─ wind flower

869 217 14
                                    

pantulan di cermin terlihat ragu, serba-serbi merah muda yang mendominasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pantulan di cermin terlihat ragu, serba-serbi merah muda yang mendominasi. seakan hyunjin sudah mengatur semuanya, suhu di hari ini sungguh sangat bersahabat.

sembilan belas derajat, sehingga aku tidak perlu memakai mantel tebal. sweater rajut pemberian kakakku, dan celana cropped jeans yang kupakai hari ini.

"wah, ada apa ini?" kak mark tiba-tiba saja muncul di belakangku, membuatku tersentak.

ia terkekeh melihatku tersipu, "jangan bilang padaku kalau kamu akan kencan?"

tepat sasaran. aku menyeringai sebagai jawaban. aku memang tidak pernah bilang padanya soal kehidupan percintaanku. dan jujur saja aku sedikit puas melihat wajah terkejutnya.

"tidak bisa dibiarkan! bagaimana bisa kamu tidak mengenalkannya padaku terlebih dahulu?" candanya sambil memainkan rambutku yang sebelumnya aku kuncir menyerupai ekor kuda.

"tenang saja, semua bertahap, kak."

aku tidak pernah bilang bahwa hyunjin aneh, tetapi mungkin kalian akan berpikir demikian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


aku tidak pernah bilang bahwa hyunjin aneh, tetapi mungkin kalian akan berpikir demikian.

alasannya sederhana, hyunjin minta padaku untuk menemuinya di pasar ikan.

bukan masalah tentunya bagiku, dan untungnya tempatnya tidak begitu jauh dari rumahku. aku cukup jalan kaki untuk sampai kesana.

sepanjang jalan aku hanya bergumam, merangkai skenario untuk hari ini. bahkan aku sudah merangkai kata apa saja yang akan kuucapkan nanti.

sampainya disana, aku melihat hyunjin dengan sebuah plastik hitam di tangan kanannya.

yang aku tebak isinya adalah...

"may! sini cepat, bungeoppang-nya masih hangat nih!" serunya dari kejauhan sambil melambai-lambaikan tangannya.

dan, aku tidak bisa bohong kalau sudut bibirku kini tertarik.

aku berlari kecil ke arahnya, "sudah lama menunggu ya?" tanyaku seraya mengalihkan tatapannya.

serius, maluku sudah sampai ke ubun-ubun sekarang.

sedangkan dadaku bergemuruh tak berarti. rona mulai merangkak ke pipiku. sungguh, aku tidak peduli lagi kalaupun ia menyadarinya.

pikiranku mendadak kacau, aku bahkan lupa akan semua kata yang sudah kurangkai tadi. lidahku terasa kaku, tenggorokanku pun seakan tercekat.

astaga, kacau ini tidak pernah kurasakan sebelumnya.

"k-kita, kita ke kedai dekat sini dulu ya!" katanya dengan mulut sibuk mengunyah bungeoppang berbentuk ikan itu.

"ah iya, ayo!" kataku berjalan mendahuluinya.

hyunjin berlari mengejarku, dan tiba-tiba saja,



"AAAAKK!!"

"a-apa? aku hanya ingin menggandengmu, may."

ORCHID✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang