucap mulut manja jennie yang mana membuat Lisa memincingkan bibirnya lantas menghampiri jennie di ambang pintu.

Lisa menarik jennie lantas melemparnya agak keras ke dinding, jennie dan jantungnya seakan mau copot, detakanya amat kencang dan terlalu bising sehingga Lisa mungkin bisa mendengarnya juga disana, kemudian saat itu Lisa hendak mendaratkan satu ciuman yang nyaris menempel sebelum akhirnya ia dan mulutnya berganti haluan ke telinga jennie.

"jangan mendesah begitu, kau membuatku ingin menerkamu bodoh" bisik Lisa yang diiringi dengan detakan jantung yang tak beraturan dari jennie, sebelum akhirnya Lisa melepaskan cengkramanya dari bahu jennie dan melenggangkan kaki nya ke luar kamar, meninggalkan jennie yang kini menghembuskan nafasnya seolah lega.

why so serious ? (jenlisa)Where stories live. Discover now