20

3.6K 396 106
                                    

○○○

Kemarin baik Lisa, Hanbin beserta keluarganya mengunjungi Gereja, hal itu dimaksudkan untuk kunjungan politik, dimana salah satu langkah promosi untuk pencalonan diri menjadi presiden, Lisa dan jemarinya dipaksa untuk melantunkan beberapa note piano dengan Hanbin yang menyanyikan beberapa bait lirik lagu.
hal itu sedikit banyak menuai banyak pujian dan tentunya akan menambah suara untuk pemilu nanti.

Hari ini, tepatnya satu jam yang lalu Lisa dan Hanbin kembali diboyong orang tua mereka untuk alasan yang sama, namun kunjungan kali ini adalah Kuil buddha, bahkan mereka melakukan peribadatan serta 'puja' disana, ayah dan ibunya juga tampaknya cukup mendalami peran mereka, bahkan mereka sampai hafal seluk beluk buddha dan asik bercengkrama dengan salah seorang pendeta. benar-benar totalitas bukan? acting mereka patut diacungi jempol.

sementara anak-anak mereka, baik Lisa maupun Hanbin mulai menanyakan identitas mereka.

"sebenarnya apa agama kita?" begitu tanya Hanbin yang kini sibuk mematikan dupa.

"aku ragu, kau yakin bertanya padaku? kemarin kita mengunjungi Gereja dan kali ini kuil Buddha, bagaimana menurutmu? apa kita seorang atheis?" jawab Lisa yang kira-kira sama bingungnya.

"tanyakan pada nenek moyangmu, bahkan seorang atheis tidak berkunjung ke tempat-tempat seperti ini" decak Hanbin, bahkan ia sedikit menyesal telah bertanya, terlebih pada Lisa.

Hari itu, tampaknya agak lain, saat itu, suasana hening yang biasa tercipta di salah satu bangunan yang mereka juluki 'Rumah' itu tampaknya tak lagi nampak sekarang, dengan sangat tak terduga keributan mencuat yang mana berasal dari Tuan Manoban, pria dewasa yang berstatus ayah Lisa itu melulu menarik lengan putrinya lengkap dengan rengekan sang putri yang minta dilepaskan, ayahnya tak bergeming dan terus menyeret Lisa yang mana membuat kaki-kaki gadis itu tersendat-sendat bahkan sesekali terjatuh karenanya.

"Dad sakitt !!!!" begitu keluh Lisa berulang.

Sementara itu Hanbin, masih di dalam kamarnya, ia dan mulutnya melulu mengeluhkan sakit disekujur tubuhnya, beberapa memar tampak menghiasi wajah serta tubuhnya, ia juga menangis lengkap dengan ibunya yang juga ikut menangis di ambang pintu.

"dia adikmu Sialan !!!!"

karena hal itu pula Lisa yang masih belum sepenuhnya pulih itu kembali mengeluarkan darah, yang mana bercucuran menjalar ke kaki-kakinya, hal itu membuat Tuan Manoban meboyong putrinya ke Rumah sakit, dan kau bisa tebak apa yang terjadi selanjutnya?

"aku akan di kirim ke New Zealand" begitu ucap Lisa, yang saat itu hanya bicara dari celah pintu, ia hanya memunculkan kepalanya disana sambil sesekali melihat raut wajah ayahnya yang melulu mengawasi di jendela kamar utama, hal itu membuat  Anonim Squad nyaris membelalakan matanya, bahkan salah satu diantara mereka yaitu Mino tertawa karena tak percaya dengan apa yang baru saja Lisa lontarkan dari mulutnya.

"bercanda kan?" tanya Mino yang saat itu digelengi Lisa dan kepalanya.

"Maksudmu kau akan pindah sekolah? kau akan meninggalkan korea untuk waktu yang lama?" begitu tanya Bobby yang mana diangguki Lisa.

"kenapa?"

"aku ketahuan, kemarin dad membawaku ke RS dan dokter mengatakan semuanya, dad sudah tahu aku baru saja mengggurkan kandungan, dan ia mengira mahkluk kecil itu milik Hanbin" begitu jelas Lisa yang lagi-lagi membuat beberapa pertanyaan mencuat.

"Hanbin?"

"bagaimana bisa?"

"kenapa ayahmu berspekulasi demikian?" tanya Suga yang nyaris terbata-bata dengan kata-katanya.

why so serious ? (jenlisa)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora