accidentally seen

4.6K 449 8
                                    

Selama di mobil, kalian berdua sama-sama diem. Kamu yang sedari tadi masuk mobil hanya memandang jendela, dan Sehun yang fokus menyetir. Dan juga pikiran kamu pusing mikirin kenapa Sehun bersikap kayak sekarang gini.

"Tadi itu siapa?" Kamu menolehkan kepalamu kearah Sehun yang akhirnya membuka percakapan.

"Mantan saya."

"Ngapain ketemu sama dia?"

"Karena udah 7 tahun gak ketemu, Hun. Lagi juga dia cuman nyapa, dia juga udah punya anak, tapi istrinya yang juga teman saya dari SMA udah meninggal."

Kamu baru sadar kenapa tiba-tiba kamu spontan menjelaskan siapa Jackson tadi, padahal kalian berdua gak ada hubungan apa-apa tapi kenapa kamu harus menjelaskan sejelas itu.

"Um... sorry, Hun, jadi kebablasan cerita tadi." Kamu menunduk malu lalu menatap jendela sampingmu lagi.

Diam-diam Sehun tersenyum kecil lalu merubah raut wajahnya menjadi datar lagi.

"Kenapa minta maaf, gapapa. Kan juga biar saya gak salah paham ini,"

Kamu menggigit bibir malu lagi, dan akhirnya Sehun benar-benar tersenyum melihat tingkah lakumu.

❄️

"Gak tawarin saya masuk ke rumah nih?" Kamu baru aja buka pintu mobil dan kaget denger ucapan bosmu itu.

"Kamu mau mampir?" Tanyamu gugup.

Sehun tertawa kecil, "bercanda haha, lagian saya juga masa mampir ke rumahmu malem-malem begini. Mendingan mampir sekaligus bawa sungkeman buat lamar kamu."

Kamu merasa pipimu sedikit memanas, ucapan Sehun barusan benar-benar gak difilter.

"Haha... bapak bisa aja. Yaudah kalau gitu hati-hati di jalan Pak, makasih banget udah nemenin saya hari ini. Selamat malam." Kamu membungkuk sopan lalu keluar dari mobil. Setelah kamu keluar dari kamar, barulah Sehun tertawa puas dan tersenyum gemas.

"Anjirlah gemes banget. Jadi beneran pengen gue lamar." Pria Oh itu menggelengkan kepalanya berkali-kali saking gemasnya dan menjalankan mesin mobilnya.

❄️

"Morning, cantik." Suara tidak asing pagi-pagi sedikit mengejutkan dirimu yang berjalan di lobby parkiran kantor,

Sehun benar-benar sudah tidak bersikap formal lagi kepadamu, berbanding terbalik denganmu yang masih kaku padahal kalian sudah dekat sekitaran 4 bulan lebih.

"Pagi, pak." Kamu menunduk sopan lalu berdeham menetralisir degup jantungmu.

Sehun berjalan disampingmu sampai masuk loby utama kantor, yang membuat perhatian semua karyawan menatapmu dan Sehun. Tentunya mereka hormat kepada Sehun saat pria itu lewat.

Kamu berhenti sejenak dan bosmu itu juga ikutan berhenti. "Kenapa, (Name)?"

"Pak, saya disinisin sama mereka itu. Jangan terlalu dekat nanti dikira kita ada apa-apa lagi..."

Sehun menghela nafas, yang tadinya pria Oh itu tersenyum mengubah wajahnya menjadi poker-face seketika. Lalu Sehun menatap tajam semua karyawan di sekitar, yang membuat mereka tunduk takut lalu pergi lagi menjauhi kalian.

Struggle Boyfriend [ republish ]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant