INF 9

9 2 0
                                    


LANJUT PART 9 NYAA..

ENJOY! :)

****************************************************************************

 >Repallll

· Sa? Besok bareng gue ke kampus. Gue jemput :)

· Sa?

· Loe ada masalah? Cerita ke gue coba

> Kak Dav

· Sa? Maaf

· Sa? Loe kenapa? Loe nggak suka sama ucapan gue tadi?

· Sa? Please jangan diemin gue kayak gini :"(

· Sa? Besok gue jemput ya. Nggak boleh nolak.

Salsa menghela napas saat membaca chat yang masuk ke handphone nya. Dia bimbang. Di satu sisi, dia butuh teman cerita yang setia mendengarkan dan bisa memberi solusi terbaik seperti Reval. Namun, di sisi lain, dia sangat ingin meminta penjelasan dari Davin perihal ucapnnya kemarin. Dan akhirnya, dia memilih untuk membalas chat dari Reval dan memilih untuk hanya membaca chat dari Davin. Menurutnya, ini keputusan yang terbaik.

> Repallll

· Sa? Besok bareng gue ke kampus. Gue jemput :)

· Sa?

· Loe ada masalah? Cerita ke gue coba

· Iya, jemput aja besok

· Gue sekalian mau cerita ke loe

"Siapa yang ngechat loe? Davin?" tanya Rendy yang baru saja masuk ke kamar Salsa sembari memegang dua gelas coklat hangat dari dapur.

"And Reval." sahut Salsa sambil meminum coklat hangat miliknya.

Rendy hanya mengangguk dan berjalan menuju balkon. "Gue rasa dia cowok yang baik. Ya, gue nggak tau aslinya sih, tapi dari cerita-cerita loe, dia kayaknya tulus banget sama loe"

Salsa menoleh ke arah kakaknya yang sedang meniup gelas coklat hangatnya. "Memang dia baik banget. Tapi, gue nggak bisa suka ke dia. Entah kenapa, dia udah kayak saudara kembar gue sendiri." Salsa terkikik.

Rendy tergelak. "Like me?*"

"No. He's like my twins, not my jerk elder brother like you*" Kali ini gantian Salsa yang tergelak.

"Damn!*" ucap Rendy ikut tertawa.

"Loe kapan balik?" Tanya Salsa yang sudah berada di samping Rendy.

"Tunggu sampai adik kesayangan gue ini nggak galau lagi mikirin curut got satu itu" Rendy mencubit hidung Salsa.

Salsa meringis. "Aduh."

"Lama dong" lanjutnya.

"Maybe, gue juga males banget di sana. Sepi. Nggak ada yang bisa gue gangguin kayak loe" jawab Rendy.

"Ye... Itu bule bahenol kan banyak" cibir Salsa.

"Hei, jangan salah. Gini-gini gue masih cinta produk-produk Indonesia" gelak Rendy.

Salsa ikut tergelak mendengar tawa kakaknya itu. Sejenak dia termenung. Bagaimana dia saat kakaknya tak ada di sampingnya nanti? Seperti itulah yang dipikirkan oleh Salsa tadi.

I'M (NOT) FINEWhere stories live. Discover now