Chapter 12

244 48 22
                                    

Chapter 12 :Mianhae

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 12 :
Mianhae

🌸🌸🌸

Airin mengunyah roti terakhirnya bertepatan dengan kepulangan Joo Ril yang entah dari mana. Sudah dua minggu mereka diselimuti oleh kecanggungan. Mungkin lebih tepat Airin bukan Joo Ril. Karena cowok itu masih dengan sikapnya seperti biasa.

Joo Ril masih tetap menyebalkan bahkan sekarang tingkat menyebalkannya bertambah seratus kali lipat dan entah mengapa juga tingkat kesabaran Airin meningkat seribu kali lipat dari sebelumnya. Mungkin biasanya Airin akan memprotes perbuatan Joo Ril apabila cowok itu menyuruhnya yang tidak-tidak tapi entah kenapa sekarang Airin malah dengan senang hati meladeni Joo Ril walaupun cowok itu menyuruhnya untuk mengganti lampu apartemen sendirian sedangkan Joo Ril hanya duduk manis menontoni televisi. Tidak hanya itu, bahkan beberapa hari yang lalu Joo Ril dengan sengaja mengotori meja dan lantai dengan kulit kacang dengan sengaja. Padahal, Airin baru saja membersihkan ruangan. Saat itu Airin hanya menghela napas dan tanpa suara apapun gadis itu kembali membersihkan ruangan yang sudah kotor dengan begitu tenang. Tidak ada keluhan dan cekotehan apapun, tidak seperti biasanya.

Tidak ada suara bentakan lagi yang Joo Ril keluarkan seperti biasanya, tidak ada suara pekikan menahan amarah yang biasanya Joo Ril dengar dari mulut Airin, tidak ada kata-kata protes dan saat Joo Ril memerintah. Gadis itu hanya mengangguk dan langsung melakukannya tanpa membuat Joo Ril ngegas seperti biasanya. Tidak ada lagi gadis bodoh yang membuat darah Joo Ril mendidih dengan jutaan pertanyaan menyebalkan.

Awalnya memang membuat Joo Ril sedikit legah dan tenang. Namun, entah mengapa lama kelamaan Joo Ril malah merasa terbebani dengan tingkah Airin yang seperti ini. Entahlah, sepertinya ini rasa hambar dan sunyi yang tidak mau diakui olehnya.

Sering kali, Joo Ril tanpa sadar membentak Airin saat gadis itu mau setiap kali ia memerintah dan tentunya hal itu berakhir dengan penyesalah tingkah bodoh tentunya. Sepertinya ada yang aneh. Ada yang salah dengan dirinya. Joo Ril sering merenung setiap malam. Merenung tentang kesalahannya yang membentak Airin dua minggu yang lalu. Kesalahan yang tidak mau ia akui sama sekali. Lagi pula, ini bukan salah Joo Ril sepenuhnya, siapa suruh Airin masuk keruangan itu.

Joo Ril sadar sejak hari itu, sifat Airin langsung berubah seratus delapan puluh derajat. Dari yang sangat cerewet kini menjadi pendiam, dari yang tidak tahu apa-apa kini menjadi lebih ke sok tahu. Bahkan, pernah Joo Ril sengaja ingin membuat Airin marah, ia menyuruh Airin untuk pergi membeli barang sendirian disalah satu tokoh didepan apartemen. Jelas gadis itu tidak bisa, tapi apa kenyataannya? Airin tetap pergi dan kembali membawa barang yang tidak sesuai dengan apa yang Joo Ril katakan.

Joo Ril benar-benar dibuat frustasi. Bahkan ia sering menyuruh Yeon untuk datang dan berbincang dengan Airin. Bukan hanya disuruh berbincang tapi Joo Ril menyuruh Yeon untuk menanyakan apa yang membentur kepala Airin sehingga tingkahnya menjadi aneh seperti ini. Tapi bukannya mendapat bantuan dari Yeon, Joo Ril malah mendapat omelan dan pencerahan dari Yeon. Minta maaf adalah saran yang selalu Yeon katakan. Namun tetap saja, gengsi Joo Ril melebihi segalanya.

Miracle [Unpublish]Where stories live. Discover now