Drabble 3: Week End

2.7K 390 55
                                    

Apa yang lebih baik dari bangun siang di hari minggu?

Tidak ada.

Sebagai seorang sekretaris dengan pekerjaan yang luar biasa padat dan memiliki bos yang cukup membuat lelah jiwa dan raga, hari minggu adalah hari yang luar biasa.

Bagi Tao hari minggu adalah hari keramat yang selalu ia manfaatkan untuk bermalas-malasan. Bangun siang tanpa harus takut terlambat bekerja, dan mendekam seharian di dalam flatnya yang minimalis.

Tao akan beranjak meninggalkan tempat tidur setelah perutnya benar-benar protes karena lapar. Dengan rambut berantakan dan baju tidur yang kusut ia bergerak menuju lemari pendingin untuk menemukan kekosongan yang mengerikan di dalamnya.

Itu artinya dia harus berbelanja bahan makanan terlebih dahulu sebelum mengisi perutnya yang kosong. Tao menghela nafas panjang, menggaruk rambutnya yang mencuat ke segala arah, seraya menutup lemari pendingin.

Dia harus mandi lalu berangkat untuk berbelanja ke supermarket terdekat. Dengan wajah ditekuk dan bibir dimanyunkan, mau tak mau Tao harus keluar dari flat nyamannya meski hanya untuk sebentar saja.

Tao selalu nyaman memakai sweat pants, t-shirt dan sport jacket. Membutuhkan waktu 10 menit mencapai supermarket, di perjalanan ia sibuk memikirkan apa saja yang harus dibeli nanti, karena kali ini dirinya tidak memiliki waktu untuk membuat daftar belanjaan.

Akhir-akhir ini Tao menggemari beberapa jenis sayuran, bukan karena dia sangat menyukainya, tapi karena tertular kebiasaan bosnya yang menyukai sayuran. Yifan memang bukan seorang vegan, tapi dia memiliki pedoman hidup sehat yang patut dicontoh. Dan sebagai satu-satunya orang yang sangat dekat dengan sang bos di kantor, Tao mengetahui jenis makanan apa saja yang bisa membuatnya hidup sehat berkat Yifan.

Keranjang belanjanya sudah hampir penuh dengan berbagai bahan, mulai dari daging, ikan, sayur dan berbagai bumbu. Tak lupa mi instan dari berbagai rasa dan merek. Benda wajib yang harus mengisi keranjang belanjanya, Tao tidak akan pernah melukapakan mi instan sekalipun dia ingin hidup sehat.

Melalui rak berbagai jenis pasta, Tao sempat berhenti di sana sambil memperhatikan beberapa jenis pasta dengan tangan berada di dagu. Dia bingung harus memilih jenis pasta yang mana, hingga beberapa detik kemudian ia melihat kemasan yang cukup familiar, dan memutuskan untuk mengambilnya.

Tao ingat, sekitar beberapa hari yang lalu ketika ia datang ke rumah Yifan dan bosnya itu sedang makan malam bersama kedua orang tuanya, mereka memiliki pasta sebagai menu makan malam. Awalnya ia menolak ketika Nyonya Wu mengajak dirinya untuk ikut makan malam, namun karena Yifan menyuruh dirinya duduk, mau tak mau Tao ikut makan bersama mereka.

Pria manis itu bahkan tidak sadar jika
Senyum tercetak di bibirnya ketika tanpa alasan tertentu kembali mengingat kehangatan keluarga bosnya.

Hanya beberapa detik, sebelum Tao tersadar dan kembali meletakkan kemasan pasta itu kembali ke rak semula. Mendorong keranjang belanjanyanya perlahan, Tao kembali harus berpikir apa lagi yang harus dibeli. Dan langkahnya terhenti di rak makanan ringan, biasanya dia akan mengambil beberapa bungkus keripik kentang dan biskuit, tapi lagi-lagi ketika hendak memilih, ia tertarik untuk mengambil sebungkus cemilan berbentuk stick biskuit yang terbuat dari aneka sayuran.

Snack favorit direktur Wu yang seringkali dikonsumsi pria itu sekali pun di kantor. Bahkan Tao pernah membeli banyak sekali cemilan tersebut atas perintah Yifan, dan bosnya itu tidak sedikitpun menawari dirinya meski hanya untuk mencicipi.

Sekarang ia jadi sangat penasaran akan rasa cemilan tersebut dan kenapa Yifan menyukainya. Selain karena itu adalah cemilan sehat.

Beranjak dari area makanan ringan, Tao menuju area aneka buah yang tampak begitu segar dan menggiurkan. Pisang adalah tujuan utamanya, saat tiba-tiba ia merasakan tepukan pelan di bahunya.

H U A N G: Property Of Wu Yi FanWhere stories live. Discover now