chairmates • hajeongwoo

i

jeongwoo
sumpah ya

yeongue
knp cung

jeongwoo
tmn sebangku gw

jeongwoo
nyebelin bgt

yeongue

mungkin emg semua
org salah di mata lo

jeongwoo
nga. AK NO LIE

yeongue
pepet aja kl cakep

jeongwoo
dia cowo, pls

Jeongwoo memainkan kedua jempol nya. Bingung kata apa yang bisa mendeskripsikan manusia yang membuatnya kesal di hari pertama tahun ajaran.

"Bilang aja gue ganteng." Suara berat itu lagi-lagi mengejutkan Jeongwoo, membuatnya hampir menjatuhkan ponsel yang ia sembunyikan dari pandangan wali kelas mereka di depan.

"Hah? Apa? Gue ga ngomongin lo kok." Jeongwoo membalas perkataan teman sebangku barunya.

"Dan gue gak nuduh lo apa apa. So, you admit it by yourself." Lawan bicara Jeongwoo menyeriangi seakan berhasil menjebak seorang Jeongwoo.

Baru saja Jeongwoo membuka bibirnya, wali kelas mereka mengeluarkan suara menggelegar terlebih dahulu. "HARUTO! JANGAN GANGGU ANAK BARU!"

Otak Jeongwoo masih mencerna nama aneh yang seperti tokoh kartun. Namun, ternyata nama itu membuat teman sebangku Jeongwoo bereaksi.

"Saya ngajak dia kenalan, Bu Miyeon." Teman sebangku Jeongwooㅡ Haruto, berbicara dengan halus namun terdengar seperti meledek.

"Iya bu, saya gapapa." Empat kata yang keluar dari bibir Jeongwoo membuat puluhan pasang mata melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kok dia belain Haruto, sih?

Gila, dia diancem Haruto kali ya.

Masa orang kayak Haruto dia baikin.

Dia direkrut jadi anak tongkrongan?

Astaga. Kayaknya dia jadi bucin Haruto.

Beda kepala, beda isi. Namun tidak ada satu pun dari mereka yang berfikir kalau Jeongwoo hanya tidak ingin terlihat seperti ditindas, atau apalah.

Bu Miyeon hanya mengangguk, walau ia masih penasaran apakah Haruto benar benar mengajak Jeongwoo berkenalan, atau hal tersebut hanyalah alibi, yang mana memang iya.

'Tok Tok Tok'

Seseorang mengetuk pintu kelas. Bu Miyeon pun mengambil barang bawaan nya di atas meja dan mengakhiri pembicaraan. "Ibu rasa kalian semua sudah cukup besar untuk bersosialisasi dengan orang baru? Selamat pagi anak anak." Lalu ia berjalan dengan anggun menuju pintu kelas.

Satu detik setelah pintu tertutup dari luar, suasana kelas berubah menjadi ramai dan berisik. Para siswa yang duduk di pojok kanan mengeluarkan laptop, dan para siswi yang duduk di depan juga mengeluarkan kaca serta sisir mereka semua.

"Jadi, nama lo siapa?" Haruto merubah posisinya menyamping, menghadap lawan bicaranya.

"Hah?"

"Hah hah mulu. Lo pikir gue keong?"

Jeongwoo tertawa renyah. "Park Jeongwoo."

Dan Haruto terpatung beberapa saat melihat tangan kanan Jeongwoo yang terulur. Lalu ia memutuskan untuk menjabat tangan tersebut, walau hanya sepersekian detik.

"Lo udah tau nama gue pasti. Kan tadi diteriakin. Haruto. Watanabe, kalau lo mau tau marga gue. Dan nggak, gue gak ada hubungan darah sama karakter anime yang rambutnya kuning itu." Haruto berbicara panjang lebar, seakan kata kata tersebut sudah seperti naskah yang ia baca setiap kali memperkenalkan dirinya.

"Oke...? I hope we will be a good friends. Karena gue duduk sama lo, jangan ngerasa terganggu ya sama gue." Jeongwoo tersenyum ala kadarnya.

"I should've be the one who said the last sentence. Tapi, ya, jangan salahin gue kalo menurut lo gue terlalu sombong, cuek, senga, apapun itu." Haruto mengangkat kedua bahunya dan alis kirinya.

Lo tuh cuma... Kepedean. Batin Jeongwoo.

"Haruto, sokin! Jihoon dan Mashiho menunggu kakanda!" Seorang laki laki yang mungkin bahkan lebih mungil dari Jeongwoo berteriak.

"Santai bro!" Haruto mengedipkan satu matanya. Lalu ia pun bangkit dari kursi. Manik matanya dan Jeongwoo sempat bertemu, sangat canggung.

"Lo-"

Belum sempat Jeongwoo melanjutkan kalimat, Haruto sudah memotongnya. "Have a good time."