EPILOGUE (1)

15.6K 441 22
                                    

"Sayang, hari ini jadi antar aku ke rumah sakit kan?"

"jadi sayang, jadi.. Bukankah dari tadi malam aku sudah janji akan ikut mengantarmu check up hari ini? Takut aku bohong hmm?"

"iya, kerjaanmu kan memang selalu bohong, bulan kemarin juga!"

"bulan kemarin kan aku di luar kota.. Ayolah sayang, jangan mengungkit yang kemarin-kemarin.. Kali ini aku ikut mengantarmu, bahkan aku ikut melihat anak kita di layar usg hmmm"

"yasudah sekarang!!!"

Bip

Jimin menjauhkan ponselnya dari telinga karena eunsang yang belakangan ini sering berteriak saat menelepon. Tapi beruntungnya hanya dalam telepon, jika bertemu langsung, eunsang sangat manja.

Satu tahun berlalu. Satu tahun yang lalu juga jimin dan eunsang memutuskan untuk menikah, tepat setelah jimin keluar dari rumah sakit, jimin benar-benar menikahi eunsang. Tidak menunggu lama karena jimin tak ingin kehilangan eunsang lagi.

Butuh waktu 5 bulan untuk menunggu kehadiran buah hati bagi jimin dan eunsang, rasanya memang sedikit kesal. Kenapa? Karena saat menikahi eunsang, jimin memang sudah semangat menjadi seorang ayah, tapi tidak semudah dan secepat saat sebelum menikah.

Saat itu, jimin sedang lembur di kantornya dan memberi tahu eunsang bahwa kemungkinan dia tidak pulang, tapi respon eunsang sedikit aneh. Eunsang hanya membalas, seperti ini:

'ya sudah, papa jangan terlalu kecapekan. Mama tunggu besok dirumah'

Melihat balasan eunsang saat itu, jimin hanya mengernyit heran. Tidak biasanya eunsang menggunakan panggilan seperti itu, bahkan itu adalah panggilan baru. Bukannya melanjutkan pekerjaan, jimin bergegas pulang meninggalkan pekerjaannya begitu saja.

Saat jimin baru sampai rumah, eunsang terkejut dan menghampiri jimin.

"jimin? Bukankah kau lembur ya?" tanya eunsang tepat setelah menemukan jimin yang baru pulang.

"sayang, kau baik-baik saja kan?" tanya jimin khawatir tanpa menjawab pertanyaan eunsang.

"..... Hehehehe" eunsang hanya tersenyum dan kemudian memeluk jimin.

"kau kenapa?" tanya jimin heran tanpa melepaskan pelukan istrinya.

"tidak ada jatah untuk 8 bulan kedepan, maaf ya sayang" jelas eunsang.

Sontak membuat jimin melepaskan pelukannya.

"apa? Bagaimana bisa seorang suami istri tidak saling memuaskan selama itu sayang? Hehe jangan bercanda, ditinggal menstruasi saja aku sudah frustasi hmm.. Apalagi 8 bulan" jawab jimin yang terdengar penuh keluhan.

"aku belum selesai park jimin ishh!!!! Kecuali kalau aku yang mau hehehe.. We are-" eunsang mendekati telinga jimin.

"-soon to be parent" lanjut eunsang.

Jimin terdiam sejenak mengulang apa yang eunsang katakan.

"s..say..sayang, Apa aku akan menjadi seorang ayah?" tanya jimin yang kikuk dan memeluk pinggang eunsang.

"iya.. Kau akan jadi papa, dan aku jadi mama.. Nanti di rumah ini ada 3 penghuni.. Bukan hanya kita berdua atau bahkan bisa jadi 4 penghuni kalau anak kita kembar, mungkin?" jawab eunsang yang sekarang sedang memeluk leher jimin juga tersenyum menatap suaminya.

Jimin memeluk erat eunsang dan meneteskan beberapa bulir air mata.

"aku sangat senang sayang, terimakasih"

"jangan berterimakasih, kau yang menghamiliku eoh!! Kenapa harus berterimakasih heheheh" kini eunsang juga ikut menangis bahagia bersama jimin. Ini waktu yang mereka tunggu-tunggu.

Meet • Park Jimin • [2.0 On Going]Where stories live. Discover now