INF5

16 5 1
                                    

Happy reading!

WARNING! TYPO BERSERAKAN KEK MANTAN. EH, KAYAK SAMPAH MAKSUDNYA :D

***

Bukan untuk sembarang hati..

Aku nyatakan ini..

Sungguh aku cinta kamu...

Tut.

"Menye-menye banget sih lagunya. Lagu siapa sih? Aduh, sakit bego!" Rendy mengaduh sakit saat sang adik mencubit lengannya.

"Itu lagunya SHE abangg.. Ih, kelamaan di USA sih, paling dengerinnya Cuma Ariana Grande, Jastin Bleber, Saun Menjes.."

"Justin Bieber! Sembarangan aja kalo ngomong, bleber, bleber. Dia tuh kembaran gue." potong Rendy cepat.

"Heh? Kembaran loe? Serius? Bunda nggak cerita tuh kalo pernah ngelahirin Jastin bleber." ucap Salsa dengan nggak kalah ngotot.

"Bieber, Salsa.. Bieber. B-I-E-B-E-R." Kilah abangnya itu.

"Bodo bang bodo.."

"Lagian sih, loe tuh kebanyakan dengerin lagu menye-menye kayak barusan. Buat siapa sih tuhh"

Salsa tak bergeming. Pikirannya terpaku pada seseorang. Siapa lagi kalau bukan Kak Davin?

"Oh, gue tau nih, pasti tuh gara-gara cowok yang itu tuh. Kakak kelas loe yang sampek sekarang betah temenan sama cewek toa kayak loe kan?"

Plak!

"Sembarangan aja tuh mulut ya, mau gue gampar lagi, hah?!" ucap Salsa tidak bisa santai.

"Ampun ndoro Nyai. Ampun. Hahaha. Okey, sekarang kita mau kemana nih? Daritadi muter-muter mulu. Pegel nih tangan gue nyetir." ucap Rendy yang mulai kesal.

Bagaimana tidak? Sudah setengah jam mereka menyusuri jalanan Jakarta. Tak tahu arah. Tak tahu tujuan.

"Gue. Pengen. Eskrim." ucap Salsa seketika.

"Okey, let's go!"

Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk menuju kedai es krim dan brownies lava yang menjadi dessert kesukaan mereka. Tak perlu waktu lama, mereka akhirnya sampai ke kedai es krim dengan gaya retro yang bernama Shif's cafe & bakery.

Tempat tersebut ramai oleh anak muda sebaya mereka. Mereka pun akhirnya memilih untuk duduk di kursi di pojok ruangan cafe tersebut.

***

...biarkan aku melukiskan bayangmu

Walau semua mungkin akan sirna

Bagai rembulan yang ditelan sang fajar

Kau slalu ada walau tersimpan

Di relung hati terdalam...

Suara lantunan merdu yang keluar dari mulut lelaki ini menambah suasana dinginnya malam. Memikirkan nasibnya yang tak kunjung mendapat balasan cinta ikut mendukung makna lagu ini. Ya, dia adalah Revaldy.

Dia menatap nanar layar ponselnya yang terpampang jelas foto seorang gadis yang sedang tersenyum manis. Salsa. "Lagi apa ya dia sekarang?"

"Kita tuh senasib tau, Sa. Sama-sama lagi mengharapkan orang yang sama sekali ngga mengharapkan kita. Tapi bedanaya, loe mengharapkan Kak Davin, dan gue.." seketika dia termangu beberapa detik.

"...mengharapkan loe" cicitnya pelan.

***

"Duh, enak banget sih matcha ice cream nya.. Bikin nagih" ucap Salsa dengan mengelus-ngelus perutnya

Rendy melirik sinis "Yee, loe mah udah abis 2 mangkok ditambah setengah mangkok punya gue loe embat"

"Habisnya enak banget sih, bang. Kapan lagi ye nggak loe baik sama gue. Ehehehe.." cengir Salsa.

"Cengar-cengir. Cengar-cengir. Tekor nih gue nraktir loe" kesal Rendy.

"Sekali-kali. Baik sama adek sendiri nggak nambah dosa lho, bang. Malah nambah pahala" ucap Salsa dengan polosnya.

Sebenarnya Rendy geram karena ini. Dia menghabiskan uang Rp. 250.000,- yang ada di dompetnya – yang merupakan uang terakhirnya – hanya untuk membeli es krim matcha 3 porsi.

Tapi, toh dia melakukan itu hanya untuk adiknya tercinta. Sekilas, dia melirik Salsa yang sedang menjilati sendok es krim nya.

Kedua sudut bibirnya terangkat. Menjadi senyum tipis. Ralat. Sangat tipis 'untung loe adek gue, kalo bukan udah gue pacarin loe, Sa'

Tanpa mereka tahu, di seberang cafe tersebut, terdapat seorang cowok yang memakai hoodie hitam kesyaangannya. Dia menatap nanar sepasang adik kakak tersebut.

"Jadi ini, Sa. Yang loe bilang sibuk"

***

Tbc :)

Pendek yaaa

Otaknya cethek sih, gomen :v

Btw, Happy New Year 2019 guyss.. :)

Semoga kalian dapet yang terbaik di tahun yang baik ini :)

Don't forget to vote & comment :)

I'M (NOT) FINEWhere stories live. Discover now