Menuju-Mu (part.7)

47 3 0
                                    

Menuju-Mu
.
.

"Key ...," Rani, gadis penghuni kamar tengah yang periang itu, membangunkan Keysha dengan lembut. Jam masih menunjukkan pukul 03.00 WIB, namun seisi rumah kost ini sudah bangun dan beraktifitas sejak tadi.

Nadia, sedang serius muraja'ah ayat Al-Quran yang ia punya. Di sini, dia yang paling banyak memiliki hafalan. Gadis yang cerdas dan selalu serius itu, memang selalu konsisten menjaga hafalannya. Namun ada satu hal yang kadang membuat Keysha agak malas untuk ikut sholat berjama'ah dengannya. Nadia, hampir selalu menggunakan ayat-ayat yang baru saja dihafalnya, untuk dibaca saat sholat. Dan itu ada di antara juz 1 sampai 3! Beuuhh ....

"Key ...," Rani masih menyapa lembut. Ia menepuk-nepuk pipi Keysha pelan. Gadis yang dipanggil hanya menggeliat sebentar kemudian kembali memeluk guling.

"Key, tahajud yuk. Tuh, udah pada nunggu di ruang tengah."

"Hoaaheemmm ...," Keysha memicingkan matanya yang silau karena terpapar cahaya lampu kamar. "Ini jam berapa, sih?"

"Jam tiga lebih sepuluh. Yuk, sholat dulu sebentar. Nanti tidur lagi nggak pa-pa deh," Rani masih berusaha membujuk Keysha agar mau beranjak dari kasur.

"Heemmm ...."

Masih dengan kelopak mata sedikit tertutup, Keysha berjalan tersaruk menuju ruang belakang. Alih-alih mengambil air wudhu, ia malah berbelok ke kamar Rani yang terbuka lebar dan menghempaskan tubuhnya kembali ke atas kasur.

"Key, bangun. Udah adzan Shubuh, tuh!" Kali ini Nadia yang akhirnya turun tangan untuk membangunkan gadis berambut cepak itu.

"Iyaaa ... iyaaa ...," Keysha bergegas ke kamar mandi dan berwudhu. Air dan udara yang dingin, membuatnya ingin segera kembali ke kamar, meringkuk di dalam selimut, dan kembali tidur.

Seperti biasa, mereka selalu melakukan sholat shubuh berjama'ah di ruang tengah. Nadia sebagai "ketua" di Azhima, sudah membuatkan jadwal mingguan. Siapa yang bertugas menjadi imam dan siapa yang akan memberikan kultum (kuliah tujuh menit) selepas sholat. Kalau Keysha? Hemm ... dia mau sholat berjama'ah saja, semua sudah bersyukur.

"Key," Nadia memanggil gadis tomboy itu selepas ia menyampaikan kultum.

"Kemarin, temen kamu yang gondrong itu ... emm ... siapa namanya?" tanya Nadia, berusaha mengingat-ingat.

"Irfan?" jawab Keysha.

"Nah, itu. Irfan. Rumahnya di mana?"

"Solo. Kenapa sih?" Keysha balik bertanya, sambil berjalan santai ke kamarnya. Siap-siap mau melanjutkan mimpi yang sempat terpenggal.

"Hah? Solo? Jauh amat," Rani tiba-tiba mendekat ke arah Keysha. "Koq, bisa-bisanya dia sampai ke sini ya?"

"Tauk tuh. Gue juga heran sama dia," jawab gadis itu. Cuek.

Tina, yang sedang memberi makan kucing di dapur, cekikikan geli demi mendengar jawaban singkat Keysha. Dia sebenarnya menyukai gadis tomboy itu. Lugas dan apa adanya. Tina adalah penghuni Azhima yang paling sering diajak ngobrol sama Keysha. Persamaan keduanya adalah : sama-sama pecinta binatang.

Tina pun, sangat mahir dalam mata pelajaran berhitung. Dan itu sangat membantu Keysha jika ia kesulitan mengerjakan tugas kuliahnya. Mereka berdua juga memiliki selera humor yang sama. Hingga kadang, saat Nadia dan Rani sedang berdiskusi serius tentang kegiatan kampus, Tina dan Keysha justru asyik cekikikan berdua di pojokan dapur.

"Eh, Key. Nanti siang ke Malioboro, yuk!" tiba-tiba Tina sudah ada di dalam kamar Keysha. Membuat kantuk yang barusan menyerang, lenyap seketika.

"Mau nyari apaan?"

"Ada deh, mau nggak?"

"Ya jelas mau, lah. Tapi gue nanti ada kuliah dulu sampe jam sebelas, ya."

"Iya, kita pergi habis sholat Dzuhur aja," Tina tersenyum senang. Gegas ia beranjak untuk mandi dan bersiap ke kampus. Ada rencana kecil di kepalanya. Ah, Keysha. Tina sungguh menyayanginya, dan menginginkan hanya kebaikanlah yang datang padanya.









Menuju-MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang