Pt - 16

3.3K 433 16
                                    

Hati-hati typo!



^^

"Apa yang dikatakan orang tuamu? Bukankah mereka memintamu menjauhiku?"

"Itu kemauan mereka, bukan kemauanku. Jangan takut. Aku tidak akan melepasmu seperti mantan suamimu."

"Apa aku bisa memegang ucapanmu? Kenapa aku tidak yakin?"

"Kau bisa. Pegang kata-kataku. Aku akan membuktikannya padamu."

Tidak. Rae Na tidak semudah itu percaya pada ucapan para pria. Tapi, setidaknya dia memberi kesempatan untuk pria ini. Dia ingin melihat sejauh mana seorang Min Yoongi akan berjuang untuknya. Sejauh mana dia bisa menaklukkan hati buah hatinya.

"Yi Soo, ayo pulang."

Mendengar panggilan sang ibu, Yi Soo segera berlari menghampiri ibunya.

"Yi Soo lelah? Salah sendiri bermain terus."

"Bermain ayunan itu seru, bu!"

"Benarkah? Kalau begitu kapan-kapan ibu juga ingin main."

"Paman juga."

"Apa?" Yi Soo langsung terkejut. Bagaimana mungkin paman itu mau main ayunan kecil seperti itu.

"Kenapa Yi Soo terkejut?"

"Ayunan itu, kan, untuk anak-anak. Paman tidak mungkin bermain ayunan kecil itu."

"Besok paman beli yang besar."

Mendengar jawaban Yoongi, Yi Soo langsung menatap ibunya. Mencari maksud dari paman itu. Apakah itu candaan atau sungguhan.

"Sudah. Ayo pulang. Sudah gelap."


.





Dengan bergandengan keduanya tiba di depan rumah. Kebetulan ada tetangga yang menyapanya.

"Baru pulang?"

"Iya, bibi." jawab Rae Na, ramah.

"Diantar pria itu lagi?"

Rae Na tersenyum canggung.

"Apa dia calon ayah Yi Soo?" Tambah bibi itu dengan senyum menggoda.

"Ah, itu-"

"Kau sudah cukup lama sendiri. Kau juga masih muda. Kalau dia mau menikahimu, terima saja. Sepertinya dia orang yang baik."

"Itu aku tidak tahu. Kami hanya berteman sejauh ini."

"Menikah saja. Ayo menikah saja."

Lagi, Rae Na hanya tersenyum canggung menanggapi godaan tetangganya.



.

Yoongi memasuki rumah. Seperti biasa orang tuanya berada di ruang tengah. Sungguh, ini sedikit mengganggu. Terlebih, akhir-akhir ini selalu menanyakan hubungannya.

"Pergi dengan wanita itu?" Tanya sang ibu.

Yoongi terpaksa duduk di depan sang ibu. "Memang apa salahnya?"

"Yoongi, ibu tahu kau sudah dewasa. Sudah saatnya menikah. Ibu dan ayah juga ingin kau segera menikah. Tapi, bukan berarti dengan seorang janda. Bagaimana jika dia hanya menginginkan uangmu?"

"Ibu, dia bukan orang seperti itu. Jika dia orang seperti itu, uangku sudah habis sekarang. Bahkan sekedar ku belikan baju saja dia tidak mau. Membeli makan saja dia selalu ingin membayar sendiri."

"Yoongi, bahkan kakakmu tidak suka kau dengannya."

"Terserah. Itu urusan kalian. Aku tidak peduli."

Yoongi beranjak untuk ke kamar. Rupanya tekad anak itu sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat.

.

Keesokan harinya, Yoongi mengajak Rae Na untuk jalan-jalan. Dia sungguh ingin wanita itu percaya padanya. Sayang sekali, mereka tidak bersama Yi Soo. Anak itu sedang bermain di rumah tetangganya. Biar saja. Dia juga butuh teman, bukan?

"Kadang aku ingin seperti mereka. Tapi, aku sadar, aku ini sudah seorang ibu." Rae Na terkekeh melihat perempuan dengan tampilan modis sedang bermanja pada pasangannya.

"Kau bisa melakukannya padaku."

Rae Na justru tertawa. "Itu tidak mungkin. Akan aneh mengingat aku sudah ibu-ibu."

"Kau masih muda. Bahkan lebih muda dariku."

"Tidak, tidak. Aku tidak bisa. Lupakan!"

"Mau makan?"

"Tidak. Yi Soo pasti belum makan. Jika, aku makan sendiri rasanya aneh."

"Kita bisa membungkusnya untuk Yi Soo."

"Tidak. Tidak usah. Aku ingin membeli sepatu saja untuk Yi Soo. Selagi kita disini."

Mereka segera mencari gerai sepatu yang ada di sana. Sesekali mereka akan berbincang ringan sambil tertawa pelan. Benarkah Rae Na mulai membuka hati sepenuhnya?

"Sepertinya kau sangat menyayangi anakmu?"

"Tentu saja. Hanya dia yang ku punya."

"Sekarang kau punya aku."

"Masih butuh proses, Min Yoongi."

"Jika kau menyetujuinya. Proses itu akan cepat."

"Ingat, kau masih punya tantangan. Pikirkan orang tuamu."

Yoongi terdiam. Rae Na cukup tahu bahwa orang tua Yoongi masih menjadi kendala hubungan mereka. Jalan bersama seperti ini saja, jika diketahui oleh mereka mungkin akan ditentang.

"Sudah, ini saja. Yi Soo pasti suka." ucap Rae Na, mengambil sepasang sepatu anak-anak yang lucu.

"Kau tidak beli untukmu?"

"Aku masih punya. Masih bagus dan masih bisa dipakai."

Tanpa basa-basi lagi, Rae Na segera pergi ke kasir. Meninggalkan Yoongi yang masih melihat banyak koleksi sepatu di gerai tersebut.

"Berapa semua?" Tanya Yoongi pada penjaga kasir.

"Sudah kubayar, Min Yoongi." sahut Rae Na.

"Ini kembaliannya, nona."

"Terima kasih." ucap Rae Na, seraya menerima uang kembalian.

Setelahnya Rae Na terkekeh. Menimbulkan tanda tanya bagi Yoongi. "Kenapa?"

"Penjaga kasir tadi memanggilku nona. Jadi, merasa muda."

"Kau memang masih muda."

"Semuda apapun seorang wanita, jika sudah punya anak tetap saja ibu-ibu. Apalagi, sudah janda sepertiku."

Mendengar kata itu, Yoongi langsung menatap tidak suka dan berucap dingin. "Jangan katakan itu lagi."







TBC**

Panjang ya.

Iya dong.

Ada yang masih ngerasa kurang panjang?

Maafkan kemarin gak up. Soalnya pas ku lihat part kemarin yg baca belum ada 50. 😄😄

Kasian sekali.

Lavyu

Ryeozka

I Choose Your Widow / ENDWhere stories live. Discover now