43. Bukan Dosa?

1.2K 141 1
                                    

Vote dulu sayang





Vote









Shihyun berjalan cepat memasuki ruangan Tsuyoshi, membuat Isamu yang baru saja keluar dari kamarnya menatap bingung kedatangan Shihyun

"Apa ada sesuatu?" Tanya Isamu pada asisten ayahnya.

"Tidak tahu tuan."

Karena tidak menemukan jawaban, Isamu pun berjalan menuju ruangan ayahnya.

Isamu curiga dengan Shihyun. Laki-laki itu, seperti orang lain. Bukan Shihyun yang Isamu lihat pada saat pertama kalinya.

Pintu ruangan Tsuyoshi tidak ditutup sepenuhnya, membuat Isamu masih bisa mendengar apa yang Shihyun katakan.

Secara garis besar dia meminta Tsuyoshi untuk tidak melakukan perawatan psikologi lanjutan untuk Harumi. Dia tidak menginginkan Haruminya mengingat dirinya sebenarnya. Dia ingin seperti ini. Hal itu tentu saja membuat Tsuyoshi murka.

"Dia putriku. Aku tidak bisa melihatnya seperti ini untuk waktu yang lama."

Shihyun menatap tajam Tsuyoshi. Entah darimana keberanian itu datang.

"Silahkan lakukan. Dan mungkin seluruh dunia akan membenci anda untuk selamanya." Ancam Shihyun.

Isamu terkejut dengan apa yang Shihyun katakan.

Apa ada sesuatu yang Isamu tidak tahu tentang ayahnya?

Merasa sudah cukup dia menguping, Isamu pergi menuju kamar bunda Akina.







***








"Darimana saja Haru?" Tanya Harumi saat Shihyun baru saja masuk ruang rawatnya.

Shihyun berjalan mendekat lalu merengkuh Harumi dalam pelukannya.

Shihyun sangat membutuhkan pelukan Harumi untuk tetap bertahan dalam keadaan ini.

"Ada apa Haru?" Tanya Harumi yang terlihat khawatir.

"Tidak sayang." Jawab Shihyun.

Harumi membiarkan Shihyun berlama-lama memeluknya.

"Haru aku rindu lagu yang biasanya kamu nyanyikan untukku." Kata Harumi secara random membuat Shihyun bingung.

Tentu saja dia bingung, karena dirinya tidak pandai bernyanyi.

"Haru kok diam saja?" Tanya Harumi yang kini melepas pelukan Shihyun. Menatap mata Shihyun yang terus menghindar.

Ada sesuatu yang Harumi baca dari sorot mata itu.

"Apa tenggorokanmu masih sakit?"

"A-ah iya, tenggorokanku sakit."

"Ah begitu. Semoga cepat sembuh. Aku sudah rindu dengan nyanyianmu."

Harumi tersenyum, tapi senyumannya berbeda.

Harumi mencurigai sesuatu.






***







"Kamu yakin?" Tanya managernya memastikan apa yang Haruto katakan.

"Aku harus melakukan itu. Tolong bantu aku." Kata Haruto memohon pada managernya.

Haruto tau, Harumi tidak bisa mendapatkan akses terhadap ponsel dan alat-alat elektronik lainnya. Semua dilakukan agar Harumi tidak segera mendapatkan ingatannya kembali.

"Hanya ini satu-satunya cara untuk membuat Harumi mengingatku. Tolong bantu aku, hyung?"

Treasure 13 akan ke Jepang dua minggu lagi. Dia ingin membuat kejutan untuk Harumi. Dia ingin Haruminya kembali.

"Aku akan membicarakannya terlebih dahulu."

Haruto merasa lega karena permintaannya tidak langsung di tolak.

Haruto tau, menjadi publik figure seharusnya tidak terlalu larut dalam hubungan pribadinya seperti ini. Tapi, semuanya telah berubah. Semuanya juga sudah tau tentang Haruto bahkan Harumi.

Lalu mengapa jika Haruto ingin menunjukkan cintanya?

Apakah salah seorang Idol memiliki kekasih?

Apakah salah seorang Idol menjalin hubungan dengan lawan jenisnya?

Mencintai seseorang bukanlah dosa?

Lalu kenapa dirinya harus takut.













To be continued







16 Mei 2019








Maaf pendek banget.

Kalau bisa besok aku update lagi.

Bye bye ❤️❤️

[3] IDOL - Haruto | ENDWhere stories live. Discover now