11. Rumah Masa Kecil

2.6K 322 22
                                    

Harumi memandangi jalanan menuju kediaman keluarga besar Sato. Sudah sangat lama tapi entah mengapa jalanan ini tidak asing untuknya. Semua terasa sangat familiar. Harumi sejak memasuki umur cukup untuk sekolah, dia sudah dibawa keluarga Sato ke asrama. Sampai sekarang Harumi tidak pernah pulang kerumah. Untuk meninggalkan asrama, keluarga harus menjemputnya.

Terkadang saat dia dan Shihyun pergi untuk jalan-jalan dihari libur, keluarga Shihyunlah yang meminta ijin pada ibu asrama. Oleh karena itu, Harumi dan keluarga Shihyun sangat dekat.

"Nona, kita hampir sampai. Nona harus mengganti pakaian nona terlebih dahulu."

Mobil yang menjemputku sejenis mobil fan yang biasa digunakan idol. Dari luar mobil, kalian tidak akan dapat melihat siapa didalamnya. Karena itu aku mengganti pakaianku didalam mobil. Untung saja terdapat kelambu yang berada diantar kursi depan dan belakang.

Harumi memperhatikan baju yang digunakan, berupa gaun cantik berwarna navy. Harumi merasa tidak nyaman menggunakan gaun ini. Gaunnya terlalu pendek.

"Apakah nona bisa menambahkan riasan? Wajah nona terlihat sangat pucat."

Harumi mengangguk dan mengambil beberapa alat make up yang ada ditasnya. Harumi tidak menyukai make up tebal, sehingga dia hanya merias wajahnya senatural mungkin. Dia hanya ingin memperlihatkan wajah cantiknya dengan natural.

"Bagaimana?"

"Mungkin nona bisa mengganti warna lipstiknya dengan yang lebih cerah."

Harumi tidak memiliki warna lipstik lainnya. Dia selalu membeli warna lipstik yang sama.

"Aku hanya punya warna ini."

Perempuan yang belum diketahui namanya oleh Harumi memberikan lipstik dengan warna merah pada Harumi.

"Warna ini kesukaan ibu nona."

Ibu?

Ibuku?

Harumi sempat terdiam, lalu dia tersadar dan mengambil lipstik itu. Dia sedikit merasa aneh dengan warna merah ini. Tapi memang, dia semakin terlihat hidup dengan warna ini.

"Sudah sampai nona."

Harumi disambut banyak pelayan dan juga laki-laki yang Harumi kenal. Dia paman yang merawatnya saat kecil, paman Tasaka Hayashi.

"Selamat datang nona." Ujarnya dengan senyum merekah.

Harumi hampir saja menangis, dia ternyata masih mengingat paman Tasaka, dia mengingat jalanan ini.

Tasaka mengiring Harumi memasuki rumah yang lama tidak dia kunjungi. Begitu masuk, terlihat foto dalam pigora besar. Difoto itu dia mengenali kakek dan neneknya, lalu ibu dan ayahnya, kakak laki-laki dan adik laki-lakinya.

Harumi tersenyum miris, tidak ada dirinya. Karena dirinya memang tidak dianggap oleh keluarga Sato.

Suara ketukan higheels dengan lantai membuat jantung Harumi berdetak cepat. Entah mengapa dirinya menjadi gugup. Tangan Harumi bahkan menjadi dingin karena merasa terintimidasi oleh suara itu.

"Selamat datang sayang."

Sebuah pelukan menyambut Harumi. Pelukan hangat dari ibu yang telah lama membuangnya. Harumi tidak sanggup membalas pelukan itu. Dia masih berada dalam keadaan blank.

"Kau tumbuh dengan cantik." Ujar ibunya saat melepas pelukan dengan putrinya.

Akina Tanaka, Harumi mengingat nama cantik ibunya. Ibunya dan dirinya adalah satu kesatuan. Harumi adalah musim semi dan ibunya adalah bunga di di musim semi, Akina.

"Ayo ke kamarmu."

Harumi dengan tangan yang masih bertautan mengikuti langkah kaki ibunya. Berjalan melewati ruang demi ruang, sampai akhirnya didepan kamar bertuliskan namanya.

"Kamar ini sudah didekorasi ulang. Cantik tidak?"

Harumi mengangguk, suasana kamar dengan warna pink yang sangat identik dengan musim semi. Cantik. Harumi suka kamar ini. Tapi, dia tidak tahu apakah dia akan betah tinggal disini.

"Istirahat dulu ya, nanti kalau keluarga Kim datang. Ibu akan memanggilmu."

Kim?

Keluarga Kim?

***

"Ibumu ada disini. Kenapa kau sedih seperti itu?" tanya Yedam pada Haruto yang terus berdiam diri.

Semenjak berbicara dengan Harumi, sosok Haruto menjadi lebih pendiam. Ada sesuatu yang baru Haruto ketahui. Tentang ibunya dan juga agensinya.

"Tidak. Hyung aku masuh jetlag."

Yedam tahu itu hanya alasan Haruto. Tapi Yedam takut dengan Haruto, manager sedari tadi mengawasinya.

"Tersenyumlah, sebelum manager menerkammu."

Haruto mencoba menampilkan sisi dirinya yang ceria. Benar kata Yedam, mungkin managernya akan memarahinya lagi. Disini, hanya dirinya yang terlibat kisah cinta yang melelahkan.

Lelah.

Bagaimana tidak?

Sekarang lebih melelahkan.

Harumi berada dalam tempat yang Haruto susah jangkau.






To be continued






30 January 2019






Aku bakalan update cerita Haruto dan Junghwan 1 minggu 2x. Bukan karena apa tapi aku mau mulai ujian lagi buat lanjutin kuliah.
Huhu
Kuliah itu berat. Berat melawan rasa malas. Disaat banyak deadline aku bakalan rajin ke wattpad. Kalau libur aku banyakan tidur hehe.

Oh iyaa tadi new line up bb baru YG udah diumumin. Dan Yoonbin debut. Aku padahal berharap Yoonbin dan Mashiho di treasure. Tapi ya sudahlah.

Kenapa sih babeh gak bikin bb dengan 13 member gitu aja. Daripada bikin 2 bb tapi ntar saling saingan. Huhu. Gak mau aku tuh. Treasure ada HaJeongHwan aku. Tapi fi bb yg baru ini ada yoonbin ntar kalau mashiho jihoon doyoung kan ya kalau semisal ada vote jadi bingung hehe.

Ya sudah. Curhat mulu jadinya.

Oke jangan lupa ⭐

Thanks ❤️❤️

[3] IDOL - Haruto | ENDWhere stories live. Discover now