xxiii

6K 705 32
                                    

Mashi
Haru

Mashi
Tau ga ini hari apa?

Haruto berguling di atas kasur nya, berfikir keras. Ini hari Sabtu, tanggal 28 September. Ada apa?

Haruto
Ada apa emang?

Mashi
Jangan bilang lo gatau

Mashi
Cek notif timeline line lo NOW

Digesernya layar ponsel Haruto ke kiri, lalu menekan simbol bel yang ada di pojok kanan atas yang memiliki satu notif. Dan ia tertegun.

"September 28 is Keong's birthday.
Send best wishes for their birthday"

Haruto buru buru menelepon Mashiho. Sobatnya itu mengangkat telepon di deringan ketiga. "ANJIR HO, GUE GAK TAU. SUMPAH."

Sambil mendengarkan ocehan Mashiho tentang bagaimana bisa Haruto tidak tau, Haruto menaruh ponsel nya di atas meja dan mengaktifkan loud speaker.

Sementara ia mengambil sepotong baju dan celana dari lemari, memakainya dengan secepat kilat.

"GUE GA DENGER LO NGOMONG APA POKOKNYA 10 MENIT LAGI GUE DI DEPAN RUMAH LO." Haruto memutuskan sambungan telepon. Ia pun mengambil kunci motor di atas meja, bergegas ke garasi.

Dan bahkan tidak sampai 10 menit kemudian, Mashiho sudah duduk di jok belakang motor Haruto yang melaju sedikit kencang.

"Kalo mau mati jangan bawa bawa gue, Haru." Mashiho berteriak di telinga kanan Haruto.

"Aman kok aman. Gue bego banget sampe gak tau hari ini ulang tahun Jeongwoo. Sekarang kita ke toko kue, oke? Bantuin gue buat surprisein dia di rumah nya." Ujar Haruto panjang lebar walaupun Mashiho tidak mendengar.

Sesampainya di toko kue, Haruto langsung mondar mandir di depan etalase, lalu memutuskan untuk membeli kue rasa tiramisu dengan tulisan "Hepi Ultah Keong" di atasnya.

"Mashiho, gue percaya sama lo, tolong, gue mohon, pegang gue ini dengan benar. Oke, sob?" Haruto mengulurkan tangan nya tang memegang plastik transparan berisi kotak kue.

"Oke, sob. Tapi lo bawa motor nya juga jangan kayak kesetanan, atau pas sampe nanti kue buat Jeongwoo bakal kayak habis kelindes." Mashiho menepuk punggung Haruto lalu melenggang pergi ke parkiran lebih dahulu.

• • •

Jeongwoo bergelung di dalam selimutnya. Hari ulang tahun nya tidak begitu mengesankan karena bersamaan dengan suhu badan nya yang meninggi sejak malam tadi.

"Sayang, ke dokter aja yuk?" Ibu Jeongwoo sangat khawatir. Pasalnya, anak kesayangannya ini bahkan tidak sanggup untuk bangun dari tempat tidurnya.

"G..ak.. U..sah.." Ucap Jeongwoo lirih dari balik selimutnya. Jeongwoo bahkan belum melihat satupun ucapan selamat ulang tahun dari teman temannya. Dia penasaran apakah Haruto sudah memberinya pesan atau belum.

Ibu Jeongwoo keluar dari kamar untuk berbicang dengan ayahnya. Dan mereka berdua memutuskan untuk membawa Jeongwoo ke rumah sakit, bahkan jika Jeongwoo sendiri tidak menginginkan hal itu.

"Ayo, Nak, Ayah gendong ya." Ayah Jeongwoo mengangkat anaknya yang sangat lemas, lalu Ibu Jeongwoo buru buru mengikuti, masuk ke kursi tengah mobil dan Jeongwoo pun ditidurkan disana.

chairmates • hajeongwooWhere stories live. Discover now