4 ¦ chatting

2.6K 449 209
                                    

Pagi itu, [ name ] tidak jadi ke minimarket.

Kuroo menculik gadis itu menggunakan mobil mahalnya dan membawanya ke sebuah kafe. [ name ] tidak keburu protes karena rasa lapar begitu menyakitkan sehingga mengalahkan egonya sendiri.

[ name ] kesal saat membaca lembaran menu makanan di tangannya. Semua hidangan yang tertera pada menu itu berbahasa Prancis. Kuroo terkekeh dan memesankan makanan untuk gadis itu. Ia lagi-lagi patuh dan membuat Kuroo tidak dapat menahan dirinya untuk menyelipkan helaian rambut [ name ] yang menjuntai. Namun tangannya langsung ditepis kasar olehnya.

Pelayan datang membawa pesanan. Ternyata Kuroo memesankannya sepiring bubur yang entah kenapa menurutnya mewah. Wanginya sangat menggiurkan dan menggugah selera. Kuroo hanya memandanginya yang makan dengan lahap sambil meminum teh chamomile-nya.

[ name ] pulang membawa sekotak cupcakes pemberian Kuroo. Sepanjang perjalanan pulang mereka tidak saling bicara banyak. Sepertinya Kuroo mengerti bahwa dirinya sedang lemas dan butuh istirahat, jadi sarapan mereka tidak berlangsung dengan lama.

[ name ] menutup pintu apartemennya dengan pelan. Kuroo telah pergi setelah mengucapkan sampai nanti. Pemuda itu tampak rapih dengan penampilannya. Sepertinya ia ada urusan. Ah, dan itu bukan urusan [ name ], kan?

Gadis itu menghela nafas. Sepertinya flu benar-benar membuat tenaganya terkuras habis.

Ia memutuskan untuk tidur setelah meminum obat yang ia beli di apotik tadi. Tentunya ditemani oleh Kuroo.

Baru saja ia merebahkan diri dan memeluk gulingnya, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada notifikasi pesan dari Kuroo.

Ia mengernyit. Tadinya ia berpikir untuk mengabaikan pesan itu, tapi entah mengapa ia penasaran dan men-slide lockscreen ponselnya.

kuroo
Tidur yang cukup ya, honey! ✨

[ name ] mendengus geli melihat pesan yang menurutnya lucu tersebut. Apa-apaan dengan emoji sparkling itu? Dan juga.. panggilan honey padanya.

Dasar playbloy ulung.

[ name ]
Iya.

Sent.

[ name ] melihat pesan itu cukup lama setelah ia mengirim jawaban. Bahkan dirinya membaca ulang pesan Kuroo yang hanya terdiri atas 5 kata dan sebuah emoji. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ternyata obat yang ia minum bekerja dan membuat dirinya mengantuk.

[ name ] menguap. Matanya mulai terpejam dan ponselnya dibiarkan tergeletak disampingnya. Ketika ia sudah terlelap dan berada di alam mimpi, sebuah notifikasi pesan muncul di lockscreen-nya. Pesan itu dari Kuroo.

Hari itu, [ name ] memimpikan Kuroo dalam tidurnya.


[ name ] terbangun dengan wajah acak-acakan. Kepalanya terasa sangat pusing dan berat. Tetapi apa yang sekarang ada dibenaknya mengalahkan rasa sakit di kepalanya.

Ia menyesal telah memimpikan Kuroo. Sangat. Menyesal.

Seharusnya ia tadi tidak tidur. Atau seharusnya ia tidak menerima ajakan Kuroo untuk sarapan. Ia lebih memilih untuk makan mie instan di kamarnya dan menghancurkan lambungnya secara perlahan.

Dan seharusnya juga ia tidak chatting dengan pemuda itu.

Ia menengok kearah ponselnya yang tergeletak begitu saja. Masih dalam keadaan menyala. Ia menggeser layar dan mendesis ketika menemukan notifikasi yang ternyata berasal dari pesan Kuroo.

kuroo
Bagaimana tidurmu? Nyenyak?✨

[ name ]
Ya lumayan.

Sent.

Baru saja ia ingin melangkahkan kakinya ke kamar mandi, tiba-tiba notifikasi kembali masuk ke ponselnya. [ name ] jadi heran, apa sesering itu pemuda itu memainkan ponselnya?

kuroo
Glad to hear that! Apa kau memimpikan aku? Hehe

[ name ] tersedak air yang baru saja ia minum dari gelas diatas meja disamping ranjangnya. Ia terbatuk-batuk dan dadanya sakit.

kuroo
Apa diam berarti iya? Wah, aku senang sekali~

Ia menambah rencana. Kali ini [ name ] ingin mencincang pemuda itu dengan sebuah pisau daging besar.

[ name ]
Huh. Percaya diri sekali.

Sent.

kuroo
Bukan Kuroo Tetsurou namanya kalau tidak percaya diri ⭐

Ia terkekeh melihat pesan Kuroo. Pemuda itu receh sekali.

[ name ]
Ya ya, terserahmu saja.

Sent.

[ name ] tidak bisa menahan senyumannya ketika membaca ulang percakapan kecil mereka. Dadanya terasa begitu hangat dan sebuah perasaan menggelitik menjalar didalam dadanya.

Pemuda ini selalu tahu cara menghadapinya. Ia tidak pernah marah sedikitpun. Apa mungkin karena mereka baru saling mengenal? Entahlah. Tapi [ name ] merasa pemuda itu berbeda dari pemuda lainnya. Tapi tetap saja, ia begitu yakin kalau Kuroo adalah seorang playboy. Dilihat dari cara bersikap dan penampilannya, ia pasti disukai banyak wanita.


Memikirkan hal itu, membuat [ name ] berpikir. Ia mengetikkan sesuatu dikolom pesan dan mengirimkannya tanpa banyak pikir.

[ name ]
Heh, apa kau masih perjaka?

Sent.

Gadis itu menunggu pesan jawaban. Ia membaca kembali pesan yang dikirimnya dan seketika terdiam. Sepertinya ada yang salah dengan otaknya.

Hitoka bilang, Line memiliki fitur unsent. Tapi bagaimana caranya ya? Ah, percuma. Kuroo sudah membaca pesannya.

Ternyata benar. Nasib baik tidak pernah berpihak pada gadis malang itu.

[ name ] merutuki dirinya sendiri dan mengumpat, mengabsen penghuni kebun binatang didalam benaknya.

kuroo
Kau ingin tahu?

[ name ] menelan ludahnya. Ia tidak tahu harus menjawab apa selain menunggu pesan lain dari Kuroo.

Mungkin lebih baik kalau ia menghapus aplikasi Line tersebut terlebih dahulu sebelum mati karena rasa malu.

kuroo
Bagaimana kalau kau datang ke kamarku

Dan mengeceknya sendiri, apa aku masih perjaka atau tidak?

Wajah [ name ] kini memerah dengan sempurna.

Satu kata yang tepat untuk mendeskripsikan Kuroo.

Goblok. Goblok. Goblok. Goblok. Goblok.

_____
tbc.

_______________
_______________

Mwehehe.

thank u next ¦ k. t. √Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora