─ don't be sad

813 203 2
                                    

may berusaha menutup kedua telinganya, ia terus berjalan tanpa mempedulikan suara yang terus mengganggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

may berusaha menutup kedua telinganya, ia terus berjalan tanpa mempedulikan suara yang terus mengganggunya.

namun, panggilan dari felix terus mengikuti setiap langkahnya.

"mayquri, tunggu dulu!"

gadis itu menghentikan langkahnya, lalu berbalik ragu. "ada apa?" tanyanya dingin.

"tidak, aku hanya ingin meminjam bukumu."

"pinjam saja ke yang lain, jangan padaku" balasnya acuh.

"sekali ini saja, may" mohon felix.

"aku bilang ke yang lain saja!"

felix tergeming, "kalau seperti ini terus, bagaimana kamu ingin dapat teman?"

"aku memang tidak punya teman!

di sisi lain, seseorang menghela nafasnya kasar. gadis kesayangannya itu terlihat berbeda, bukan seperti yang ia kenal.

pagi itu, hyunjin meminta tolong kepada felix untuk membantunya menanyakan yang sebenarnya terjadi kepada may

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pagi itu, hyunjin meminta tolong kepada felix untuk membantunya menanyakan yang sebenarnya terjadi kepada may.

namun kenyataannya tidak sesuai dengan yang ia kira.

"kamu tidak memikirkan perasaan orang lain yang mengkhawatirkanmu? benar, 'kan?" tegas felix, seakan kesabaran pemuda itu sudah habis.

gadis yang menjadi lawan bicaranya justru tidak terlihat takut, ekspresi menantang terpampang jelas di wajahnya.

"siapa? siapa yang mengkhawatirkanku? memangnya apa yang perlu di─"

"─ hyunjin."

"hyunjin yang mengkhawatirkanmu"

mendadak may membungkam. matanya terlihat memerah, begitu juga dengan wajahnya.

"d-dia, dia terlalu baik untukku, aku bodoh, makanya aku menjauh" katanya bohong.

"iya, kamu memang bodoh, tapi anak itu sangat mengkhawatirkanmu. hanya bilang apa salahnya sampai membuatmu begini, tidak susah 'kan?"

"aku hanya kasihan, melihat hyunjin sangat frustasi. berkali-kali ia menanyakan keadaanmu padaku, kamu malah seperti ini, may. tidak kusangka"

felix berbalik badan, ia pun murka dengan gadis itu. "kalau mau kamu seperti itu, jangan menyesal nantinya."

setelahnya ia pergi dari hadapan may.

"felix," suara dari belakangnya tiba-tiba saja membuat langkahnya terhenti.

"bilang pada hyunjin, jangan menatap sedih kearahku seperti itu.

hyunjin tersedak salivanya, detik selanjutnya ia bergegas lari dari tempatnya berdiri.

ORCHID✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang