telat ngantor

8.1K 600 5
                                    

Kamu melangkahkan kakimu dengan cepat. Jujur, sepatu higheels dengan tinggi seukuran 5 cm itu lumayan melelahkan untuk tumit kakimu.

Kamu telat datang ke kantor, seharusnya sudah masuk dari jam 08.00 pagi tadi, tapi kamu malah datang jam 09.00 tepat. Alhasil kamu belum 100% siap buat ngurus keperluan yang harus kamu bawa ke kantor.

Kamu memasuki ruang kerjamu dengan nafas yang tergesa-gesa, segera kamu mengisi absen di alat absensi digital dengan ID Card mu.

"Tumben lo telat," ucap Seulgi sahabat karibmu dari jaman SMP sampai di kantor sekarang.

"Abisnya gue begadang buat nonton drakor sih." Ucapmu sambil duduk di kursi ruanganmu.

"Oh ya (Name), Pak Sehun mau ketemu lo tuh, dia minta data yang kemaren Bu Hera kasih lewat Email.

Kamu membelalak mata, "hah? Seriusan Seul? Demi apapun, gue beluman ratain hasilnya. Astaga gue lupa!"

Seulgi mangangkat bahunya acuh, "Lo sih keasikan nonton drakor. Sorry ya kalau udah langsung berurusan sama pak Sehun gue gabisa bantu."

Kamu ngehela nafas, lalu membuka iPad mu dan segera menghitung dan meratakan hasil data keuangan yang dikirim oleh Bu Hera, staff bagian administrasi itu.

Gak sampai 10 menit, kamu udah selesai ngeratain data itu dan segera bangkit dari tempat duduk.

"Mau kemana lo?" Tanya Seulgi kepada kamu.

"Nyerahin hasil data yang dikasih Bu Hera ke Pak Sehun sebelum dia marah-marah sama gue." Setelah mengucapkan kata itu, kamu segera pergi keruangan CEO dikantormu itu.

Tok Tok!

"Ya, silahkan masuk." Suara bariton mengijinkanmu masuk ke dalam ruangan.

"Permisi pak, ini hasil data yang sudah saya ratain dari Bu Hera kemarin. Maaf baru bisa ngasih hasilnya sekarang." Ucapmu dengan nada sesopan mungkin.

Sehun mengambil iPad dari tanganmu dan segera membuka aplikasi data yang kamu biasa gunakan untuk menyimpan sesuatu.

"Ini bukan data yang ingin saya minta kamu ratakan dari Bu Hera. Ulang lagi, saya kasih deadline hingga jam 2 siang."

Kamu membelalak mata lebar dan segera mengambil iPad itu, "Astaga. Maaf Pak saya salah dalam mendata pemasarannya."

"Saya tidak peduli, kamu harus menghitung ulang hasil penjualan itu sampai hasilnya valid. Keluar dari ruangan saya. Sekarang." Ucapan bosmu itu ngebuat kamu ngangguk gugup.

Kamu membungkuk sopan lalu pamit keluar dari ruangan CEO.

❄️

"Ini mau selesai kapan, (Name)? Salah lo sendiri sih gak fokus." Seulgi ngelus pundakmu lembut, kamu masih diam berkutat di depan komputer, deadline mu tersisa 1 jam lagi.

"Duh lo mau sampe kapan ini kerjainnya? Makan siang bareng dulu yuk sama gue sama Jongin."

Kamu ngegeleng terus natap sahabat kamu itu. "Gak usah Seul, gue nanti mesen makanan lewat ojek online aja, waktu gue bener-bener gabanyak." Seulgi ngehela nafasnya.

"Yaudah kalau begitu, gue makan siang duluan ya. Jongin udah nunggu jadi gaenak gue kalau dia nungguin padahal kantor dia kesini jauh." Kamu ngangguk, masih fokus ke layar komputermu.

"Dadah sayangku, kalau mau nitip atau ada apa-apa kabarin gue aja." Kamu senyum terus dadahin Seulgi yang keluar dari ruangan divisimu.

Akhirnya 4 jam kamu berkutat di depan komputer untuk meratakan hasil keuangan yang kacau karena kamu tidak benar meratakan hasilnya.

Kamu melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganmu. "Udah jam 8 ternyata." Gumammu.

"Seo (Name), kamu belum pulang? Ini sudah jam 8 malam." Suara bariton menginterupsimu, kamu tahu itu bosmu.

Kamu menatap badan Sehun yang sedang berdiri sambil menyender di pintu bagian ruanganmu,

"Iya pak, ini saya sudah mau pulang." Jawabmu dengan formal.

"Sudah makan malam?"

Pertanyaan Sehun membuatmu merinding, merinding ngeri maksudnya. Soalnya Sehun biasanya selalu cuek sama karyawan, jadi kalau sifatnya begini jadi aneh.

"Saya nanti makan dirumah pak. Kalau begitu, saya duluan ya pak. Selamat malam." Pamitmu sambil mengambil tas dari atas mejamu, dan berjalan melewati Sehun sambil sedikit membungkuk sopan.

"Saya antar. Kamu tunggu di Lobby."
Sehun menahan pergelangan tanganmu dan berjalan begitu saja meninggalkan kamu yang sedang mematung saat ini.

Tbc.

📝 author note:
sip ini revisinya bener-bener agak beda dari alur sebelumnya. But, kita liat nanti ya! Semoga gak cringe lagi karena ini udah revisi ke tiga kalinya :)

Struggle Boyfriend [ republish ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang