6. MKL

84 17 4
                                    

6. Vhita Kesurupan

Nala tidak bisa menutup matanya, waktu menunjukkan pukul dua lewat empat puluh lima menit. Sedari tadi dirinya hanya berguling guling tak jelas.

Yang di pikirannya hanya setiap rentetan kalimat yang di ceritakan seniornya beberapa jam yang lalu. Apa dirinya mampu menemukan siapa pelaku itu? Terngiang ngiang terus kalimat itu.

"Aarrggh!" Teriaknya sambil mengacak ngacak rambutnya frustasi. Tidak peduli apakah tetangga atau teman-temannya akan mendengarnya.

Akhirnya, ia pun bangun dan mengambil wudhu menunaikan sholat sepertiga malam agar otaknya sedikit bekerja dan tenang. Setelah itu di lanjutkan membaca Al-Qur'an hingga menunggu sholat subuh dan melaksanakannya.

Bugh

Tiba-tiba terdengaar seperti seseorang yang terjatuh. Ia mempertajam lagi pendengarannya.

Hiks.. hikss..

Sekarang malah terdengar lagi seseorang menangis. Apa ia salah dengar? Batinnya.

"NALAA!! NALAA!!" Terdengar dari luar seseorang memanggilnya sambil menggedor-gedor pintu kamarnya.

"Iya, bentaar!!" Jawabnya sedikit berteriak

Buru-buru ia menanggalkan mukena dan membuka pintu. Terlihat Handra masih mengatur napasnya. Entah dia telah berlari berapa putaran? Keringatnya sangat banyak.

"Kenapa?" Tanya Nala

"Itu... ituuuu.. si Vhiitaaa!!!" Pekiknya tak jelas

"Vhita kenapa?" Tanya Nala heran

"Vhita! Vhita kesurupaan!!!" Pekiknya masih dengan mengatur napasnya.

Segera ia menarik Nala tanpa memperdulikan kamar yang tertutup atau tidak.

"Astagfirullah haladzim!" Pekik Nala.

Melihat Vhita yang jalan dengan kayang. Matanya menyorot ke atas hingga terlihat hanya putih.

Banyak teman teman yang lain membantunya, namun tak ada yang bisa.

"Baringkan!" tintah Nala.

Segera mereka membaringkan Vhita meskipun sedikit sulit.

Setelah di baringkan Nala kemudian mulai membacakan ayat ayat ruqiyah. Teman teman yang lain semenjak tadi membacakan Ayat Kursi.

Nala membacakan surah Al- Fatihah, Ayat Kursi dan 2 ayat terakhir Surah Al- Baqarah.

Terlihat Vhita mulai tenang. Tak lagi meronta seperti tadi. Prilly yang memegang kaki Vhita terlihat sangat kelelahan.

Setelah menunggu beberapa lama hingga matahari menampakkan wajah akhirnya Vhita bangun. Ia terlihat kelelahan dan pucat.

"Ini.. kenapa..? Kok semuanya pada di sini?" Tanya Vhita heran.

"Lo kesurupan!" Jawab Prilly cepat. Membuat Nala dan Handra melototinya.

"Apaa?!" Tanya Prilly heran dengan watadosnya.

"Kapan gue kesurupan? Bercanda 'kan lo?" Tanya Vhita tak percaya.

"Iya, Vhit. Lo kesurupan," Jawab Indah masih mengatur napasnya.

Indah ini merupakan teman dekat Vhita hanya saja kos mereka saling berjauhan.

"Lho? Ndah? Kok lo ada di sini?" Tanya Vhita heran, "kok semuanya ada di sini?" Lanjutnya semakin heran.

"Gue kok capek banget? Pegal juga," ucapnya

Misteri Kampus Lama (On Going)Kde žijí příběhy. Začni objevovat